Seorang guru dan dosen, lahir di Bah Jambi, 11 Januari 1973 memiliki latar belakang keilmuan teknik informatika, alumni Magister Teknik Informatika Universitas Sumatera Utara. Aktif mengajar di SMK Telkom Medan dan Politeknik Ganesha Medan
Melihat Tradisi Buka Puasa Bersama di Masjid Raya Aceh Sepakat Medan
Bahkan dari penuturan dari seorang teman sebelah yang hampir sebulan buka puasa di sana, mengatakan bahwa gangguan pencernaan yang dialaminya selama ini perlahan-lahan meredah dan sembuh.
2. Makan nasi kari khas Aceh
Ciri khas buka puasa di Masjid Raya Aceh Sepakat Medan adalah nasi kari khas Aceh biasanya dengan daging lembu atau ayam. Sajian ini disantap setelah sholat Maghrib, biasanya para pengunjung langsung menyantap makanan tersebut.
Ciri khas menunya juga komplit adalah daging kari lembu, sayur, telur dan buah dan semua menu tersebut tersaji dalam satu talam kecil. Dengan porsi nasi yang sedang, cukup untuk menyangga perut untuk melaksanakan sholat terawih.
3. Tempat ibadah yang cukup luas
Biasanya setelah makan malam sebagian jama'ah tidak segera pulang namun melanjutkan sholat Isya berjamaah dan tarawih. Fasilitas tempat yang cukup luas dan pendingin ruangan cukup banyak, apalagi dengan suhu kota Medan yang cukup panas membuat jama'ah betah untuk berlama-lama di tempat tersebut.
4. Rasa kebersamaan yang tinggi
Masjid Raya Aceh Sepakat Medan menjadi salah satu masjid di kota Medan yang selalu ramai dikunjungi jamaah tiap tahunnya, mulai dari mulai awal puasa sampai akhir menjelang hari Raya Idul Fitri selalu ramai.
Pengunjungnya pun bermacam-macam mulai orang tua sampai anak-anak, dari dosen sampai mahasiswa, dari yang bermobil sampai tukang becak, semuanya duduk bersama saling berhadapan. Sungguh pemandangan yang sungguh indah karena semua pengunjung berkumpul di suatu tempat tanpa membedakan status sosial.