Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mahasiswa

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Festival Bedug Jakarta, sebagai Tradisi Budaya Bangsa

20 Maret 2024   23:43 Diperbarui: 20 Maret 2024   23:45 1140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Festival Bedug Jakarta, sebagai Tradisi Budaya Bangsa
Festival bedug tingkat kota administrasi Jakarta Timur (Foto: RRI/Erik Hamzah)

"Festival bedug Jakarta, memelihara warisan sejarah dan tradisi budaya bangsa"

Setiap tahun, Jakarta menjadi pusat perhatian dengan perayaan yang tak kalah meriah: Festival Bedug. Lebih dari sekadar acara budaya, festival ini menjadi tonggak dalam upaya pelestarian nilai-nilai sejarah dan tradisi budaya bangsa Indonesia.

Festival Bedug Jakarta menjadi momen untuk mengenang dan memahami peran penting bedug dalam kehidupan masyarakat Indonesia, terutama dalam konteks bulan Ramadan.

Bedug, alat musik tradisional yang melambangkan kebersamaan, kepedulian, dan spiritualitas, memiliki tempat istimewa dalam hati umat Islam di Indonesia. 

Bunyi bedug yang menggema menjadi pengingat akan kedekatan dengan Tuhan dan kebersamaan dalam menjalani ibadah puasa.

Bulan Ramadan dipilih sebagai waktu yang tepat untuk menggelar Festival Bedug Jakarta karena bulan ini memiliki makna spiritual yang mendalam bagi umat Islam. 

Di samping ibadah puasa dan meningkatkan ketaqwaan, bulan Ramadan juga menjadi momen untuk merayakan kebersamaan, solidaritas, dan kasih sayang antar sesama umat Muslim. 

Festival Bedug Jakarta menjadi wadah untuk memperkuat ikatan sosial ini, melalui pertunjukan seni yang menginspirasi dan menyentuh hati.

Melalui Festival Bedug Jakarta, generasi muda diajak untuk lebih memahami dan menghargai warisan sejarah dan tradisi budaya bangsa. 

Dengan mengikuti lokakarya, diskusi, dan pertunjukan seni yang berkaitan dengan bedug, mereka dapat meresapi nilai-nilai yang terkandung dalam budaya tradisional Indonesia.

Tidak hanya sebagai sebuah pertunjukan, Festival Bedug Jakarta juga menjadi panggung bagi para pengrajin dan seniman lokal untuk memamerkan karya-karya mereka. 

Dari pembuatan bedug hingga pertunjukan seni musik dan tari, festival ini membuka ruang bagi mereka untuk menjaga dan mengembangkan keterampilan serta mewariskannya kepada generasi selanjutnya.

Bulan Ramadan, sebagai bulan penuh berkah dan spiritualitas bagi umat Islam, dipilih sebagai waktu yang tepat untuk menggelar Festival Bedug Jakarta. 

Dalam suasana bulan Ramadan, bunyi bedug tidak hanya menjadi panggilan untuk sahur dan berbuka puasa, tetapi juga sebagai pengingat akan nilai-nilai kebersamaan, kesabaran, dan pengorbanan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun