Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mahasiswa

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

"Keseimbangan 12:12" Antara Work, Life dan Ibadah Selama Bulan Puasa

23 Maret 2024   07:57 Diperbarui: 23 Maret 2024   08:07 1291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Keseimbangan 12:12" Antara Work, Life dan Ibadah Selama Bulan Puasa
Keseimbangan 12 : 12, antara work, life dan ibadah selama bulan puasa (sumber: bing)

Keseimbangan antara karier yang sukses, kehidupan pribadi yang memuaskan, dan kewajiban ibadah yang mendalam seringkali dianggap sebagai tantangan yang tak tergapai. 

Bulan suci Ramadhan sering kali menjadi waktu yang istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. 

Di samping menjalankan ibadah puasa yang melibatkan menahan diri dari makan dan minum dari terbit fajar hingga terbenam matahari, menjaga keseimbangan antara kerja, kehidupan pribadi, dan ibadah menjadi tantangan tersendiri. 

Dalam situasi di mana durasi siang hari dan malam menjadi lebih seimbang, yakni 12 jam siang dan 12 jam malam, maka waktu terjadwal pun menjadi seimbang, yaitu 12 jam siang dan 12 jam malam.

Pernyataan "keseimbangan 12 siang : 12 malam = 1 hari" pada bulan puasa dapat diartikan sebagai adanya kesetaraan waktu antara siang dan malam. 

Dalam konteks ini, menjaga keseimbangan antara kerja, kehidupan, dan ibadah selama bulan puasa menjadi lebih menantang karena durasi siang hari dan malam hari sama-sama panjang. 

Mari kita lihat bagaimana penerapan prinsip ini dalam keseharian:

1. Work (Kerja):

Pada siang hari, fokus pada tugas-tugas yang membutuhkan konsentrasi tinggi dan produktivitas optimal. 

Manfaatkan waktu ini untuk menyelesaikan pekerjaan utama dan menjalankan tanggung jawab pekerjaan dengan efisien. 

Jangan lupa untuk berkomunikasi dengan atasan atau tim mengenai kebutuhan selama bulan puasa, seperti jadwal yang dapat disesuaikan atau waktu istirahat yang diperlukan.

Contoh:

  • Seorang profesional mungkin memanfaatkan waktu siang untuk menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi, seperti menulis laporan atau menghadiri pertemuan penting.
  • Mereka dapat mengatur jadwal kerja mereka agar lebih efisien, seperti memprioritaskan tugas-tugas yang paling penting di pagi hari ketika energi masih tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun