Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mahasiswa

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadan: Memberi dari Kekurangan

28 Maret 2024   18:45 Diperbarui: 28 Maret 2024   19:00 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan: Memberi dari Kekurangan
Ilustrasi memberi (sumber: bing)

Ramadan, bulan yang penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia, puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus dari fajar hingga senja, tetapi juga tentang memberi dari apa yang kita miliki, bahkan ketika kita merasa memiliki kekurangan.

Di tengah kesibukan berpuasa dan menjalankan ibadah lainnya, Ramadan mengajarkan pentingnya kemurahan hati dan kepedulian terhadap sesama. 

Hal ini adalah waktu yang tepat untuk merenungkan arti sebenarnya dari memberi, terutama ketika kita merasa memiliki keterbatasan dalam kekayaan atau sumber daya.

Banyak orang menganggap bahwa memberi hanya relevan bagi mereka yang memiliki kelebihan materi, namun ajaran Ramadan mengajarkan bahwa memberi tidak terbatas pada harta belaka. 

Meskipun seseorang mungkin memiliki kekurangan dalam hal keuangan, mereka masih dapat memberi dari kelebihan lainnya, seperti waktu, keterampilan, atau kasih sayang.

Memberi yang terbaik adalah lebih dari sekadar memberikan secara materi. 

Hal ini mencakup memberikan sebagian dari diri kita yang paling berharga: waktu, perhatian, kasih sayang, dan pengertian. Memberi yang terbaik berarti memberikan dengan tulus, tanpa mengharapkan imbalan, dan dengan niat yang baik di hati. 

Beberapa contoh nyata dari praktik memberi dari kekurangan yang sering terjadi selama bulan Ramadan:

1. Berbagi Makanan: 

Meskipun seseorang mungkin memiliki keterbatasan dalam hal keuangan, mereka masih bisa berbagi makanan dengan tetangga, teman, atau orang-orang yang membutuhkan. 

Misalnya, seseorang dapat menyediakan hidangan berbuka puasa bagi mereka yang tidak mampu membeli makanan sendiri.

2. Menyumbangkan Waktu: 

Orang yang sibuk dengan pekerjaan atau tanggung jawab lainnya masih dapat menyumbangkan waktu mereka untuk membantu melayani makanan berbuka puasa di masjid atau mengunjungi pusat amal untuk membantu dalam kegiatan sosial.

3. Memberi Pakaian: 

Meskipun seseorang mungkin tidak memiliki banyak pakaian, mereka masih dapat memberikan pakaian yang layak kepada mereka yang membutuhkan, seperti melalui program penggalangan pakaian bekas yang digunakan.

4. Membayar Zakat

Meskipun seseorang mungkin merasa kekurangan secara finansial, mereka masih bisa membayar zakat dari apa yang mereka miliki, meskipun jumlahnya mungkin kecil. 

Zakat adalah kewajiban bagi umat Muslim yang mampu, tetapi bahkan mereka yang memiliki kekurangan diwajibkan untuk memberi sesuai kemampuan mereka.

5. Meningkatkan Kegiatan Kebaikan Lainnya: 

Selain memberi secara langsung kepada individu yang membutuhkan, seseorang juga bisa meningkatkan partisipasi dalam kegiatan amal lainnya, seperti penggalangan dana untuk membangun sumur atau memberikan bantuan medis bagi mereka yang membutuhkan.

Dalam setiap contoh di atas, meskipun seseorang mungkin menghadapi keterbatasan dalam hal kekayaan atau sumber daya, mereka masih bisa memberi dari apa yang mereka miliki, baik itu waktu, keterampilan, atau harta. 

Itulah keindahan dari memberi dari kekurangan selama bulan Ramadan.

Memberi dari kekurangan merupakan kontribusi yang signifikan dan berarti dalam kehidupan orang lain, bahkan jika itu hanya melibatkan tindakan kecil. 

Memberi yang terbaik juga berarti memberikan yang terbaik dari apa yang kita miliki, baik itu keterampilan, pengetahuan, atau kekayaan materi, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup orang lain dan mendorong pertumbuhan positif. 

Dengan memberi yang terbaik, kita tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga memperkaya diri kita sendiri dengan rasa kepuasan dan kebahagiaan yang mendalam.

Umat Muslim di seluruh dunia sering kali meningkatkan aktivitas amal dan kebaikan mereka. 

Mereka berusaha untuk membantu mereka yang membutuhkan dengan memberi makan kepada yang lapar, memberikan bantuan kepada yang membutuhkan, atau memberikan dukungan moral kepada yang kesepian.

Bahkan ketika kita merasa memiliki kekurangan, memberi dapat menjadi sumber kebahagiaan dan kedamaian bagi diri sendiri. 

Rasulullah SAW sendiri mengajarkan bahwa memberi dapat menghapuskan dosa dan membawa keberkahan dalam kehidupan seseorang.

Ramadan mengajarkan kita bahwa memberi dari kekurangan adalah tindakan yang mulia. 

Itu bukan hanya tentang memberikan dari apa yang kita miliki, tetapi juga tentang memberikan sebagian dari diri kita sendiri untuk membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik bagi semua orang. 

Semoga semangat Ramadan menginspirasi kita semua untuk menjadi lebih baik dan lebih dermawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun