Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mahasiswa

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

"Menjadi Sumber Rejeki" dalam Memberi Kita Juga Menerima

2 April 2024   20:41 Diperbarui: 2 April 2024   20:43 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Menjadi Sumber Rejeki" dalam Memberi Kita Juga Menerima
Hidup memiliki makna yang berarti, ketika kita menjadi berkat bagi orang lain (dok: pribadi)


"Setiap kali kita memberikan yang terbaik dari diri kita kepada orang lain, kita juga menerima banyak berkat dalam balasan"


Dalam setiap perjalanan hidup, kita membawa potensi untuk menjadi sumber rejeki bagi orang-orang di sekitar kita. 

Rejeki bukan hanya tentang materi, tetapi juga tentang kebaikan, inspirasi, dan kesempatan yang kita berikan kepada orang lain. 

Sebuah cerita tentang bagaimana kita dapat menjadi sumber rejeki di mana pun kita berada.

Konsep menjadi sumber rejeki telah menjadi bagian integral dalam kehidupan manusia sejak zaman dahulu. 

Seringkali kita lupa bahwa dalam memberi, kita juga menerima. 

Hal ini bukan hanya tentang pemberian materi, tetapi juga tentang pemberian waktu, perhatian, dan kebaikan kepada orang lain.

Di sebuah desa kecil yang terletak di lereng gunung, hiduplah seorang nenek bernama Aminah. 

Meskipun hidup dalam keterbatasan, Aminah selalu memiliki keinginan untuk membantu orang lain. 

Setiap pagi, ia bangun lebih awal untuk memasak makanan tambahan untuk tetangganya yang sedang sakit atau keluarga yang kekurangan.

Meskipun hanya memiliki sedikit, Aminah selalu memberikan yang terbaik dari apa yang dimilikinya. 

Tindakan kecilnya telah menjadi sumber rejeki bagi banyak orang di sekitarnya. 

Tetangga-tetangganya merasa terbantu dan terinspirasi oleh kebaikan Aminah, dan mereka pun saling membantu satu sama lain dalam keadaan sulit.

Namun, bukan hanya mereka yang menerima manfaat dari kebaikan Aminah. 

Dalam proses memberi, Aminah merasakan kebahagiaan dan kepuasan yang tidak ternilai. 

Setiap senyum yang ia terima dari tetangga-tetangganya menjadi sumber kebahagiaan baginya. 

Hidup memiliki makna yang lebih dalam ketika ia dapat menjadi berkat bagi orang lain.

Kisah Aminah mengingatkan kita bahwa menjadi sumber rejeki tidak selalu tentang memiliki banyak harta atau kekayaan. 

Bahkan dengan keterbatasan yang dimiliki, kita masih bisa memberi dan menjadi berkat bagi orang lain. 

Dan dalam proses memberi, kita juga menerima banyak hal, seperti kebahagiaan, kepuasan batin, dan hubungan yang lebih erat dengan sesama.

Tidak ada tindakan kebaikan yang terlalu kecil. 

Setiap kali kita memberikan yang terbaik dari diri kita kepada orang lain, kita juga menerima banyak berkat dalam balasan. 

Oleh karena itu, mari jadikan kebaikan sebagai gaya hidup kita, karena dalam memberi kita juga menerima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun