Jandris_Sky
Jandris_Sky Mahasiswa

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

The Dead Sea: Pengalaman Unik Mengapung di Air Asin

9 Maret 2025   08:46 Diperbarui: 9 Maret 2025   10:36 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Dead Sea: Pengalaman Unik Mengapung di Air Asin
"Cuma di Laut Mati! tanpa berenang, kamu bisa mengapung seperti di luar angkasa!" (sumber foto Jandris_Sky)

"Cuma di Laut Mati! Tanpa Berenang, Kamu Bisa Mengapung Seperti di Luar Angkasa!"

Laut Mati atau The Dead Sea adalah salah satu keajaiban alam yang paling unik di dunia. 

Terletak di antara tiga wilayah, yaitu Palestina, Israel, dan Yordania, Laut Mati menawarkan pengalaman luar biasa bagi para wisatawan yang ingin merasakan sensasi mengapung di air asin secara alami. 

Dikenal karena kadar garamnya yang sangat tinggi, Laut Mati telah lama menjadi daya tarik wisata serta lokasi terapi kesehatan dan kecantikan. 

Dengan keunikan geologisnya, manfaat kesehatannya, dan keindahan alamnya yang menakjubkan, Laut Mati adalah destinasi yang wajib dikunjungi setidaknya sekali dalam seumur hidup.

Keunikan Geologis dan Karakteristik Laut Mati

Meskipun disebut sebagai "laut", Laut Mati sebenarnya adalah sebuah danau hipersalin yang memiliki ukuran sangat luas. 

Panjangnya mencapai 76 km dengan lebar sekitar 16 km, sehingga ukurannya menyerupai laut. 

Laut Mati sebenarnya adalah sebuah danau hipersalin yang memiliki ukuran sangat luas. (sumber foto: Jandris_Sky)
Laut Mati sebenarnya adalah sebuah danau hipersalin yang memiliki ukuran sangat luas. (sumber foto: Jandris_Sky)

Kedalaman rata-ratanya mencapai 118 meter, dengan titik terdalam sekitar 378 meter. 

Permukaan Laut Mati terletak di ketinggian sekitar 430 meter di bawah permukaan laut, menjadikannya titik terendah di bumi yang dapat diakses oleh manusia.

Kadar garam yang sangat tinggi---sekitar 34%---menyebabkan air Laut Mati menjadi lebih padat daripada air biasa, sehingga memungkinkan tubuh manusia mengapung dengan mudah di permukaannya. 

Ini adalah salah satu alasan utama mengapa wisatawan dari seluruh dunia datang ke tempat ini. 

Penulis mengapung di air asin yang kaya mineral, menikmati manfaat kesehatannya, serta menjelajahi keindahan alam. (sumber f0to: Jandris_Sky)
Penulis mengapung di air asin yang kaya mineral, menikmati manfaat kesehatannya, serta menjelajahi keindahan alam. (sumber f0to: Jandris_Sky)

Sensasi mengapung di air Laut Mati sangat unik, seolah-olah seseorang sedang berbaring di atas kasur air tanpa usaha apa pun.

Namun, ada alasan lain mengapa Laut Mati diberi nama demikian. 

Salinitas ekstrem membuat ekosistem perairannya tidak dapat mendukung kehidupan flora dan fauna. 

Tidak ada ikan, alga, atau tanaman air yang mampu bertahan di lingkungan ini, sehingga tempat ini benar-benar "mati" dalam arti biologis.

Perjalanan Menuju Laut Mati dan Objek Wisata Sekitarnya

Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Laut Mati dari Yordania, perjalanan dapat dimulai dari Bandara Internasional Queen Alia yang terletak sekitar 70 km di selatan ibu kota Amman. 

Dari sana, perjalanan ke Laut Mati dapat dilakukan dengan mobil atau tur wisata yang tersedia. 

Waktu tempuhnya berkisar antara satu hingga dua jam, tergantung dari titik keberangkatan.

Dalam perjalanan menuju Laut Mati, wisatawan juga bisa mengunjungi berbagai tempat menarik di sekitarnya. 

Salah satu destinasi terkenal adalah kota kuno Petra, situs arkeologi yang menampilkan bangunan-bangunan ok indah yang diukir di tebing batu pasir merah.

Salah satu destinasi terkenal adalah kota kuno Petra, situs arkeologi. (sumber foto: Jandris_Sky)
Salah satu destinasi terkenal adalah kota kuno Petra, situs arkeologi. (sumber foto: Jandris_Sky)

Selain itu, ada Wadi Rum, gurun spektakuler yang sering disebut sebagai "Lembah Bulan" karena lanskapnya yang mirip dengan permukaan planet lain.

Pengalaman Mengapung di Air Asin

Setibanya di Laut Mati, wisatawan dapat langsung mencoba pengalaman unik mengapung di air asin. 

Tanpa perlu berenang, tubuh akan otomatis mengapung di permukaan air berkat kadar garam yang tinggi.

Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menikmati pengalaman ini.

Tanpa perlu berenang, tubuh akan otomatis mengapung di permukaan air berkat kadar garam yang tinggi. (sumber foto: Jandris_Sky)
Tanpa perlu berenang, tubuh akan otomatis mengapung di permukaan air berkat kadar garam yang tinggi. (sumber foto: Jandris_Sky)

Pertama, jangan sampai air Laut Mati masuk ke mata atau mulut, karena rasanya sangat pahit dan bisa menyebabkan iritasi. 

Kedua, hindari mencukur atau memiliki luka terbuka sebelum masuk ke dalam air, karena kadar garam yang tinggi dapat menyebabkan rasa perih yang tidak nyaman. 

Selain itu, waktu berendam sebaiknya tidak lebih dari 15-20 menit untuk menghindari dehidrasi akibat efek osmosis dari garam pada kulit. 

Setelah berendam, disarankan untuk segera membilas tubuh dengan air tawar untuk menghilangkan sisa garam dan menghindari iritasi kulit.

Selain mengapung di airnya, wisatawan juga dapat mencoba terapi lumpur Laut Mati.

Kandungan mineral seperti magnesium, sodium, potassium, dan bromine dalam airnya telah terbukti baik untuk kesehatan kulit. 

Banyak orang datang ke sini untuk mengatasi berbagai masalah kulit seperti psoriasis, eksim, dan jerawat.

Selain itu, udara di sekitar Laut Mati mengandung oksigen yang lebih tinggi dibandingkan daerah lain, yang bermanfaat bagi sistem pernapasan. 

Tekanan atmosfer yang lebih tinggi di kawasan ini juga membantu mengurangi gejala penyakit seperti asma dan alergi. 

Oleh karena itu, tidak heran jika banyak pusat spa dan terapi kesehatan berlokasi di sekitar Laut Mati untuk memanfaatkan keunggulan alamnya.

Melestarikan Keajaiban Laut Mati

Sayangnya, Laut Mati menghadapi ancaman besar akibat penyusutan air yang terjadi setiap tahunnya. 

Beberapa faktor seperti penggunaan air dari sungai Yordan untuk keperluan irigasi dan industri telah menyebabkan permukaan air Laut Mati menurun secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir. 

Jika tren ini terus berlanjut, Laut Mati bisa mengering di masa depan.

Oleh karena itu, wisatawan yang datang ke Laut Mati harus turut menjaga kelestarian lingkungan. 

Hindari membuang sampah sembarangan dan patuhi peraturan yang berlaku untuk melindungi ekosistem sekitar. 

Upaya konservasi yang dilakukan oleh pemerintah Yordania dan Israel juga sangat penting untuk memastikan Laut Mati tetap ada bagi generasi mendatang.

Laut Mati adalah salah satu destinasi paling unik di dunia, yang menawarkan pengalaman luar biasa bagi siapa saja yang mengunjunginya. 

Mengapung di air asin yang kaya mineral, menikmati manfaat kesehatannya, serta menjelajahi keindahan alam di sekitarnya adalah pengalaman yang tidak akan terlupakan. 

Namun, di balik keindahannya, Laut Mati juga menghadapi tantangan besar akibat penyusutan air yang terus terjadi. 

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk turut serta dalam upaya pelestariannya.

Jika Anda mencari pengalaman wisata yang tidak biasa dan penuh manfaat, maka Laut Mati adalah tempat yang sempurna. 

Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan sendiri keajaiban alam ini dan menjadi bagian dari sejarahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

10 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG
Mindful Eating saat Sahur & Berbuka
blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 8 
11 Mar 2025
Tetap Olahraga di Bulan Puasa
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 9
12 Mar 2025

MYSTERY CHALLENGE

Mystery Challenge 2
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 10
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Cara Seru Nunggu Bedug di Ketemu Ramadan

Ketemu di Ramadan hadir kembali. Selain sebagai ajang buka puasa bersama Kompasianer, ada hal seru yang berbeda dari tahun sebelumnya. Penasaran? Tunggu informasi selengkapnya!

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun