"Mbah Kupi" Pupuk Organik Cair Limbah Kulit Pisang dari Sisa Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bulan Ramadan

Proses pembuatan Mbah Kupi cukup sederhana dan dapat diterapkan di sekolah maupun di rumah.
Berikut langkah-langkahnya:
1. Pengumpulan Limbah Kulit Pisang
- Kulit pisang yang berasal dari MBG dikumpulkan dan dipisahkan dari sampah anorganik.
- Kulit yang masih bersih dan tidak tercampur dengan bahan kimia akan dipilih untuk diolah.
2. Pencacahan dan Fermentasi
- Kulit pisang dicacah kecil-kecil untuk mempercepat proses dekomposisi.
- Potongan kulit pisang dimasukkan ke dalam wadah tertutup, seperti ember atau jeriken bekas.
- Tambahkan air secukupnya agar proses fermentasi berjalan dengan baik.
- Untuk mempercepat penguraian, ditambahkan molase/gula merah sebagai sumber energi bagi mikroorganisme.
- Starter fermentasi seperti EM4 atau ragi dapat ditambahkan untuk meningkatkan kandungan mikroba baik.
3. Proses Penyimpanan
- Wadah yang sudah berisi campuran tersebut ditutup rapat dan disimpan di tempat teduh.
- Campuran difermentasi selama 7--14 hari, dengan pengadukan setiap dua hari sekali untuk memastikan proses berlangsung merata.
4. Penyaringan dan Penggunaan
- Setelah fermentasi selesai, larutan disaring untuk memisahkan ampas dari cairan pupuk.
- Pupuk organik cair hasil fermentasi dapat langsung digunakan dengan cara diencerkan dengan air sebelum disiramkan ke tanaman.
Manfaat Pupuk Organik Cair (Mbah Kupi)
Content Competition Selengkapnya
MYSTERY CHALLENGE
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Ketemu di Ramadan hadir kembali. Selain sebagai ajang buka puasa bersama Kompasianer, ada hal seru yang berbeda dari tahun sebelumnya. Penasaran? Tunggu informasi selengkapnya!