Jandris_Sky
Jandris_Sky Mahasiswa

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

"Mbah Kupi" Pupuk Organik Cair Limbah Kulit Pisang dari Sisa Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bulan Ramadan

11 Maret 2025   15:39 Diperbarui: 11 Maret 2025   17:00 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Mbah Kupi" Pupuk Organik Cair Limbah Kulit Pisang dari Sisa Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bulan Ramadan
Pupuk Organik Cair Limbah Kulit Pisang dari Sisa Makan Bergizi Gratis (MBG). (sumber foto: Jandris_Sky)

Pupuk organik cair limbah kulit pisang (Mbah Kupi)dari sisa makan bergizi gratis (MBG) di bulan ramadan.

Bulan Ramadan adalah momen istimewa yang tidak hanya dipenuhi dengan ibadah, tetapi juga kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. 

Salah satu program yang tetap berjalan selama bulan suci ini adalah Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menyediakan makanan sehat bagi anak-anak sekolah. 

Dalam skema Ramadan, makanan diberikan dalam bentuk paket untuk dibawa pulang dan dikonsumsi saat berbuka puasa. 

Menu MBG mencakup pisang, roti, susu, telur rebus, dan kurma---semua merupakan sumber nutrisi penting bagi pertumbuhan anak.

Menu makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan sumber nutrisi penting bagi pertumbuhan anak. (sumber foto: Jandris_Sky)
Menu makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan sumber nutrisi penting bagi pertumbuhan anak. (sumber foto: Jandris_Sky)

Namun, dari pelaksanaan program ini, muncul tantangan dalam pengelolaan limbah organik, terutama kulit pisang yang dihasilkan dalam jumlah besar. 

Jika tidak dikelola dengan baik, limbah ini bisa menjadi sampah yang mencemari lingkungan

Oleh karena itu, inovasi untuk mengolah kulit pisang menjadi Pupuk Organik Cair (Mbah Kupi) menjadi solusi yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga bermanfaat bagi pertanian dan penghijauan sekolah.

Mengapa Kulit Pisang?

Kulit pisang sering kali dianggap sebagai limbah yang tidak berguna, padahal mengandung berbagai nutrisi penting bagi tanaman, seperti:

  • Kalium (K) -- Membantu pertumbuhan bunga dan buah pada tanaman.
  • Fosfor (P) -- Mendukung perkembangan akar dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit.
  • Kalsium (Ca) & Magnesium (Mg) -- Memperkuat dinding sel tanaman dan meningkatkan produksi klorofil untuk fotosintesis.
  • Nitrogen (N) -- Membantu pertumbuhan daun dan batang tanaman.

Dengan kandungan tersebut, kulit pisang dapat diolah menjadi pupuk organik cair yang berkualitas tinggi dan mudah diserap oleh tanaman.

Proses Pembuatan Pupuk Organik Cair (Mbah Kupi)

Proses pembuatan Mbah Kupi cukup sederhana dan dapat diterapkan di sekolah maupun di rumah. 

Berikut langkah-langkahnya:

1. Pengumpulan Limbah Kulit Pisang

  • Kulit pisang yang berasal dari MBG dikumpulkan dan dipisahkan dari sampah anorganik.
  • Kulit yang masih bersih dan tidak tercampur dengan bahan kimia akan dipilih untuk diolah.

Limbah Kulit Pisang dari Sisa Makan Bergizi Gratis (MBG). (sumber foto: Jandris_Sky)
Limbah Kulit Pisang dari Sisa Makan Bergizi Gratis (MBG). (sumber foto: Jandris_Sky)

2. Pencacahan dan Fermentasi

  • Kulit pisang dicacah kecil-kecil untuk mempercepat proses dekomposisi.
  • Potongan kulit pisang dimasukkan ke dalam wadah tertutup, seperti ember atau jeriken bekas.
  • Tambahkan air secukupnya agar proses fermentasi berjalan dengan baik.
  • Untuk mempercepat penguraian, ditambahkan molase/gula merah sebagai sumber energi bagi mikroorganisme.
  • Starter fermentasi seperti EM4 atau ragi dapat ditambahkan untuk meningkatkan kandungan mikroba baik.

Limbah Kulit Pisang dari Sisa Makan Bergizi Gratis (MBG). (sumber foto: Jandris_Sky)
Limbah Kulit Pisang dari Sisa Makan Bergizi Gratis (MBG). (sumber foto: Jandris_Sky)

3. Proses Penyimpanan

  • Wadah yang sudah berisi campuran tersebut ditutup rapat dan disimpan di tempat teduh.
  • Campuran difermentasi selama 7--14 hari, dengan pengadukan setiap dua hari sekali untuk memastikan proses berlangsung merata.

Pupuk Organik Cair (Mbah Kupi) menjadi solusi manfaat bagi pertanian dan penghijauan sekolah. (sumber foto: Jandris_Sky)
Pupuk Organik Cair (Mbah Kupi) menjadi solusi manfaat bagi pertanian dan penghijauan sekolah. (sumber foto: Jandris_Sky)

4. Penyaringan dan Penggunaan

  • Setelah fermentasi selesai, larutan disaring untuk memisahkan ampas dari cairan pupuk.
  • Pupuk organik cair hasil fermentasi dapat langsung digunakan dengan cara diencerkan dengan air sebelum disiramkan ke tanaman.

Pupuk Organik Cair (Mbah Kupi) menjadi solusi manfaat bagi pertanian dan penghijauan sekolah. (sumber foto: Jandris_Sky)
Pupuk Organik Cair (Mbah Kupi) menjadi solusi manfaat bagi pertanian dan penghijauan sekolah. (sumber foto: Jandris_Sky)

Manfaat Pupuk Organik Cair (Mbah Kupi)

1. Mengurangi Limbah Organik

Dengan mengolah kulit pisang menjadi pupuk, kita dapat mengurangi sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA), mengurangi risiko pencemaran lingkungan.

Pupuk Organik Cair Limbah Kulit Pisang dari Sisa Makan Bergizi Gratis (MBG). (sumber foto: Jandris_Sky)
Pupuk Organik Cair Limbah Kulit Pisang dari Sisa Makan Bergizi Gratis (MBG). (sumber foto: Jandris_Sky)

2. Meningkatkan Kesuburan Tanah

Pupuk cair ini memperbaiki struktur tanah dan menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman, sehingga tanaman lebih subur dan hasil panen lebih optimal.

3. Meningkatkan Kesadaran Lingkungan di Kalangan Siswa

Program ini dapat menjadi bagian dari edukasi lingkungan di sekolah, mengajarkan anak-anak pentingnya daur ulang dan pemanfaatan limbah organik.

4. Mendukung Ketahanan Pangan dan Pertanian Berkelanjutan

Hasil pupuk dapat digunakan di kebun sekolah atau di rumah siswa, membantu mengembangkan pertanian kecil berbasis organik.

Implementasi Program di Sekolah Selama Ramadan

Selama bulan Ramadan, mekanisme distribusi makanan MBG mengalami penyesuaian, di mana makanan diberikan dalam bentuk paket untuk dibawa pulang. 

Dengan demikian, limbah kulit pisang dapat dikumpulkan oleh siswa dan dibawa kembali ke sekolah untuk diolah menjadi Mbah Kupi secara kolektif.

Kegiatan  ini dapat diintegrasikan dalam program ekstrakurikuler atau proyek berbasis lingkungan, seperti:

  • Pembuatan Kebun Sekolah -- Hasil pupuk digunakan untuk menanam sayuran dan tanaman hias di lingkungan sekolah.
  • Pelatihan Daur Ulang -- Siswa diajarkan teknik dasar pengolahan limbah organik menjadi pupuk cair.
  • Kompetisi Ramah Lingkungan -- Sekolah dapat mengadakan lomba inovasi berbasis lingkungan untuk meningkatkan partisipasi siswa.

Program Mbah Kupi merupakan solusi inovatif dalam mengelola limbah organik dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di bulan Ramadan. 

Dengan mengolah kulit pisang menjadi pupuk organik cair, kita tidak hanya mengurangi sampah tetapi juga memberikan manfaat bagi pertanian dan penghijauan sekolah.

Selain manfaat ekologis, program ini juga memiliki nilai edukatif yang tinggi, mengajarkan siswa tentang pentingnya keberlanjutan dan pemanfaatan limbah secara kreatif. 

Jika diterapkan secara luas, Mbah Kupi dapat menjadi langkah kecil yang berdampak besar bagi lingkungan dan masa depan generasi mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

12 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

MYSTERY CHALLENGE

Mystery Challenge 2
blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 10 
13 Mar 2025
Ramadan dan Kesehatan Mental
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 11
14 Mar 2025
Diet Sampah Saat Ramadan
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 12
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Cara Seru Nunggu Bedug di Ketemu Ramadan

Ketemu di Ramadan hadir kembali. Selain sebagai ajang buka puasa bersama Kompasianer, ada hal seru yang berbeda dari tahun sebelumnya. Penasaran? Tunggu informasi selengkapnya!

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun