"R.B. Sutarno: Dari Guru Sekolah Jadi Guru Sampah, Sukses Ubah Limbah Jadi Berkah!"

Keberhasilan Sutarno dalam mengelola sampah tak hanya berdampak pada rumahnya sendiri, tetapi juga bagi seluruh lingkungan tempat tinggalnya.
Ia aktif mengembangkan konsep Kampung Proklim (Kampung Iklim) di RW 01, Kelurahan Sunter Jaya, Jakarta Utara. Berkat usahanya, pada tahun 2016, wilayah tersebut mendapatkan Apresiasi Kampung Proklim Nasional.
Kampung ini menjadi contoh sukses bagaimana masyarakat bisa berkontribusi dalam menjaga lingkungan dengan pendekatan yang berkelanjutan.
Di bawah bimbingan Sutarno, warga mulai menerapkan berbagai metode ramah lingkungan, seperti pembuatan bank sampah, penghijauan kawasan dengan tanaman produktif, serta pengelolaan limbah rumah tangga secara mandiri.
Kampung yang dulu penuh dengan sampah kini berubah menjadi lingkungan hijau yang asri, tempat warganya hidup dengan lebih sehat dan nyaman.
Penghargaan dan Pengakuan
Upaya Sutarno dalam bidang lingkungan tidak hanya diakui oleh masyarakat sekitar, tetapi juga oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah.
Pada tahun 2016, ia menerima Apresiasi Kalpataru tingkat Provinsi DKI Jakarta, sebuah penghargaan bergengsi bagi individu yang berkontribusi besar dalam pelestarian lingkungan.
Tak berhenti di situ, pada tahun 2017, ia menjadi nominator Kalpataru Nasional, sebuah bukti nyata bahwa dedikasinya dalam mengelola sampah telah memberikan dampak yang luas.
Penghargaan ini bukanlah sekadar bentuk pengakuan, tetapi juga menjadi motivasi bagi Sutarno untuk terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik.
Ia terus berbagi ilmu, mengadakan pelatihan, dan menginspirasi banyak orang untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
Dari Guru Sekolah ke Guru Sampah
Content Competition Selengkapnya
Kisah Inspiratif Orang-Orang di Sekitarmu
MYSTERY TOPIC
Mystery Topic 4
Mudik Hijau untuk Kurangi Jejak Karbon
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025