Memberi dan Menerima Hampers Lebaran, Kenapa Tidak?
Memberi dan menerima Hampers Lebaran menjadi fenomena tren dikala jelang perayaan hari raya Idul Fitri. Sudahkah Anda mengirim atau memberi hampers tahun ini? Ataukah sudahkan Anda menerima nya di rumah?
Jawabannya hanya Anda yang tahu!
Tradisi yang tren jelang hari Lebaran
Setiap tahun jelang hari raya Idul Fitri akan terlihat fenomena memberi dan menerima sebuah paket yang dikenal dengan istilah hampers. Ini istilah asing yang bermakna sebagai paket kiriman dalam sebuah keranjang yang telah dihias cantik. Hampers mirip istilah parcel (parsel) yang dibedakan dalam bentuk paketnya.
Paket parsel ini nampak dikemas dalam bentuk rapi terbungkus artinya isinya tak terlihat dari luar. Hampers dikemas dalam sebuah keranjang terbuat dari rotan sehingga isinya dapat terlihat dari luar (transparan).
Fenomena memberi dan menerima hampers ini saya anggap sebagai suatu aktivitas yang memiliki nilai sosial dan ekonomi/bisnis. Hampers lebaran menjadi sarana menciptakan suasana jalinan rasa persaudaraan dan kekeluargaan. Antara pihak pengirim dan penerima akan merasakan senang dan bahagia dalam hatinya yang tidak dapat dinilai dengan materi.
Disisi lain, fenomena ini akan menghadirkan pribadi atau kelompok bisnis, mereka yang berjiwa wirausaha akan mendapatkan kesempatan dan peluang berwirausaha di bidang pengadaan dan produksi hampers lebaran. Sekaligus akan menggairakan usaha jasa pengiriman barang yang akan mendapatkan penghasilan tambahan dari kegiatan pengirimannya.
Problematik.
Tidak semua orang akan merasakan nuansa mengirim atau memberi dan menerima paket hampers lebaran. Masalah pandemi covid-19 yang melanda selama dua tahun ini berdampak terhadap kesehatan dan penghasilan keluarga yang terbatas.