Apabila engkau telah selesai dari sesuatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain (QS 94:7)
Cerita Mudik Bapak Sali Iskandar ke Kampung Halaman di Cikarang Cisewu Garut
Sosok Bapak Haji Sali Iskandar, bagi saya adalah seorang yang berjasa setelah orang tua saya yakni Ibu yang melahirkan dan Bapak yang menjadi nasab.
Bapak Sali Iskandar merupakan lelaki asli kelahiran Cikarang, Kecamatan Cisewu Kabupaten Garut, Jawa Barat, 62 tahun yang lalu. Setelah menamatkan pendidikannya di SPG (Sekolah Pendidikan Guru) waktu itu, ia hijrah ke Bandung untuk kuliah di Sastra Sunda, Universitas Padjadjaran (Unpad).
Hidup mandiri dan prihatin sudah menjadi kebiasaan Bapak Sali Iskandar semenjak masih di kampung kelahirannya hingga berlanjut di saat kuliah di Unpad.
Bapak Sali Iskandar adalah sosok yang pantang untuk meminta-minta, namun beliau adalah sosok yang kuat, pekerja keras, pantang menyerah, sehingga pada saat kuliah beliau sudah biasa mandiri, seperti pernah jadi loper koran dan penjual karcis kebun binatang Bandung.
Singkat cerita, kini beliau telah menjadi sosok yang berhasil mendirikan berbagai yayasan pendidikan, seperti Yayasan Al Ghifari (RA, SD, SMP, SMA, SMK Plus Al Ghifari, STMIK Jabar, Universitas Al Ghifari) Yayasan Al Aitaam (RA, SD, SMP, SMA Plus Al Aitam, Universitas Sali Al Aitam), Intan Al Sali (SD, SMP, SMA Plus Intan Al Sali) Agung Al Sali, PT Sali Iskandar dan lain-lain.
Walaupun demikian, beliau sering mengatakan bahwa semua ini adalah berkat karunia dan pertolongan Allah Swt. Ditambah lagi kata beliau bahwa semua ini berkat kerja Sabilulungan (bergotong royong bersama-sama).
Suami dari Ibu Rini dan Bapak dari 5 anak ini, kini sudah dianugrahi beberapa cucu. Kini tinggal di Komplek Sali Iskandar, Ciwaru, Cisurupan, Kecamatan Cibiru Kota Bandung, Jawa Barat.
Pada momen lebaran kali ini, Bapak Sali Iskandar bersama keluarga sedang mudik ke kampung halaman tanah kelahirannya yaitu di Cikarang Cisewu Garut, Jawa Barat.
Cikarang Cisewu Garut adalah sebuah kampung di pelosok daerah Garut Selatan yang dikelilingi gunung-gunung perbukitan. Untuk menuju daerah itu diperlukan ekstra hati-hati karena harus melewati jalan yang terjal dan tebing jurang yang dalam.
Di kampung halamannya, Bapak Sali Iskandar, saat ini telah membuat tempat untuk istirahat dan berkumpul silaturahmi dengan sanak keluarga. Tempat itu, dinamai beliau Villa Sawah, karena tempatmya dikelilingi hamparan sawah dan perbukitan.
Sembari berkumpul beramah tamah dengan keluarga di Kampung halaman, beliau mengabarkan dan bercerita untuk mengenang masa kecilnya yang pernah menggembala domba milik orang lain.
"Nuju mudik ka kampung halaman emut jaman buburuh ngangon domba di lembur cikarang cisewu garut jaman sd taun 1973 dugi 1976 waraas," ungkap Bapak Sali Iskandar yang disampaikan lewat grup wa, Sabtu (13/4/2024).
Beliau pun sangat bersyukur atas perjuangannya selama 48 tahun, saat ini telah mempunyai tempat tinggal di kampung halaman.
"Alhamdulillah, atas ijin Allah perjuangan panjang 48 thn nembe gaduh rorompok di lembur. Aamin," ungkapnya.