Junaedi
Junaedi Lainnya

Lahir dan tumbuh di Wonosalam, kawasan pertanian-perkebunan dataran tinggi di Jombang bagian selatan. Seorang pencangkul dan penikmat kopi. Dapat ditemui di www.pencangkul.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Baju Baru Lebaran, Haruskah?

27 Maret 2024   10:58 Diperbarui: 27 Maret 2024   11:18 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baju Baru Lebaran, Haruskah?
Membeli Baju (Kompas.com)

Oleh karena itu, kita harus mempertimbangkan cara yang lebih bertanggung jawab dalam membeli baju baru untuk Lebaran. Salah satu langkah yang dapat kita lakukan adalah dengan memilih baju dari bahan ramah lingkungan, seperti bahan organik atau daur ulang. Selain itu, kita juga bisa memilih untuk membeli baju dari produsen yang peduli lingkungan, dengan memperhatikan proses produksi yang lebih berkelanjutan.

Selain dampak lingkungan, tradisi membeli baju baru untuk Lebaran juga dapat menimbulkan masalah sosial ekonomi. Banyak dari kita terjebak dalam siklus konsumsi yang tidak terkendali, membeli baju baru hanya untuk mengejar tren atau untuk menunjukkan status sosial. Hal ini dapat menimbulkan tekanan finansial yang berlebihan, terutama bagi keluarga dengan penghasilan terbatas.

Untuk menghindari dampak negatif ini, sebaiknya kita membeli baju baru dengan bijak. Kita bisa memilih baju yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kita, tanpa harus terjebak dalam siklus konsumsi yang tidak sehat. Lebaran bukanlah tentang seberapa mahal atau seberapa banyak baju yang kita miliki, melainkan tentang kebersamaan dan kebahagiaan dalam menyambut hari yang penuh berkah ini. Dengan demikian, kita dapat menyambut Lebaran dengan lebih bermakna, tanpa harus mengorbankan lingkungan dan keberlanjutan kehidupan sosial ekonomi kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun