irvan sjafari
irvan sjafari Jurnalis

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kolak Ramadan Ala DLH Kabupaten Garut-Yayasan GSSI

25 Maret 2024   13:51 Diperbarui: 25 Maret 2024   14:02 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolak Ramadan Ala DLH Kabupaten Garut-Yayasan GSSI
Peserta Kolak Garut-Foto: Dok Pri Tini Martini.

Ketua Pelaksana Nurul Ingsan Bil Mustofa berharap agar kegiatan ini  bisa dilanjutkan secara regular setiap bulan agar tidak ada lagi titik-titik tumpukan sampah yang tidak terkelola dengan benar. 

Kegiatan ini dihadiri  pula oleh Kepala Desa Mekargalih, Bapak Ateng  yang dalam sambutannya mengucapkan  terima kasih pada DLH Kabupaten Garut atas pendampingan dalam mewujudkan program Kang Raling terutama dalam pengelolaan sampah melalui para fasilitatornya.

Kegiatan ini di dukung penuh oleh kepala Desa Mekargalih dan jajarannya yang terdiri dari ibu-ibu PKK, Karang taruna RW 01 serta seluruh warga Desa Mekargalih yang ada di sekitar lokasi kegiatan.

Koordinator Fasilitator Tini Martini Tapran dan para fasilitatornya, hadir pula DLH Kabupaten Garut yang diwakili Nanang selaku Kepala Bidang Kebersihan bersama Agus dan Ferry.

Kegiatan ini semakin semarak dengan bergabungnya Circo, Nirmala dan Bank Sampah Amal Haqiqi. Kegiatan ini disponsori oleh IA ITB Jabar, alumni SMAN 3 Bandung angkatan 89, PT Antam dan FISIP Universitas Garut. Kegiatan ini juga melibatkan Info Garut dan Kabaralam.com sebagai media partner.

Tini Martini Tapran sebagai koordinator Fasilitator Kang Raling mengatakan bahwa pengelolaan sampah sedekat mungkin harus dilakukan selain untuk mengurangi tumpukan sampah liar juga untuk mengurangi timbulan sampah yang akan diangkut ke TPA. 

Hal serupa sudah diinisiasi Kota Bandung lewat gerakan Kang Pisman dan lewat gerakan ini sudah berhasil mengurangi timbulan sampah secara signifikan.

Tini meyakini jika hal yang sama dilakukan oleh seluruh masyarakat Desa Mekargalih maka tumpukan sampah liar ini tidak akan ada lagi.

"Pembentukan Satgas Kebersihan Desa perlu dilakukan oleh desa sebagai upaya pengawasan secara hukum guna menjaga lingkungan dari sampah-sampah yang tidak terkelola," ujar Tini kepada Cakrawala

Tini mengatakan, kegiatan bebersih ini akan dilakukan lagi pada 29 Maret 2024.  Kegiatan pertama 22 Maret 2024, berhasil mengangkut dua ton sampah.

"Jumlah ini cukup besar untuk satu desa, maka kita akan terus dampingi," pungkas Tini.

Irvan Sjafari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun