(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id
Ternyata, Ladang Pahala Kita Memang Luas Banget Ya!
Saya termasuk salah satu dari sebagian besar umat yang lebih sering lupa, bahkan juga cenderung sering melupakan luasnya ladang pahala yang telah disediakan Sang Khalik untuk semua makhluk-Nya berekspresi!
Karenanya, kehadiran iklan bertema ramadan dari salah satu operator layanan transportasi daring asli Indonesia, Gojek yang berjudul "cari pahala" ini benar-benar layaknya deja vu yang memberikan oase menyegarkan bagi sisi spiritual saya. Bagaimana dengan anda?
Kronik Cerita
Kisah bermula ketika seorang anak kecil yang sedang tidur-tidur ayam (setengah tidur, setengah bangun), mendengar dialog pagi antara bapaknya yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online alias OJOL dengan ibunya, seorang ibu rumah tangga, sesaat sebelum sang ayah berangkat pergi menjemput orderan.
"Bu, bapak cari pahala dulu ya?" Kata sang ayah.
Begitu kira-kira isi dialog singkatnya. Karena penasaran, setelah bangun dan dengan kesadaran yang sudah pulih 100 %, si anak menanyakan perihal dialog pagi tadi kepada ibunya yang sedang menjemur pakaian.
"Bapak cari pahala dimana sih?" dan dijawab ibunya "di jalanan!"
Jawaban sang ibu yang polos, jujur dan memang apa adanya, jika dikaitkan dengan fakta obyek dialog pagi dengan suaminya pagi tadi yang secara faktual memang ungkapan pamit untuk "cari pahala" di jalanan, tanpa diduga ibunya ternyata juga diterima dan ditanggapi dengan tidak kalah polosnya, bahkan bisa dibilang super polos oleh anaknya.
Tanpa pikir panjang (maklum, namanya juga anak-anak!) si anak langsung mengambil sepeda dan menuntaskan rasa penasarannya dengan berkeliling kampung untuk mencari pahala yang menurut ibunya di cari bapaknya di jalanan. Bukanya bertemu dengan "pahala" seperti yang ada dalam benaknya, si anak malah bertemu dengan teman-temannya yang akhirnya mengkutinya berkeliling mencari pahala.
Di pasar, saat bertanya pahala di salah satu pedagang sayuran dan rempah-rempah, rombongan anak-anak ini malah diberi buah pala, waktu masuk ke sebuah warung di pinggir jalan, mereka menemukan "pahala", tapi mereka tidak yakin dengan temuan mereka, karena pahala yang mereka temukan berwujud kerupuk bandung yang terbungkus plastik dengan label "kerupuk pahala asli". Tidak mungkin bapak si anak kecil, mencari kerupuk!
Terakhir, dalam perjalanan pulang mereka menemukan "pahala" dalam bentuk dan wujud yang lain. Dari plang papan nama yang terpasang di bagian atas pintu masuk bengkel tertulis dua rangkaian kata, bengkel las di bagian dan Pak Sahala di bagian bawah, tapi karena beberapa hurufnya mulai kubas (pudar;bahasa Banjar), maka terbaca "pahala". Tapi mereka justeru lari lintang pukang, begitu ada bapak-bapak membuka "topeng" lasnya yang seram.
Saking takutnya, dalam "pelariannya" ini, anak-anak menabrak seorang ibu-ibu atau nenek-nenek yang menyebabkan belanjaan yang dibawa si nenek berhamburan di jalan. Dari sinilah, simpul misteri "pahala" di jalanan sebenarnya sedikit terbuka, setelah si anak kecil pencari pahala tadi membantu si nenek ini mengumpulkan kembali belanjaan dan memasukkannya kedalam keranjang belanjaan. Si ibu tiba-tiba mengucapkan, "besar pahalamu nak!"
Misteri "Pahala" di jalanan akhirnya benar-benar terkuak, setelah si anak akhirnya bertemu dan menceritakan "perjalanannya" berkeliling mencari pahala di jalanan kepada bapaknya, di awali dengan senyum dan tertawa ringan, si bapak dengan bijaksana sambil merapikan baju koko si anak akhirnya menjelaskan maksud "pahala" dijalanan yang dicarinya!
"Nak, semua kebaikan yang kamu lakukan itu, berbuah pahala!"
Kisah inspiratif ini diakhiri dengan ajakan si bapak untuk mencari pahala kepada si anak, yang sepertinya ajakan untuk menghadiri panggilan sholat wajib dengan berjamaah di masjid.
Iklan dan Manfaatnya
Produk iklan, apapun bentuk dan medianya pada dasarnya dibuat untuk menuntun target pasarnya (penonton/pendengar/pembaca) untuk mau membeli, menikmati dan membeli kembali obyek yang dipromosikan.
Menariknya, demi menjawab kebutuhan konsumen pada berbagai informasi aktual, karya produksi iklan terus berkembang baik dari segi teknologi maupun kontennya. Termasuk ragam iklan bertema reliji dan spiritual untuk mengisi slot di bulan ramadan seperti sekarang. Contohnya ya, iklan cari pahala dari Gojek diatas.
Strategi marketing soft selling yang menjadi trend saat ini, mengajarkan cara menjual yang lebih manusiawi. Dimana, iklan produk sebagai salah satu elemen marketing terpenting juga dikemas lebih menarik dan bermanfaat. Gojek sebagai penyedia layanan transportasi daring, jualanya ya tidak jauh-jauh dari layanan antar jemput berikut aspek pendukung infratruktur bisnis utamanya, seperti pembayaran daring dan lain-lainnya.
Meskipun inti layanannya berupa transportasi daring, tidak serta merta isi iklannya hanya materi tentang transportasi daring semata, tapi juga berisi beragam aspek, termasuk yang menghibur dan mendidik seperti iklan berjudul cari pahala diatas. Selain unik dan menarik sehingga memberi efek menghibur, tentunya juga bermanfaat bagi konsumen, setidaknya seperti saya yang tergolong sering lupa, bahkan juga cenderung sering melupakan luasnya ladang pahala yang telah disediakan Sang Khalik untuk semua makhluk-Nya berekspresi!
Luasnya Ladang Pahala Milik Kita!
Seperti saya sebutkan diatas, saya termasuk salah satu makhluk yang sering lupa, bahkan juga cenderung sering melupakan luasnya ladang pahala yang telah disediakan "gratis" oleh Sang Khalik. Sering menganggapnya remeh-temeh, jangankan berusaha merawat melirikpun enggan.
Menolong nenek-nenek menyeberang jalan, menyingkirkan sebatang paku yang terlihat di jalan, membantu mendorong mobil yang mogok di jalan, memberikan kepada semut sepotong roti yang terlanjur di kerubutinya, menyatukan anak kucing atau anak ayam yang terpisah dengan induknya di keramaian jalan, atau mungkin menolak ketika disuruh ibu membelikan beras saat mau masak nasi untuk kita makan!
Kehadiran iklan ini, sekali lagi seperti deja vu bagi kita semua! Mempertemukan kita kembali dengan petuah-petuah reliji yang sebenarnya sudah kita pahami maksudnya, peruntukannya, bahkan reward-nya, tapi karena ego, kesombongan dan kebodohan kita, malah sering kita kesampingkan dan lupakan!
Mumpung masih diingatkan oleh iklan cari pahalanya Gojek di ramadan 1411 H kali ini, tidak ada salahnya kita segera berbenah dan kembali berkarya sambil terus berharap! Semoga, pertemuan dengan luasnya ladang pahala yang masih membentang begitu luas di hadapan kita saat ini, bisa kita manfaatkan semaksimal mungkin. Syukur-syukur, jika sekalian dibekali dengan pupuk terbaik dan juga alat-alat berladang mutakhir untuk menumbuhkan berbagai tanaman pahala yang akan menyelamatkan kita di dunia dan akhirat kelak. Amin
Semoga Bermanfaat!
Salam dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!