(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id
Kaizen untuk Kebutuhan Belajar Al Quran yang Lebih Baik
Sekaranglah, momentum paling dahsyat dan tepat bagi siapa saja yang ingin memulai atau bahkan ingin kembali mendalami Alquran, baik yang baru memulai mengenal huruf Hijaiyah sampai yang sekarang ingin meneruskan menghafal Alquran sampai menjadi hafidz Alquran atau yang ingin melanjutkan belajar tilawatil Alquran, atau bahkan ingin melanjutkan belajar ilmu tafsir Alquran.
Baca Juga : Merindu Ramadan, "Kurikulum Langit" Penuntun Fitrah Manusia
Seperti kita pahami bersama, belajar ilmu syar'i (agama), termasuk belajar Alquran tidak hanya wajib, tapi juga dijanjikan Allah SWT beragam privilese yang luar biasa nikmat, yaitu kemudahan menuju surga dan sekarang, kita berada di bulan Ramadan yang kita semua paham, di bulan istimewa ini Allah SWT akan melipatgandakan nikmat pahala dari berbagai aktifitas ibadah hamba-hambanya para mukminin dan mukminat.
Jadi apalagi yang ditunggu-tunggu? Yuk melanjutkan belajar Alquran!
Kaizen untuk Belajar Alquran
Sebagai muslim dan Insha Allah mukmin, saya juga terus berusaha menjadi "orang baik" seperti dalam konteks hadis nabi yang menjadi pembuka tulisan ini, yaitu pembelajar Alquran yang Insha Allah bisa mengajarkan Alquran.
Bulan Ramadan sengaja saya pilih menjadi "momentum waktu" untuk kembali menggenjot niat sekaligus juga upaya realisasi aktual belajar Alquran, selain karena berbagai keutamaan yang telah dipaparkan diatas, juga karena secara emosional, bulan ramadan lebih memiliki atmosfer yang lebih kondusif untuk semakin mendekat kepada-Nya, termasuk dengan mempelajari firman-firmanNya dalam Alquran.
Baca Juga : Romansa Anak-anak Langgar 80-an Menghidupkan Ramadan
Saya punya strategi sederhana untuk belajar dan mempelajari apapun, termasuk belajar Alquran, terutama di level sekarang yang kembali mulai berniat untuk menghafalnya, yaitu strategi kaizen.
Kaizen yang diadopsi dari bahasa dan budaya Jepang ini, bisa dimaknai sebagai sebuah upaya strategis untuk terus memperbaiki diri (dalam konteks ini adalah memperbaiki bacaan-tajwid, menambah hafalan, dan mudah-mudahan bisa belajar tafsir) secara bertahap dengan target yang jelas dan rasional, serta progres yang terukur.
Metode ini Insha Allah cukup mudah dan efektif untuk memacu produktivitas peningkatan progres dari aktifitas saya untuk belajar apa saja, termasuk untuk memulai lagi menghafal Alquran. Wallahu a'lam Bish-shawabi.
Dimulai dengan melafalkan Bismillah, yuk kembali meningkatkan skill dan juga pemahaman kita terhadap Alquran!