(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id
"Es Bilungka Batu" Sang Legenda Buka Puasa di Banua
Jika menyebut nama buah Bilungka Batu atau Belungka Batu sepertinya banyak masyarakat nusantara yang tidak familiar dengannya, kecuali Urang Banjar dan masyarakat Dayak, apalagi dengan sebutan "Bilungka Rakah" atau "Bilungka Masak"? Kalau Timun Suri?
Nah ini dia, kalau nama buah timun suri, saya yakin banyak masyarakat yang tahu dengan buah yang masih keluarga buah labu-labuan (Cucurbitaceae) tersebut. Di Banjarmasin dan Kalimantan Selatan, buah timun suri lebih populer disebut sebagai Belungka Batu.
Buah yang semestinya bisa tumbuh di sepanjang musim ini, kenyataannya hanya muncul di pasaran di sekitar bulan Ramadhan saja dan akan lenyap tak tersisa pada musim-musim setelahnya. Tidak heran jika di Kota 1000 Sungai, buah ini lebih dikenal sebagai buah ramadan.
Saking identiknya buah ini dengan bulan paling suci dalam kalender umat Islam alias bulan Ramadan, kemunculan masal sang legenda ini di lapak-lapak pedagang buah bisa menjadi sebuah pertanda khusus atau indikasi bahwa bulan Ramadan segera tiba. Situasi ini tentu sangat mirip dengan munculnya iklan sirup di televisi.
Baca Juga : Menikmati Microcation di "Kampung Bidadari", Likupang
Salah satu keunikan dari buah bilungka Batu jni, meskipun mengandung beragam nutrisi seperti asam linoleat, vitamin A, vitami C, kalium, potasium, magnesium yang berkhasiat baik untuk tubuh, serta bau harum yang selalu merangsang indra penciuman, tapi citarasa daging buahnya cenderung hambar, meskipun telah masak!
Karenanya, buah ini lebih cocok menjadi campuran untuk es buah daripada sebagai buah hidangan yang bisa langsung dikonsumsi layaknya buah lainnya.
Tahukah anda, minuman tradisional Es Bilungka Batu tanpa campuran, merupakan sajian favorit Urang Banjar untuk berbuka puasa! Bahkan, es bilungka batu ini juga biasa menjadi satu-satunya "pembuka" puasa sebelum dilanjut makan berat setelah shalat Maghrib.
Umumnya, Urang Banjar hanya menambahkan sirup, susu dan es batu secukupnya saja untuk menambah segar dan nikmatnya citarasa es bilungka batu dan itu pastinya murah dan mudah banget!
Selain cara mengolahnya yang mudah, buah ini harganya juga jauh lebih murah bila dibanding buah-buah keluarga timun lainnya. Tidak heran jika kemudian, buah dan juga olahan dari buah ini, menjadi salah satu legenda Ramadan yang sebisa mungkin harus ada di meja berbuka puasa.
Dari sinilah asal mulanya kemunculan buah Belungka Batu di lapak-lapak penjual buah di pinggiran jalan Kota 1000 Sungai, selalu identik dengan (segera datangnya) bulan Ramadhan, begitu pula kepergiannya!
Baca Juga : "Wadai-wadai" Legit Pembuka Puasa Urang Banjar
Sayangnya, meskipun sang legenda ini selalu melimpah di seputar bulan Ramadan, inovasi diversifikasi produk untuk olahan yang lain masih belum ada, sehingga sebagian besar petani lebih memilih untuk bersikap pragmatis saja dengan hanya menanam buah Bilungka batu ketika permintaan sedang memuncak di seputar bulan Ramadhan saja.
Di Kalimantan Selatan, buah Bilungka Batu ini hampir semuanya dipasok dari daerah Kabupaten Tapin dan sekitarnya, khususnya dari desa Batang Lantik, yang sebagian besar warganya memang berprofesi sebagai petani buah bilungka batu dan memang ada sebagian buah ini yang berasal dari kawasan Liang Anggang dan Bati-Bati, Tanah Laut. Biasanya, kalau anda berkesempatan jalan-jalan dari Banjarmasin ke arah Batulicin atau Pelaihari, pedagang buah ini selalu menjajakannya dipinggir jalan dengan cara membuat pondok kecil di pinggir jalan tepat di depan rumah masing-masing.
Di seputar bulan Ramadhan seperti sekarang yang berjualan buah bilungka batu ini tidak hanya penjual buah reguler saja, tapi banyak juga pedagang buah dadakan yang datang langsung dari daerah Kabupaten Tapin (sekitar satu jam perjalanan dari Banjarmasin) yang menjajakan sang legenda, si buah Ramadhan di pinggir-pinggir jalan protokol di Kota Banjarmasin dan sekitarnya dengan menggunakan mobil pick-up atau gerobak-gerobak khusus buah yang bisa dipindah-pindah sesuai kebutuhan setiap saat.
Semoga Bermanfaat!
Salam matan Kota 1000 Sungai,
Banjarmasin nan Bungas!