(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id
Hotel Utsman bin Affan Jejak Keberkahan Sedekah Sang Khalifah 1400 Tahun Silam
Sebagai Khalifah ke-3, tentu nama Outhman bin Affan ra atau masyarakat nusantara lebih mengenalnya sebagai Utsman bin Affan ra, tidaklah asing bagi umat Islam di seluruh dunia, tapi bagaimana dengan Waqf Outhman bin Affan Hotel atau Hotel Waqaf milik Khalifah Utsman bin Affan yang baru saja buka di Madinah?
Sejauh mana umat Islam mengetahui, panjangnya rantai sejarah sarat inspirasi berdirinya hotel bintang 5 milik Sang Khalifah yang kisahnya telah dimulai sejak 1400 tahun silam?
Semua berawal dari kekeringan hebat yang melanda kota Madinah yang mengakibatkan krisis air bersih, pasca kedatangan kaum Muhajirin dari Mekah yang berhijrah bersama Rasulullah SAW .
Semua sumur masyarakat Madinah kering kerontang, kecuali sumur bi'ru raumah milik warga Yahudi, satu-satunya sumur yang masih menyimpan deposit air cukup besar dengan kualitas terbaik di kota Madinah.
Sayangnya, dalam situasi krisis seperti itu si pemilik sumur justru berusaha memanfaatkannya untuk mencari untung besar dengan cara menjual airnya dengan harga mahal kepada masyarakat Madinah, hingga sebagian besar warga tidak sanggup untuk membelinya.
Mendapati krisis air bersih di kota Madinah yang semakin parah dan tidak terkendali, sekaligus fakta kezaliman si Yahudi pemilik sumur, akhirnya Rasulullah bersabda
"Wahai sahabatku siapa saja diantara kalian yang menyumbangkan hartanya untuk dapat membebaskan sumur itu lalu menyumbangkannya untuk umpan maka akan mendapatkan surganya Allah ta'ala" (HR. Muslim)
Demi mendengar sabda Rasulullah SAW tersebut, Utsman bin Affan, salah satu sahabat yang juga seorang bussines man ulung dan cerdas yang juga dikenal sebagai salah satu konglomerat muslim kaya raya saat itu, langsung mendatangi si Yahudi untuk membeli sumurnya tersebut.
Sayangnya, niat Utsman bin Affan untuk membeli sumur ternyata tidak semulus yang diharapkan, karena si Yahudi mematok harga sangat tinggi dan tidak masuk akal untuk melepas sumurnya.