(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id
Berusaha Melazimkan Setiap Detik Waktu Kita Bernilai Ibadah
Marhaban ya Ramadan
Memasuki bulan suci Ramadan 1446 H yang bertepatan dengan tanggal 1 Maret 2025 kalender masehi, saat ini masyarakat muslim di seluruh dunia tengah berkhidmat menjalani serangkaian ibadah khusus bulan Ramadan dan ibadah umum lainnya, baik yang hukumnya wajib maupun sunnah sesuai yang disyariatkan Allah SWT melalui RasulNya, Nabi Muhammad SAW sejak 14 abad atau lebih dari 1400 tahun silam.
Selama bulan Ramadan, selain tetap menjalankan ibadah umum atau rutin seperti hari-hari biasa di luar bulan Ramadan sesuai syariat, umat Islam juga diayariatkan untuk menjalankan ibadah khusus di bulan Ramadan, berupa ibadah puasa wajib dari terbit fajar (pagi hari sebelum azan Subuh) sampai terbenamnya matahari (Sore hari yang ditandai dengan kumandang azan Maghrib), dan juga salatul lail atau salat malam yang hukumnya sunah, yaitu salat tarawih.
Baca juga yuk! Meluruskan Kekeliruan Massal "Umat Muslim"
Bertambahnya jenis ritus ibadah yang disertai dengan "spsesifikasi teknis" khusus yang sudah ditentukan, seperti timing atau waktu puasa yang sudah ditentukan di jam-jam kita harus aktif bekerja dengan durasi sekitar 13 jam dan ternyata tidak hanya mengharuskan kita untuk menahan lapar dan dahaga semata, tapi juga menahan semua nafsu yang secara faktual jelas memerlukan effort lebih.
Itulah sebabnya, bulan suci Ramadan disebut-sebut sebagai kawah candradimuka alias momentum penggemblengan terbaik bagi umat Islam untuk terus berusaha meng-upgrade derajat keimanan dan keislamannya agar tetap berada di level tertinggi, sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah dianugerahkan, termasuk "hadiah" terbaiknya kepada siapa saja yang berkhidmat beribadah di sepanjang bulan Ramadan.
Bagaimana mungkin, bisa berkhidmat beribadah di sepanjang bulan Ramadan?
Beberapa waktu terakhir, seperti sudah menjadi kelaziman dalam komunikasi grup pertemanan di media sosial, akan mengangkat isu-isu terkait spiritual yang tujuan utamanya memang untuk saling memngingatkan, terlebih sesaat menjelang dan di sepanjang bulan suci ramadan.
Salah satu tema yang selalu aktual dimanapun ruang dan waktunya adalah tematik self upgrading, khususnya terkait target pencapaian ataupun resolusi aktifitas spiritual di setiap Ramadannya!
Itu juga yang terjadi dalam circle pertemanan saya di beberapa media sosial yang sebagian besar memang keluarga besar, teman-teman saya sekolah dari SD sampai kuliah dan juga teman-teman dan kolega dalam usaha plus tetangga kiri-kanan di komplek tempat tinggal saya di pinggiran Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas! yang beberapa tahun terakhir memang janjian untuk upgrade resolusi Ramadan secara bergiliran. Tahu kenapa?
Kita sepakat masuk surganya nanti bareng-bareng dan tetap rame-rame! Insha Allah
Terinspirasi isi kajian dari salah satu ustad kenamaan yang sering wira-wiri di berbagai media yang selalu mengingatkan umat untuk berusaha semaksimal mungkin melazimkan setiap detik waktu kita bernilai ibadah di hadapan Allah SWT, saya pun berazam yang sama! Sampai detik ini, saya masih terus berusaha dan berjuang untuk melazimkan setiap detik waktu dalam hidup saya bernilai ibadah di hadapan Allah SWT
Content Competition Selengkapnya
MYSTERY TOPIC
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025