kaekaha
kaekaha Wiraswasta

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

"Basambang" di Rawa-rawa, Bersama Julak Mamutiki Iwak

8 Maret 2025   21:35 Diperbarui: 9 Maret 2025   08:36 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Basambang" di Rawa-rawa, Bersama Julak Mamutiki Iwak
Menyusuri Tepian Sungai Sungai dan Rawa Menuju Titik-titik Tampairay | @kaekaha

Meskipun terkadang ada juga ikan-ikan berbadan lumayan besar ikut terjebak, seperti haruan atau ikan gabus (Channa striata), pentet atau sejenisikan lele asli Kalimantan, walut atau belut (Monopterus albus), kadang-kadang ada juga ikan mas atau nila, bahkan juga ular rawa yang terjebak dan tidak bisa keluar lagi dari tampiray.

Ikan Hasil Mambangkit Tampiray Pertama | @kaekaha
Ikan Hasil Mambangkit Tampiray Pertama | @kaekaha

Sejak bahari (dulu;bahasa Banjar), aktifitas mambangkit tampiray ini menjadi salah satu aktifitas favorit Urang Banua, termasuk para galuh alias gadis-gadis Banjar, bahkan juga anak-anak, karena sensasi mengangkat tampiray itu memang nggak ada obat! Apalagi kalau di dalamnya banyak terdapat ikan dengan jenis yang beragam dan cukup besar-besar. Duh ... berjuta rasanya mas bro!

Sebenarnya, daya tarik aktivitas yang satu ini bukan hanya sensasi pas mambangkit dan mautiki iwak-nya saja lho! Karena tampiray ini diletakkan terpisah dengan jarak yang lumayan berjauhan dan jumlahnya cukup banyak, bisa puluhan sampai ratusan, maka dengan mendayung jukung, saat menuju ke masing-masing lokasi tampiray, bisa menjadi olahraga alternatif untuk membantu membakar lemak.

Dan satu lagi! Di sepanjang perjalanan mendayung jukung, kita juga akan disuguhi kekhasan sekaligus keunikan ekosistem rawa dan sungai atau jalur pengairan tradisional khas Kalimantan Selatan yang juga ijo royo-royo bikin adem mata, hati dan pikiran.

Baca Juga Yuk! Segera Mulai, Sebesar Apapun Langkah untuk Meraih Dunia dan Akhirat

Selain padi khas rawa tanaman milik warga yang ditanam di sawah yang juga bagian dari rawa lebak dangkal, rawa-rawa ini juga menjadi habitat berbagai jenis tanaman-tanaman rawa berdaun hijau segar seperti Genjer (Limnocharis flava), Jariangau (Acorus calamus L. Acoraceae), Kalakai atau pakis (Stechnolaena palustris),  supan-supan atau sayuran putri malu (Neptunia oleracea), talipuk atau bunga teratai (Nymphae pubescens Willd) dan banyak lagi yang lainnya.

Gimana, sudah siap basambang bersama Julak, mambangkit dan mamutiki iwak dari tampiray?

Hayuk bajajalanan ka Banjarmasin!(BDJ8325)

Semoga Bermanfaat!

Salam matan Kota 1000 Sungai,
Banjarmasin nan Bungas!


"Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan 1446 H"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

10 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG
Mindful Eating saat Sahur & Berbuka
blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 8 
11 Mar 2025
Tetap Olahraga di Bulan Puasa
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 9
12 Mar 2025

MYSTERY CHALLENGE

Mystery Challenge 2
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 10
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Cara Seru Nunggu Bedug di Ketemu Ramadan

Ketemu di Ramadan hadir kembali. Selain sebagai ajang buka puasa bersama Kompasianer, ada hal seru yang berbeda dari tahun sebelumnya. Penasaran? Tunggu informasi selengkapnya!

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun