kaekaha
kaekaha Wiraswasta

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Mindfull Eating untuk Ramadan dan Kehidupan yang Sehat Penuh Berkah

10 Maret 2025   22:50 Diperbarui: 10 Maret 2025   23:16 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mindfull Eating untuk Ramadan dan Kehidupan yang Sehat Penuh Berkah
Menu Buka Bersa di Masjid Cerminan Mindfull Eating | @kaekaha

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS. Al A’raf 31)

Tarbiyah Ramadan, pendidikan pengendalian diri

Salah satu hikmah teraktual dari hadirnya bulan suci Ramadan adalah tarbiyah atau pendidikan pengendalian diri, pendidikan dasar berbasis kesadaran diri yang ingin Allah SWT tanamkan sekuat-kuatnya kepada hamba-hambaNya sebagai bekal penting untuk menjalani kehidupan sehari-hari setelahnya. 

Baca Juga Yuk! Memaknai Produktivitas Berkelas ala Cak Udin "Rombeng"

Manifestasinya jelas selama bulan Ramadan, dalam kesadaran penuh kita diwajibkan untuk menahan diri dari makan, minum dan berhubungan suami isteri yang bila dilanggar akan berakibat batalnya puasa dan berkonsekuensi hukum . Wajib meng-qadha atau mengganti puasa di waktu lain untuk yang batal karena makan-minum dan konsekuensi hukuman atau kaffarat untuk yang melakukan hubungan suami isteri.

Output sederhananya kira-kira begini, "kalo elu tong, di bulan puasa aja dengan sadar bisa dan akhirnya terbiasa nahan nafsu terhadap segala sesuatu yang halal, maka di bulan lain-lainnya elu juga terbiasa nahan nafsu terhadap perkara yang haram!"

Karena pentingnya tarbiyah pengendalian diri dalam hal makan-minum ini, Allah SWT mempertegasnya  melalui  QS. Al A'raf ayat 31 yang menjadi pembuka artikel ini, bahkan Rasulullah SAW  juga menegaskannya dalam hadits “Makanlah dan minumlah dan berpakaianlah dan bersedekahlah tanpa berlebihan (isrāf) dan tanpa kesombongan (HR Abū Dāwūd dan Ahmad dan Al-Imām Al-Bukhāri meriwayatkan secara ta’liq)"

Hikmahnya! Pasti ada "sesuatu" di seputar aktifitas makan dan minum kita, hingga Allah SWT dan RasulNya, Nabi Muhammad SAW sebegitu perhatiannya, hingga beberapa kali secara tersirat memberi pesan kepada kita semua agar memperhatikan dan mempedulikannya dengan kesadaran penuh!

dari asupan makanan dan minuman yang kita Di sinilah konsep mindful eating atau makan dengan penuh kesadaran menjadi sangat relevan. Dengan menerapkan mindful eating, sahur dan berbuka menjadi lebih bermakna, tubuh tetap sehat, dan ibadah puasa pun berjalan lancar.

Menu Soto Nusantara Hidangan Berbuka Puasa Minimalis Tapi Lengkap | @kaekaha
Menu Soto Nusantara Hidangan Berbuka Puasa Minimalis Tapi Lengkap | @kaekaha

Mindfull Eating yang Menginspirasi

Beberapa waktu terakhir, masyarakat kita dihebohkan dengan booming-nya istilah mindful eating yang konon sangat bermanfaat bagi kesehatan. Apa sebenarnya mindful eating?

Berkat buku Mindful Eating: A Guide to Rediscovering a Healthy and Joyful Relationship with Food karya Jan Chozen Bays yang terbit 2009 silam, istilah mindful eating secara perlahan mendunia dan menginspirasi banyak orang untuk menerapkan cara makan dengan kesadaran penuh yang konon bersumber dari  prinsip-prinsip mindfulness tersebut.

Baca Juga Yuk! Semua Menang, Semua Senang di "War Takjil" Pasar Wadai, Banjarmasin

Berakar dari praktik meditasi Buddhisme Zen, Mindfulness merupakan kemampuan untuk fokus pada keadaan “di sini dan saat ini”, yaitu kesadaran akan diri sendiri, perilaku, pikiran sendiri dan juga orang-orang di sekitar yang dalam konteks praktik Mindful Eating akan memperhatikan aroma, rasa, tekstur, dan sensasi yang dirasakan saat makan, juga kesadaran terhadap adanya sinyal atau tanda-tanda dari tubuh, seperti munculnya rasa lapar dan kenyang.

Bentuk-bentuk kesadaran ini diyakini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pengalaman makan, penghargaan terhadap makanan juga pengendalian saat makan, sehingga tidak berlebihan.

Buka Puasa Bersama di Masjid yang Penuh Berkah | @kaekaha 
Buka Puasa Bersama di Masjid yang Penuh Berkah | @kaekaha 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

15 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

MYSTERY TOPIC

Mystery Topic 2
blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 13 
16 Mar 2025
Agar Bukber Lebih Bermakna
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 14
17 Mar 2025
Berbagi Berkah Ramadan
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 15
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun