(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id
Mindfull Eating untuk Ramadan dan Kehidupan yang Sehat Penuh Berkah
Mindfull Eating untuk Ramadan dan Kehidupan
Merujuk pada dalil QS. Al A'raf ayat 31 dan hadits HR Abū Dāwūd dan Ahmad diatas yang secara tersurat menyebut larangan untuk makan dan minum secara berlebihan, jelas memperlihatkan adanya benang merah antara konsep atau adab makan dala Islam dengan konsep mindfull eating yang secara tafsir sama-sama tidak berlabuh pada anjuran atau bahkan larangan terhadap segala sesuatu yang berlebihan yang semuanya akan bermuara pada kesehatan dan keberkahan.
Baca Juga Yuk! Berusaha Melazimkan Setiap Detik Waktu Kita Bernilai Ibadah
Dalam keadaan berpuasa, organ pecernaan kita akan beristirahat selama sekitar 13 jam. Ini sangat bermanfaat memberi waktu pada sistem pencernaan untuk beristirahat, sehingga dapat mengurangi risiko atau menyembuhkan masalah kesehatan pada pencernaan.
Itu artinya, peduli dengan memperhatikan secara cermat kualitas dan kuantitas asupan yang kita konsumsi saat sahur dan berbuka puasa akan bermanfaat pada terpenuhinya semua kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh, meskipun sistem pencernaan sedang istirahat, sehingga stabilitas daya tahan tubuh selama menjalankan ibadah puasa terjaga. Di sinilah kita membutuhkan mindfull eating!
Ketika berbuka puasa, selayaknya sebuah sistem yang terdiri dari banyak perangkat yang saling terkoneksi, sistem pencarnaan juga memerlukan "pemanasan mesin" dulu sebelum bisa tancap gas secara sempurna. Disinilah mindfull eating akan membantu kita! Dengan kesadaran penuh, kita akan menyadari waktu terbaik organ pencernaan harus "dipanasi" dulu dengan asupan ringan yang kuantitas dan kualitas yang cukup dan memadai, begitu juga kapan waktunya bisa dipacu untuk makan berat sesuai kebutuhan tidak berlebihan.
Dalam fikih berbuka puasa kita, kita dusunahkan untuk menyegerakannya, ini merupakan salah satu bentuk kasih sayang Allah SWT kepada hamba-hambanya, begitu juga waktu makan sahur yang disunnahkan untuk dilakukan di akhir waktu. Luar biasanya, kedua aktifitas ini juga berpahala di hadapanNya! Cantik bukan "cara kerja" Allah SWT!
Salah satu adab penting makan dan minum dalam Islam adalah dilakukan dengan duduk. Hal ini bertujuan agar proses makan kita berjalan dengan baik, nyaman dan tidak terburu-buru.
Disini, sains membuktikan kebenaran dari hadits Rasulullah SAW, bahwa idealnya makanan harus di kunyah setidaknya 32 kali sebelum ditelan yang berkesesuaian dengan hadits Rasullullah SAW berikut, "Tidak tergesa-gesa/ketenangan datangnya dari Allâh, sedangkan tergesa-gesa datangnya dari setan (HR. Abu Ya’la dan Al Baihaqi)" dan hadits "Jika seorang dari kalian sedang makan, maka jangan tergesa-gesa sampai dia menuntaskan makannya, meskipun iqâmah telah dikumandangkan (HR. al-Bukhâri, no. 673)".
Hikmahnya, Allah SWT melalui RasulNya Nabi muhammad SAW menuntun kita agar makan secara pelan-pelan tidak terburu-buru, selain membantu organ pencernaan bekerja lebih optimal dan tidak terlalu berat, pastinya juga lebih sehat, karena enzim dalam air liur punya cukup waktu untuk memproses makanan sebelum masuk ke lambung, sehingga tubuh lebih mudah menyerap nutrisi.
Sedangkan dari sisi mindfull eating, makan perlahan akan membantu kita lebih sadar dan peka untuk menangkap sinyal rasa lapar dan kenyang, karena otak punya cukup waktu untuk bekerja memberi sinyal bahwa perut yang sedang kosong maupun ketika sudah cukup terisi, sehingga mencegah kita dari kebiasaan makan berlebihan terutama saat berbuka.
Baca Juga Yuk! Segera Mulai, Sebesar Apapun Langkah untuk Meraih Dunia dan Akhirat
Satu lagi! Aktifitas bersahur dan berbuka puasa selain termasuk ibadah yang berpahala, sebenarnya juga menjadi salah satu manifestasi dari rasa syukur kita terhadap rezeki dari Allah SWT. Dengan makan atau minum perlahan, kita akan lebih mudah merasakan nikmatnya sesuap nasi atau seteguk air setelah seharian berpuasa.
Content Competition Selengkapnya
MYSTERY TOPIC
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025