kaekaha
kaekaha Wiraswasta

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Belajar dari Ketekunan dan Kejelian Nini Menabung Emas Demi Berhaji yang Lebih Murah dan Berkah

18 Maret 2025   23:42 Diperbarui: 18 Maret 2025   23:42 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar dari Ketekunan dan Kejelian Nini Menabung Emas Demi Berhaji yang Lebih Murah dan Berkah
Bagi Urang Banjar, Berhaji dan Umrah ke Tanah Suci Menjadi Mimpi Semua Orang | @kaekaha 

Urang Banjar dan Naik Haji

Sudah menjadi rahasia umum, kalau Urang Banjar dikenal sebagai salah satu entitas muslim di Indonesia yang mempunyai minat berhaji dan umrah di atas rata-rata. Hingga muncul gayaan (kelakar;bahasa Banjar)  yang menyebut naik haji dan umrah ke tanah suci memang hobinya Urang Banjar.

Benar atau tidaknya hipotesa umum di atas ya wallahu a'lam, hanya Allah SWT yang mengetahui faktanya. Hanya saja, informasi daftar tunggu haji Kaimantan Selatan 2024, resmi dari Kemenag yang menyentuh angka 39 tahun dan ini menjadi yang terlama di Indonesia, sepertinya kita semua sudah tahu jawabannya!  

Baca Juga Yuk! Berusaha Melazimkan Setiap Detik Waktu Kita Bernilai Ibadah

Menurut nini atau nenek kami, militansi berhaji urang Banjar memang sudah terjadi sejak bahari (jaman dulu;bahasa Banjar) dan ini tidak bisa lepas dari motivasi para tetuha atau sesepuh jaman dulu yang selalu menanamkan ibadah haji selayaknya cita-cita tertinggi yang wajib di kejar semaksimal yang kita mampu, kepada anak-anak sejak dini hingga tertanam ke alam bawah sadar.  

Tidak heran jika bagi Urang Banjar, "mimpi" naik haji menjadi hak semua orang, hak siapapun! Mau laki-laki atau perempuan, miskin atau kaya, tua atau muda, sejak lahir semuanya akan mendapatkan doa dan sugesti dari lingkungannya agar kelak bisa menunaikan ibadah haji.

Menariknya, untuk "cita-cita" berhaji yang telah dipupuk sejak dini ini, para tetuha Urang Banjar yang sebagian besar memang dikenal sebagai pedagang yang instrumen pendapatannya tidak pasti, menurut nini juga sudah mempersiapkan infrastruktur pembiayaan yang pada masanya sudah tergolong sistematis , yaitu menyisihkan sedikit-demi sedikit dari penghasilan untuk dibelikan emas (perhiasan) sebagai tabungan.

Perbandingan Biaya Haji dan Konversi Emas | logammulia.com
Perbandingan Biaya Haji dan Konversi Emas | logammulia.com

Pertanyaanya, kenapa emas? 

Menurut nini berdasar informasi dari abahnya (bapaknya;bahasa Banjar)berarti kai-nya mama atau kakek buyut kami,  alasan utama dan pertama menabung emas adalah mudah dijual kembali kalau darurat perlu dana tunai dan nilainya yang relatif stabil.  

Ini bermanfaat untuk menjaga nilai aset apalagi bagi pedagang yang penghasilannya tidak pasti dan berdasarkan tradisi tutur yang berkembang di masyarakat Banjar kala itu, konon dengan menabung emas ongkos atau biaya naik haji menjadi lebih murah dari tahun ke tahunnya. Kok bisa? 

Baca Juga Yuk! Bisa Kok "Nggak Nyampah" Sejak dalam Pikiran, Ini Caranya!

Ini simulasinya! Pada 1997 dengan pembiayaan ibadah haji sebesar Rp 8 juta setara dengan gramasi emas 296 gram (harga 27.000/gram), lalu di 2007, dengan pembiayaan haji sebesar Rp 26 juta sama dengan gramasi emas 130 gram (harga 200.000/gram) dan di tahun 2017, harga pembiayaan haji yang senilai Rp 34 juta setara dengan gramasi emas 57 gram (harga 596.000/gram) .

Semua tidak lepas dari adanya inflasi! Jadi, meskipun setiap tahun harga ongkos naik haji terus naik, tapi kalau dikonversikan ke simpanan emas,  harganya justeru turun. Itu artinya, menyimpan dana haji di tabungan emas bisa menjadi salah satu langkah mitigasi risiko menurunnya nilai uang. 

Ajaib juga ya, para paninian (nenek-nenek;bahasa Banjar) dan pakayian (kakek-kakek;bahasa Banjar) Banjar bahari sudah paham mengenai keajaiban emas yang satu ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun