(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id
Mie Ayam Mas Jono
"Astaghfirullah, pripun kula sadeyan manawi gas kula dipundut tiyang, Ya Allah?" (Astaghfirullah, bagaimana saya jualan, kalau gas saya dicuri orang, Ya Allah!) Sambil menundukkan wajah, sekaligus menengadahkan tangan keatas, dengan suara berbisik, sepertinya Mas Jono sedang mengadu kepada Tuhannya, Rabb yang Maha Melihat dan Mengetahui.
Saat itulah, kaum masjid atau marbot masjid yang hendak mengambil wudhu kembali melihatnya dengan sedikit penasaran, apalagi setelah melihat sebagian kelengkapan gerobak mie ayam Mas Jono yang berantakan.
Hingga berikutnya tersiarlah kabar ke semua jamaah masjid, termasuk WA grup, telah terjadi pencurian tabung gas dan uang kembalian milik pedagang mie ayam di halaman parkir, berikut foto Mas Jono di samping gerobak yang berantakan.

Di tengah rasa cemas terhadap nasib dagangannya, Mas Jono tetap berusaha untuk tenang dan tetap tegar. Dalam diam, hatinya tidak henti-hentinya berdoa minta jalan keluar kepada Sang Khalik, diantara darasan istighfar yang terus mengalir dari bibirnya.
Tiba-tiba Mas Jono malah kembali menuju ruangan dalam masjid menemui kaum masjid dan menghitung jumlah jamaah tersisa yang sepertinya sengaja bertahan untuk itikaf sampai datangnya salat Isya dan sesaat kemudian pihak masjid mengumumkan bahwa sebelum salat Isya akan ada hidangan mie ayam gratis, jadi jamaah diminta untuk tetap bertahan.
Baca Juga Yuk! Menu Baru dan Keluarga Baru, "Insight" Buka Puasa Seru di Pedalaman Kalimantan
Ternyata, dibantu oleh tim marbot dan dapur masjid dengan gas melonnya, entah darimana idenya, tiba-tiba Mas Jono malah kepikiran untuk menyedekahkan mie ayamnya yang ada kepada jamaah masjid yang masih bertahan untuk itikaf. Bisa dimakan ditempat atau dibungkuspun juga bisa!
Alhamdulillah, sekitar seratusan porsi mie ayam akhirnya ludes juga!
Setelah selesai salat Isya yang dilanjut dengan salat tarawih dan witir, Mas Jono sudah hendak mengayuh pedal gerobak becaknya untuk pulang, ketika dua bapak-bapak, tiba-tiba mendatangi dan bermaksud untuk memesan mie ayamnya untuk acara buka puasa di kantornya masing-masing keesokan harinya, masing-masing sebanyak 250 dan 300 bungkus, dibayar tunai saat itu juga.
Selain itu ada juga beberapa orang bapak-bapak dan ibu-ibu yang meminta nomor hape Mas Jono, siapa tahu besok-besok pesen mie ayam juga dan yang paling bikin Mas Jono bingung adalah ketika ada bapak-bapak setengah baya yang mengaku ingin membeli resep mie ayamnya berapapun harganya!
"Beli resep? Serius pak? Resepnya biasa saja Pak! Bapak saya ajari sampai bisa juga nggak papa pak, lha wong saya juga diajari teman saya gratis, jadi nggak usah beli!" Kata Mas Jono polos.

Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025