Silaturahmi Anak dan Keturunan Djuhro-Sudarma: Perkuat Ukhuwah Lintas Generasi
IDUL FITRI - Sudah menjadi tradisi jika Lebaran Idul Fitri tiba dijadikan momen silaturahmi keluarga besar. Begitu juga dengan anak dan keturunan dari Siti Djuhro dan Mawi Sudarma. Keduanya adalah rantauan dari luar wilayah Malangbong, Kabupaten Garut. Qodarullah seiring berjalannya waktu pasangan ini jadi orang terpandang pada zamannya.
Puluhan tahun berlalu sepeninggal Siti Djuhro dan Mawi Sudarma, namun anak dan keturunannya berusaha agar jalinan kekeluargaan yang sudah Alla 'azza wa jalla tetapkan tetap erat. Momen silaturahmi yang memanfaatkan hari raya idul fitri di tahun 2023 ini merupakan penyelenggaraan keenam. Adapun waktu pelaksanaannya pada Senin, 24 April 2023/3 Syawal 1444 H.
Konsep awal pertemuan silaturahmi dilaksanakan di rumah perwakilan keluarga. Mengingat makin tahun pesertanya tambah banyak maka dipilih juga tempat yang mampu menampung anggota keluarga dengan jumlah di atas seratus orang.
Setelah 12 bulan kurang anak dan keturunan Siti Djuhro dan Mawi Sudarma merantau, pada hari kedua atau ketiga (sesuai kesepakatan) mereka dikumpulkan. Di antara tujuannya adalah agar memperat ukhuwah. Jika diistilahkan dalam bahasa Sunda adalah jangan sampai pareumeun obor.
Perihal silaturahmi ternyata memiliki banyak keutamaan. Beberapa contoh yang dikutip dari hadis riwayat Bukhari no.5983 dari Abu Ayyub. Suatu waktu Rasulullah ditanya tentang amalan yang dapat memasukkan manusia ke dalam surga.
"Sembahlah Allah, janganlah berbuat syirik pada-Nya, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan jalinlah tali silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat." (HR. Bukhari no. 5983)
Rangkaian Acara Silaturahmi Keluarga Bani Djuhro-Sudarma
Mengingat banyaknya anak dan keturunan yang hadir, panitia mengemas acara silaturahmi layaknya kegiatan menggunakan jasa event organizer (EO). Tapi ini dalam bentuk yang sederhana dan tentunya melibatkan perwakilan keluarga.
Beberapa tahun belakang lokasi acara menggunakan tempat umum misalnya rumah makan dan cafe seperti tahun 2023 ini. Selain itu sanak kerabat yang hadir juga bisa menikmati pemandangan alam yang terhampar di sekitar Malangbong, Garut, dan Sumedang. Dari proses perjalanan ini juga diharapkan jadi sarana untuk mempererat ukhuwah.
Secara garis besar kegiatan yang disajikan adalah perjalanan dari rumah masing-masing keluarga ke lokasi kumpul keluarga besar. Keberangkatan ini dilakukan secara bersama-sama dengan mengambil satu titik kumpul. Untuk tahun 2023 titik kumpul yang dipilih adalah di depan balai desa Cisitu.
Ketika tiba di lokasi, setelah tempat disiapkan dan menu makanan-minuman dipesan kerabat yang hadir dairahkan berkumpul dengan dipandu oleh pembawa acara. Pembukaan acara diiringi pembacaan ayat Al-Quran dan sari tilawah oleh perwakilan cucu dari Siti Djuhro-Mawi Sudarma rahimahullah.
Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan dari anak Siti Djuhro-Mawi Sudarma yang dilengkapi dengan kilas sejarah serta silsilah. Kemudian saat menu makan sudah siap setiap keluarga dipersilakan menikmati hidangan. Tidak sepi, selama makan ada perwakilan kerabat yang menyanyikan beberapa lagu.
Sebelum menutup acara panitia membuat permainan yang melibatkan kerabat yang sudah sepuh, remaja, maupun anak-anak yang usianya di bawah 10 tahun. Hadiah yang diberikan pun merupakan kecrekan dari semua keluarga yang ada.
Hingga akhirnya acara tahunan ini pun turut membantu pelaku UMKM cafe maupun restoran dalam mendapatkan konsumen. Memang konsekuensinya selama sekitar 5 jam sebagian besar tempat mereka digunakan untuk acara keluarga.
"Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturahmi." (HR Bukhari dan Muslim)
Sebagai penutup dengan maksud mengurangi kesalahan memaknai arti silaturahmi. Mari kita baca kembali riwayat dari Ibnu Hajar dalam Al Fath menjelaskan bahwa silaturahmi dimaksudkan untuk kerabat, yaitu yang punya hubungan nasab, baik saling mewarisi ataukah tidak, begitu pula masih ada hubungan mahrom ataukah tidak." .***