Cuham Beib
Cuham Beib Wiraswasta

Penulis amatiran, ringan , dan sederhana. Penikmat sepeda harian. Icon Bersepeda itu Baik.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menjaga Lisan, Hal Utama Dalam Hablum Minannas

20 April 2022   09:26 Diperbarui: 20 April 2022   09:28 1316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjaga Lisan, Hal Utama Dalam Hablum Minannas
Dokumen Pribadi

BEBERAPA hari yang lalu, saya menulis  beberapa kalimat caption di media sosial yang bunyinya begini :

"Andai ada seseorang menghina agama anda, dan anda tidak berdaya karena tidak bisa menuntut orang yang menghina, melecehkan, dan mengolok-olok agama anda tersebut, bagaiamana perasaan anda?"

"Saya akan mendukung anda memberi semacam pelajaran keras dengan cara apapun kepada orang yang telah menghina agama anda, karena saya bisa merasakan bagaimana sakitnya agama anda dihina dan dilecehkan"

"Berikutnya saya bertanya, bagaimana reaksi anda kepada saya, jika saya membela mati-matian orang yang telah menghina dan melecehkan agama anda?"

Dengan menulis caption tersebut, saya tidak berharap di like, di dislike, di komentari, ditanggapi dan sebagianya, hanya cukup direnungi bagi orang-orang yang menyimaknya dengan dilandasi kedewasaan berfikir bagaimana menciptakan hubungan sesama manusia  ( Hablum Minannas ) dengan menjaga lisan yang baik.

Perkara anda tidak suka agama sendiri yang anda anut apalagi tidak suka dengan agama lain, ya tidak apa-apa, hak anda, tapi ketidak sukaan tersebut jangan lantas diumbar apalagi terang-terangan seolah tidak takut adanya Tuhan.

Lebih baik diam, toh agama yang anda hina dan lecehkan tidak pernah memaksa anda untuk menjalankan perintah-perintah yang disampaikan, hanya sebuah pilihan anda, mau atau tidak. Simple kan?  


Mari jaga lisan kita dari perkataan atau ucapan yang tidak baik, kotor, penuh kebencian, dan unfaedah. Saling menghargai dan menghormati sesama manusia dengan suku, agama, ras apa pun.  

Mungkin saat ini anda merasa aman-aman saja di dunia ini dengan memiliki lisan yang buruk, tapi di akhirat kelak lisan buruk tersebut menjadi beban yang membuat anda mengalami penyesalan hebat yang tidak ada gunanya lagi.

Golongan Orang yang di Rindukan Surga 

Setiap orang dipastikan ingin masuk surga, tempat tujuan akhir umat manusia yang digambarkan indah, wonderfull, subur, makmur dan tidak ada keburukan-keburukan di sana, meski belakangan viral muncul nama-nama orang yang katanya lebih memilih masuk neraka, naudzubillahimindzalik.

 

Ketika kita menginginkan masuk ke surga,  surga pun tengah merindukan orang-orang untuk menempatinya, tapi siapakah orang-orang yang dirindukan dan layak memasukinya surga tersebut . ? 

Menyimak kuliah tujuh menit (kultum) sebelum salat Tarawih hari ke 16 di Masjid Al-Mutaqin di daerah dimana saya tinggal, Yudi Suryana, sang penceramah menjelaskan bahwa ada empat golongan orang yang berhak dirindukan dan ditempatkan, diawali dengan mengutip sebuah hadist Nabi yang diriwayatkan Ibnu Abbas RA:

"Surga merindukan empat golongan: orang yang membaca Al Quran, menjaga lisan (ucapan), memberi makan orang lapar, dan puasa di bulan Ramadhan." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

Pembaca Al-Qur'an

Orang yang senantiasa lisannya selalu tak lepas dari membaca ayat-ayat kita suci Al-Qur'an di setiap kesempatan yang ada. Selain mendapat tiket surga, orang yang selalu membaca al-Qur'an dengan tartil hatinya akan lapang, tenang, dan menjadi obat bagi menjaga kesehatan jasmani dan rohaninya.

 

Penjaga Lisan 

Lisan, salah satu nikmat dalam anggota tubuh kita yang diberikan Allah SWT akan menjadi boomerang bagi mereka yang tidak menjaganya dari perkatan kotor, caci maki, menghujat, ghibah, fitnah, mengolok-olok, dan sebainya, sehingga menjauhkan kita dari Surga.

Untuk itu, orang yang selalu menjaga lisannya dengan perkataan yang baik, maka surgalah tempat yang layak baginya, karena merupakan faktor utama dalam membangun pondasi hubungan dengan sesama manusia.

Pemberi Makan Pada Yang Kelaparan

Ini adalah golongan selanjutnya yang akan mendapatkan surga, selalu memberi makan kepada orang-orang yang kesusahan sehingga telah menyematkan hidup mereka dari bahaya kelaparan.

Bulan suci Ramadan yang penuh berkah, banyak kegiatan berbagi yang dilakukan oleh masyarakat, diantaranya membagikan makanan untuk takjil dan makan sahur, atau membagilan makanan dan sembako secara rutin kepada kaum dhuafa.

 

Berpuasa di Bulan Ramadan

Orang yang menjalankan kewajiban berpuasa di bulan Ramadan dengan iklash dan dilandasi keimanan serta ketakwaan, menjadi golongan orang yang paling dirindukan surga untuk berada di dalamnya.   .

Hal ini seperti sabda Nabi dalam hadist berbunyi : "Surga memiliki delapan buah pintu. Di antara pintu tersebut ada yang dinamakan pintu Ar-Rayyan yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa." (HR. Bukhari).

 

Semoga kita masuk ke dalam golongan-golangan orang yang dirindukan surga untuk kekal di dalamnya bersama para Nabi, Rasul, dan orang-orang soleh. Aamin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun