Kartika Kariono
Kartika Kariono Pengacara

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tiga Benda Ajaib saat Ramadan

3 Juni 2018   17:02 Diperbarui: 3 Juni 2018   17:12 1078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga Benda Ajaib saat Ramadan
Sumber:Papasemar.com

Tetapi untuk saya hal itu tidak berlangsung lama, saya masuk SD sudah ada PAM di rumah kami. Jadi saya sama sekali tidak pernah merasakan mengambil air jauh dengan mengangsuh seperti kakak-kakak saya.

Saya tiap pagi juga biasanya melihat tajuran kami, itu loh memancing dengan cara sore hari dipasang, ditinggalkan lalu pagi diambil.
Jika beruntung kami dapat ikan gabus, tapi pernah juga kami dapat ular yang membuat saya lari tunggang langgang. Padahal ularnya sudah mati, ini terjadi karena memang umpan yang kami gunakan adalah katak kecil.

Jadi seringkali ular kecil ikut memakan umpan kami dan mati merana tertelan kail pancing.

Karena rawa ini (saat ini rawa itu sudah menjadi sebuah supermarket), kami mendapat kenangan manis bersama kakak.

Ada 3 benda ajaib yang akan selalu disediakan saat saya kecil di bulan ramadan, yakni :

1. Lentera Kunang-kunang
Salah satu kegembiraan kami berdua saat ramadan adalah perpanjangan jam malam. Karena kami melaksanakan shalat tarawih, yang artinya berkumpul dengan teman-teman di lapangan mushallah. Sebelum shalat tarawih,salah satu kegemaran kakak adalah menangkap kunang-kunang ba'da magrib.  Mengurungnya dalam toples selai. Lalu mengikat toples selasi di sebilah batang bambu kecil dan menjadikannya sebagai lentera yang aman untuk saya.

Penyesalan saya adalah entah berapa kunang-kunang terbunuh untuk kegembiraan sesaat saya, meskipun terkadang setelah malam saya lepaskan kembali toh jarak dari koloni asalnya cukup jauh untuk ukuran kunang-kunang sehingga tidak terjamin kembalinya para kunang-kunang ke koloninya.
Jika saya sudah terlalu lelah, seringkali kunang-kunang tetap berada dalam toples dan saya temukan  mati merana keesokan paginya.

2. Kaleng Ta'jil
Saya dulu punya sebuah kaleng roti. Kegemaran saat saya puasa dulu agak aneh. Pada masa itu, masih banyak pohon buah eksotis yang tumbuh di rawa dan bebas dipetik siapa saja, buah salam,  buah nasi-nasian, keranji, jambu monyet, jambu amerika, kecapi, buah nona. Biasanya kawan-kawan satu kampung yang (belajar) berpuasa makan buah-buahan ini sambil memanjat pohon.

Mereka percaya dengan mitos bahwa sepanjang makan diatas pohon, puasa mereka tidak batal. Ha ha padahal itu kan maksudnya kiasan saja. Tetap saja ada yang percaya.

Acara makan diatas pohon ini dibarengi dengan berendam di kambang (kolam) untuk mendinginkan diri.  Biasanya dilakukan sore hari.
Saya tidak percaya mitos itu, tetapi ogah rugi.

Bagi teman-teman saya, bukan saya tidak percaya mitos. Tetapi saya tidak mampu menjalaninya, kegendutan saya menghalangi kemampuan saya untuk memanjat. So...untuk menikmatinya saya wajib menunggu sampai magrib, dengan cara menyimpannya di dalam kaleng roti,  agar aman. Selain itu saya juga gemar mengumpulkan buah cimplukan (sekarang di jual di mall dengan harga ajib). Jadi, ta'jil saya saat kecil itu adalah segala macam makanan hasil berburu dan meramu di rawa, yang tersimpan dengan rapi di kaleng takjil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun