Kartika Kariono
Kartika Kariono Pengacara

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Semangkok Bakso Istimewa

24 April 2023   23:23 Diperbarui: 24 April 2023   23:27 1204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semangkok Bakso Istimewa
Sumber : Grabfood

Bakso adalah "comfort food" yang biasanya dicari setelah rasa bosan makana  bersantan dan berbumbu.  Mulai dari bakso gerobak keliling hingga bakso di mall akan diserbu penggemarnya.

Kuah yang hangat, dengan rasa kaldu yang gurih.  Menyunyah rasa kenyal bola daging dengan isian juicy ditambah dengan rasa sensasi pedas dengan penambahan sambal.  Ah siapa yang bisa menolaknya?.

Apalagi kebiasaan di Palembang, menambahkan perasan jeruk kunci pada kuah bakso yang membuat terasa semakin segar.

Bakso Makanan "Impor".

"Bakso di Palembang paling enak dimana sih?" begitu pertanyaan salah satu teman saya yang memang sudah bekerja di berbagai kota di Nusantara.

Saya yang belum mengenal dengan baik seleranya agak bingung menjawab. 

Pempek, sebagai makanan khas Palembang saja saya akan kesulitan menjawabnya jika tidak tahu selera makan yang bertanya. Saya akan semakin sulit jika ada yang bilang "yang biasa ajalah'.  Kalo yang biasa itu sultan ya tentu saja ajaknya ke warung pempek sultan. Atau yang makannya cari suasana, ya sultan karena suasana.

Apalagi bakso, yang bukan makanan khas daerah saya.  Tidak dapat mengukurnya dari segi kondisi ekonominya. Jika seleranya memang bakso pinggir jalan. Ya gak bisa dipaksa mengatakan enak bakso yang berjualan di toko.

Eits, memang lokasi penjualan juga tidak akan menjamin rasa bukan. Demikian juga terkenal atau nggak. Karena dua warung bakso yang dulu saya beli sejak masih jual gerobakan, lalu bisa jualan di warung lalu menjadi toko. Dengan bantuan media sosial menjadi viral. Rasanya jadi berubah, setidaknya tidak sesuai lagi dengan selera saya seperti dulu.

Boleh jadi karena sekarang produksinya massif atau karena ganti manajemen. Menjaga rasa tetap terjamin mutunya memang bukan perkara gampang.

Bakso Mewah

Di Palembang, ada satu warung bakso favorit saya sejak pertengahan tahun 90-an. Saya tidak tahu pasti kapan warung bakso ini ada. Dulu, ini tempat nongkrong anak-anak sekolah terelit di Palembang pada masa itu.

Ya, sekarang kayaknya gak lagi. Karena anak SMA elit nongkrongnya di cafe atau bahkan resto. Aih... setiap lihat pemandangan kayak gitu anak sekolah yang hasil beasiswa macem aku yang sampe sekarang kaum miskin kota selalu iri. 

Wake up, Mak. Udah tua aja masih iri sama abege.

Kembali ke cerita bakso tadi.

Jika perbandingan harga sekarang, sebenarnya bakso ini bukan makanan mahal lagi. Tetapi jauh berbeda sebelum tahun 2000. Untuk menikmati semangkok bakso ini dapat mentraktir 8-9 teman lain bakso, lain. Ah... iya aku lupa perbandingannya dengan bakso gerobakan yang memang tidak apple to apple.

Bakso ini tentu tidak semahal bakso favoritku saat di Mall saat ke Batavia atau lagi di bandara yang baksonya gepeng itu. Lagian saya bukan pejabat partai yang bisa ngamukan  ngomong"bakso 3 biji aja harganya segini, gak apa-apalah, anggap lagi sedekah".

Saya bukan ahli perbaksoan yang dapat membedakan ciri khas Bakso dari daerah mana. Dari Solo atau Wonogiri, yang katanya penghasil pengerajin bakso seantero Nusantara atau membedakan dengan Bakso Malang.  Tetapi memang merk dagang mereka Baso Solo Swalayan. Anggaplah bakso ini memang Bakso Solo.

Lokasinya di jalan Bangau, tetapi di setiap foodcourt di seluruh  mall-mall Palembang, bakso ini ada. 

Keistimewaan bakso ini karena swalayan, tidak dijual per porsi. Dijual satuan, dan kita dapat bebas memilih dari berbagai varian bakso yang disediakan. Setelah ditaro di mangkok,  l akan direbus sebentar dengan kuah kaldu tulang yang bening dan gurih.   

Demikian juga penambahan condiment, bawang goreng dan seledri sesuka kita. Mau pakai mie kuning, bihun, keduanya atau justru tidak keduanya terserah pada selera customernya.

Ada begitu banyak varian bakso yang dapat kita pilih dari bakso halus (bakso yang ukurannnya kecil-kecil), bakso dengan varian isian (urat, telur, daging) dan bakso pedas. Teksturnya kejal karena memang campuran tepungnya sedikit. Meski tidak semembal bakso Sony Lampung yang memang terfavorit itu, bahkan hampir selalu ada di freezer saya sebagai bahan campuran sop.

Selain bakso ada juga suki, siomay, sosis, pangsit rebus dan goreng dan salah satu favorit saya "rambutan".  Cacahan udang dan juga udang utuh yang dibalut dengan kulit pangsit yang digunting-gunting lalu digoreng hingga crunchy.

Mengunyahnya sambil menyeruput kuah kaldu bakso merupakan kenikmatan tersendiri.

Bakso khas lain yang jadi favorit saya di warung bakso ini adalah tahu bakso. Tahu gurih yang diiisi daging sapi giling lalu digoreng tidak sampai kering. Rasanya sungguh umami.

Tidak banyak yang jual tahu bakso di Palembang, terlebih tahu yang dipergunakan ini tahu spesial yang j=tidak setiap pasar menjual tahu yang lembut dan sangat gurih ini.

jika mampir ke Palembang, tidak ada salahnya dicoba. Jika tidak sempat mempir ke warung baksonya yang sekarang tampil aesthetic dan instagramable. Meet up di sini juga semakin asyik. Bisa juga saat mampir ke mall-mall di Palembang mencari foodcourtnya dan menikmati di sana.

harga kisaran 4.000-8.000 per biji. Oh iya, tentu bukan untuk kaum mending.  Ada kok bakso favorit saya juga buat kaum mending, jika memang seleramu itu aku akan ajak ke warung bakso yang seporsinya hanya 10.000 saja dan enak juga kok.

Makan di sini juga tidak perlu terlali lapar mata, karena campuran tepungnya tidak banyak. Bakso ini cepat membuat kenyang. Biasanya sih saya hanya beli bakso ini 3-5 item dengan berbagai varian.

Minumnya cukup es teh manis saja. Tetapi kalau mau menikmati es campur atau es buah, di sini rekomendasi juga. 

Selamat idul fitri. Salam hangat semangkok bakso dari Palembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun