Kaskatella
Kaskatella Freelancer

All About Food and lifestyle

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Pro Kontra dalam Membeli Baju Lebaran dan Tren Warna Sage Green

18 April 2023   20:14 Diperbarui: 18 April 2023   20:26 4931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pro Kontra dalam Membeli Baju Lebaran dan Tren Warna Sage Green
Photo by Tribun Gorontalo

Membuka lembaran baru dengan baju baru.

Mungkin ini adalah istilah yang tepat untuk menggambarkan euforia hari raya. 

Lebaran memang identik dengan memakai baju baru. 

Tujuannya untuk mempercantik dan membanggakan diri akan outfit yang dikenakan. 

Tak heran seminggu menjelang lebaran, berbagai toko baju pun dibanjiri oleh pembeli. 

Mulai dari toko grosir hingga pusat pembelajaan ibukota. 

Apalagi tren fast fashion di media sosial yang masif, membuat orang semakin gencar untuk membeli pakaian sebagai teman di hari raya. 

Saya rasa membeli atau tidak membeli pakaian baru di hari raya ya sah-sah saja. Semua dikembalikan di kondisi keuangan dan pandangan pribadi, mana yang dianggap prioritas. 

Ada yang menganggap kalau membeli baju bisa dibeli kapan saja, tanpa ada ikatan waktu.

Dikutip dari CNN Indonesia, Menurut Survei Xiaomi yang dilakukan pada 17-18 April 2022, justru membeli baju pada lebaran hanya mendapatkan 28,9 persen. 

Sedangkan membeli gadget atau ponsel baru mendapatkan perhatian yang cukup besar yaitu, 43,9 persen. 

Di lain pihak, ada juga yang menganggap kalau membeli pakaian pada momen idul fitri adalah berbeda. 

Disamping flexing, tentu juga bisa untuk menjadi bahan selfie di media sosial.

'Malulah kalau pakaiannya itu-itu saja. Nanti malah disepelekan' ujar seorang ibu, yang saya temui ketika kami berada di toko pembelajaan yang sama. 

Sekali lagi terdapat stigma dan pandangan yang membatasi mengapa seseorang memilih untuk membeli atau tidak. 

Tetapi ketika saya surfing di sosial media, saya menemukan sebuah artikel yang menarik. 

Dikutip dari suara.com, Rasulullah SAW bersabda, beliau menganjurkan umat muslim untuk mengenakan pakaian terbaiknya di hari lebaran.

'Diriwayatkan dari Al-Hasan bin Ali RA, ia berkata, 'Rasulullah SAW telah memerintahkan kami pada dua hari raya agar memakai pakaian terbaik yang kami temukan.' (HR Al-Baihaqi dan Al-Hakim).

Jika dilihat dari penjelasan tersebut, ya berarti pakaian yang dikenakan tidak harus baru. 

Melainkan pakaian yang bisa saja dikatakan favorit atau nyaman dikenakan. 

Lalu mengapa di Indonesia, tradisi lebaran adalah identik dengan baju baru?

Dikutip dari suara.com, menurut catatan sejarah Indonesia, tradisi memakai baju baru saat lebaran tertulis dalam buku Sejarah Nasional Indonesia karya Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto.

Tradisi ini telah dimulai sejak tahun 1569 pada masa kesultanan Banten. 

Dahulu, penduduk yang beragama Islam di bawah kepemimpinan raja Banten sibuk mempersiapkan baju baru. 

Namun ketika itu, baju baru masih dianggap eksklusif.  

Hanya kalangan kerajaan yang dapat membeli baju baru untuk perayaan Idul Fitri. 

Sedangkan masyarakat biasa hanya bisa membuatnya sendiri. 

Hal serupa juga ditemui di Kerajaan Mataram baru, Yogyakarta. 

Sampai sekarang,  mayoritas masyarakat akan membeli baju baru ketika menjelang lebaran. 

Pembelian juga terasa semakin mudah karena terdapat layanan belanja online. 

Kalau saya pribadi, lebih suka melihat tren dan kombinasi warna pakaian. 

Menurut saya menarik sekali untuk memadukan beberapa warna atau tema dalam satu tubuh. 

Apalagi tren saat ini, sage green begitu populer dan disukai oleh semua kalangan. 

Photos By Color Hex
Photos By Color Hex

Photos by Color Hex
Photos by Color Hex

Dikutip dari Tribun Gorontalo, sage green ini digunakan oleh hampir semua jenis outfit.

Mulai dari gamis, baju koko, hijab, mukena dan sebagainya.

Saya juga suka dengan tren warna outfit lebaran kali ini. 

Warna mute green yang sekilas merupakan campuran dari putih keabu-abuan ini menurut saya warna yang cukup netral dan flexibel.

Saya sering melihat beberapa influencer dan artis yang mengkombinasikan hijau keabu-abuan. 

Salah satunya adalah Tasyi Athasyia. 


Jangan salah fokus dengan video mukbangnya ya hehee.

Saya suka dengan kombinasinya, warna hijau keabu-abuannya sangat pop out dan aman dipadukan dengan warna pastel. 

Selain itu, saya juga dengan konten-kontennya. 

Kemudian Linda Anggrea


Kombinasi dark sage green dengan warna hitam begitu menyatu. 

Walau warna hitam dianggap netral, tetapi terkadang menurut saya kalau kombinasinya tidak pas malah menjadi menganggu. 

Asli saya suka sekali dengan outfitnya. Walau saya tidak memiliki baju seperti itu, tetapi bisa jadi inspirasi untuk mixmatch color. 


Mona Kattan dan masih banyak selebgram yang menggunakan tren pakaian ini.

Warna putih dengan sage green-nya juga menyatu dengan baik. 

Kombinasi warna memang tidak bisa berbohong. Kalau kombinasi warnanya tepat, saya rasa model pakaian apapun bisa 

diakali dengan cara itu. 

Warna yang tepat bisa membuat wajah menjadi cerah dan stylish.

Tetapi iya sih semua kembali ke kreativitas dan tentunya....

Danaaaa...

Canda ya. Ya iya sih semua kembali ke dua hal itu.

Kalau anda suka kombinasi warna yang mana? 

Sumber foto pantone

https://www.color-hex.com/color-palette/103471

https://gorontalo.tribunnews.com/2023/04/17/alasan-warga-gorontalo-demam-warna-sage-green-di-lebaran-idul-fitri-2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun