Eksistensi Nasi Goreng, Uncle Roger dan Film Hunger
Dikenal sebagai makanan legendaris asal Indonesia, Ini dia eksistensi Nasi goreng yang perlu kamu ketahui.
Nasi goreng adalah salah satu signature dish dari negara yang dikenal Zamrud Khatulistiwa ini.
Makanan ini begitu melegenda hingga menghipnotis banyak tokoh dunia ketika mencicipinya.
Salah satunya adalah komedian asal Malaysia Nigel Ng atau dikenal sebagai Uncle Roger.
Berawal dari makanan masa kecil, Uncle Roger memanfaatkan masakan nasi goreng untuk melejitkan karirnya.
Bermula dari roasting-nya dengan BBC World dan Jamie Oliver, saya rasa Uncle Roger pantas dicap sebagai Bapak Nasi Goreng.
Berkat dia, saya senang setidaknya orang luar negeri bisa memasak comfort food ini dengan baik.
Melihat popularitas makanan yang dimasak dengan wok hay yang tinggi, Netflix langsung memanfaatkannya sebagai cuan.
Berbekal inspirasi dari film The Menu, produsen film ini menggabungkan 'kegelapan' dari film garapan Mark Mylod dengan kearifan lokal dari Thailand.
Dilansir dari Netflix, film ini berkisah tentang seorang koki muda makanan kaki lima yang berbakat berjuang mati-matian setelah menerima undangan untuk berlatih di bawah bimbingan seorang koki yang terkenal kejam.
Salah satu adegan yang paling berkesan untuk saya, ya jelas pertarungan antara tukang kwetiau versus lulusan sekolah kuliner dalam membuat nasi goreng.
Disana bisa terlihat jelas bagaimana teknik memasak, penggunaan api dan 'goyangan' wok hay dan hasil dari hidangan.
Ditambah dengan intensitas adegan yang membuat film tersebut semakin seru.
Berbicara tentang nasi goreng, tentu tidak ada habisnya.
Makanan yang dulu dianggap sebagai penyelamat akhir bulan, kini menjadi fenomenal.
Mungkin sebagian dari kita menganggap kalau nasi goreng bukanlah makanan asli Indonesia.
Sejarah mengatakan kalau Nasi goreng adalah makanan yang berasal dari negeri China dan sudah dimodifikasi di Indonesia.
Dikutip dari Fimela News, Nasi goreng sudah ada sejak dulu bahkan sejak 4000 tahun sebelum Masehi sebagai makanan tradisional masyarakat Tionghoa atau China.
Pada zaman dulu, masyarakat China tidak suka dengan nasi yang sudah dingin kemudian memasak lagi nasi tersebut menjadi nasi goreng dengan berbagai bumbu dan rempah.
Ternyata nasi goreng sangat enak.
Sejak saat itulah, nasi goreng menjadi makanan yang begitu digemari.
Selain rasanya yang enak, nasi goreng juga digemari karena nasi goreng membuat masyarakat mengurangi pemborosan beras karena nasi goreng terbuat dari nasi dingin atau bahkan nasi sisa.
Saya rasa para sineas film bisa menggunakan sejarah ini sebagai inspirasi.
Apalagi nasi goreng dari Nusantara lebih dikenal dari street food dan menggunakan wok hay.
'Ada gosong-gosongnya' ujar saya setiap kali memesan nasi goreng.
Walaupun setiap negara memiliki versi yang berbeda akan nasi goreng, tetapi tetap saja Nasi goreng ya tetap nasi goreng.
Menurut saya, nasi goreng adalah soul and homey food.
Kamu bisa merasakan kenyamanan rumah dari sepiring nasi goreng.
Mulai dari aroma, rasa dari MSG (haha mengutip Uncle Roger) hingga kebersamaan bisa tergambar dari sebuah makanan hangat ini.
Semua orang memiliki versinya sendiri dan makanan ini sangat mudah dibuat dan diingat.
Sehingga kesan untuk membuat sosok nasi goreng menjadi real akan lebih mudah dibandingkan dish lain.
Bukan bermaksud untuk mengecilkan dish lain, ya sih Indonesia memiliki banyak mascot food seperti rendang dan sebagainya.
Tetapi secara branding dan popularitas, nasi goreng masih lebih unggul dibandingkan makanan lain.
Ya contohnya saja, para Youtuber luar negeri yang rela menyantap makanan ini demi mendapatkan views toh.
Ini tidak salah kok, karena sejatinya para kreator konten adalah pedagang.
Dia menjual apa yang disajikan di media sosial kok, dia juga mengerti bagaimana sebuah dagangan itu bisa laku.
Jika memang perhatian Indonesia ingin mempublikasikan pariwisata di mata Internasional, saya rasa bisa dimulai dari sini.
Bermula dari makanan, semua bisa mengkoneksikan banyak hal.
Mulai dari sejarah, cerita satu orang ke orang lain hingga pariwisatanya.
Sudah banyak sekali film yang sukses mempromosikan makanan hingga akhirnya bisa mendapatkan top destinasi pariwisata.
Ya contohnya seperti The Hunger, yang akhirnya sukses meng-expose bagaimana 'kerasnya' dunia kuliner di Thailand.
Padahal seperti yang saya ketahui, Thailand dikenal sebagai salah satu negara Asia Tenggara yang banyak meraih Michelin.
Mulai dari Youtube, dan berbagai media sosial, sukses menayangkan kejayaan ini.
Saya harap makanan Indonesia bisa menjadi salah satu raja makanan yang mendapatkan perhatian dunia.
Terlebih dish Indonesia sudah memiliki karakter yang kuat, mulai dari penggunaan bumbu, karakter masakan dan sebagainya.
Semoga dunia kuliner nusantara bisa berkembang pesat dan diakui oleh dunia. Aamin.