Tradisi Perayaan Hari Lebaran
Perayaan hari raya idul fitri atau yang biasa disebut dengan lebaran adalah salah satu penanda kemenangan bagi umat muslim karena telah melaksanakan puasa selama satu bulan. Makna spiritual lain yang terkandung dalam kata idul fitri adalah refleksi atau kegembiraan.
Idul fitri dikenal sebagai bulan penuh keberkahan dan waktu yang paling tepat untuk beramal atau bersedekah sebagian hartanya kepada orang yang lebih membutuhkan. Dengan cara berakat sesuai dengan aturan yang telah ditentukan yaitu sebesar 2,5 kg setiap orang dapat memberikan kebahagiaan terhadap mereka yang lebih membutuhkan agar turut senang dalam hari kemenangan.
Biasanya sebelum hari raya idul fitri atau lebaran pada malam hari ada beberapa wilayah yang melaksanakan takbir bersama dan bahkan diadakan lomba takbiran untuk antar desa. Mereka yang mengikuti lomba takbiran pasti akan menyiapkan konsep dan kostum yang terbaik untuk di lombakan pada malam itu.
Pada saat waktu lebaran, pada pagi hari biasanya umat muslim melakukan sunnah sholat eid yang bertempat di beberapa lapangan dan masjid sekaligus. Sholat eid di wilayah saya biasanya dimulai pada pukul 06.30 dan akan dilanjutkan dengan ceramah yang di sampaikan oleh imam pada sholat eid.
Mereka yang memberikan ceramah akan menyampaikan beberapa ilmu dan pengetahuan baru mengenai ajaran agama islam dengan di lanjutkan oleh doa bersama.
Setelah melakukan sholat eid biasanya seluruh anggota keluarga pulang ke rumah dan melakukan sungkem. Sungkem adalah salah satu tradisi turun menurun yang dilakukan untuk saling memafkan kesalah satu sama lain yang sudah dilakukan sebelumya.
Sungkem dilakukan dengan cara berjabat tangan antara orang yang lebih muda meminta maaf kepada orang yang lebih tua yaitu orang tua atau kakaknya sekaligus. Dengan meminta maaf dan mengakui kesalahannya akan menciptakan suasana yang sedih karena biasanya diiringi dengan tangisan penyesalah dan kebahgiaan karena masih bisa berkumpul dan memohon maaf.
Selain bermaaf-maaf atau sungkem dengan anggota keluarga, biasanya umat muslim juga melakukan unjung dengan tetangga terdekat. Unjung aini diambil dari bahasa jawa yang artinya kunjung.
Sebanarnya unjung ini bukan hal yang wajib dilakukan saat lebaran, tetapi kebiasaan ini sudah biasa dilakukan oleh masyarakat jawa di wilayah-wilayah tertentu. Hal ini menggambarkan satu dua orang atau lebih yang berkunjung ke rumah yang lain untuk saling meminta maaf.
"di wilayah kami unjung sudah menjadi kebiasaan di setiap tahunnya, meminta maaf dengan lahir batin kepada orang yang lebih tua atau kepada sesepuh di kampung kami adalah salah satu hal yang wajib di lakukan agar hubungan antar satu sama lain semakin baik" ujar pade bambang, sesepuh di kampung saya.
Selain untuk meminta maaf, unjung juga berpengaruh pada hubungan dan silaturahmi yang baik antar sesama. Selain itu, manfaat unjung juga untuk mempertemukan keluarga, kerabat yang sudah lama tidak bertemu secara tatap muka serta dapat menganl sanak saudara.
Dilansir dari situs Kabupaten Gunung Kidul, tradisi unjung ini sudah semakin berpudar seiring berkembangnya teknologi dan zaman. Berkembangnya teknologi dan transportasi yang terjadi pada saat ini cenderung melunturkan tradisi unjung yang menjadi warisan budaya turun menurun.
Masyarat cenderung lebih memilih menghubungi anggota keluarga atau kerabatnya dengan menggunakan handphone dengan alasan mempersingkat waktu dan tenaga. Bahkan lebih parahnya lagi mereka asyik dengan smartphone sehingga mereka malas untuk berinteraksi dengan orang lain di luar rumah.
"Anak muda zaman sekarang banyak yang lupa akan tradisi karena terlena oleh perkembangan teknologi yang terjadi, anak kecil saja sudah pandai memainkan smartphone ketimbang bermain ke luar rumah bersama teman-temannya" ujar Bapak Budi , ayah saya sendiri.
Di setiap keluarga yang merayakan hari kemenangan meiliki cara atau adatnya sendiri-sendiri, seperti contohnya ada keluarga yang melakukan mudik bersama dengan pulang ke kampung halaman untuk sekedar berkumpul dan sungkem antar anggota keluarga secara langsung.
Mudik merupakan momen dimana satu keluarga berpergian menuju kampung halaman asalnya. Mudik biasanya dilakukan sebelum atau sesudah lebaran sesuai dengan kesepakatan keluarga. Mudik menjadi momen yang sangat mewah dan meriah bagi sebagian besar keluarga, berkumpul dan melepaskan rindu merupakan salah satu tujuan mudik.
Lebaran di tahun 2024 ini memiliki nilai peningkatan perpindahan masyarakat yang berpindah tempat atau mudik dengan skala yang meningkat. Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta melibatkan para pakar dan akademisi di bidang transportasi melakukan survei pada potensi peningkatan pergerakan masyarakat yang terjadi pada lebaran 2024 ini.
Menteri perhubungan Budi Karya sumadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil survei pergerakan masyarakat secara nasional mencapai 71,7% atau sebanyak 193,6 juta masyarakat secara nasional melakukan perpindahan atau mudik ke kampung halamannya masing-masing, angkat tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada para pemudik dibandingkan tahun 2023 yang lalu.
"Purbalingga baru rame-ramenya, peminat purbalingga untuk tempat mudik tahun ini sangat banyak sehingga terjadi kemacatan dimana-mana" pengakuan Bapak Hadi, seseorang penjual sop keong dan kerang hijau di alun-alun purbalingga yang menjadi tujuan saya dan keluarga mudik karena merupakan kampung halaman ayah saya.
Peningkatan ini terbukti dengan hal ini terbukti dengan pengalaman saya sendiri saat hendak melakukan mudik menggunakan kereta api menuju purbalingga atau kampung halaman ayah saya, saat membeli tiket kereta api saya harus melalukan war tiket atau dengan cara berebut untuk mendapatkan tempat duduk di kereta.
"Saya juga hampir tidak kebagian tiket kereta api saat hendak mudik, harus berebut tiket saat situs dibuka kalau telat semenit saja bakal tidak kebagian" ujar salah satu penumpang kereta progo dengan tujuan akhir pasar senin.
Angka peningkatan ini sangat berpengaruh pada perjalanan saat hendak berpergian, terkadang kita merasa tidak nyaman saat berpergian karena beberapa hal, seperti contohnya kerumunan yang terjadi di stasiun dan terkadang sampai berdesak-desakan saat hendak masuk menuju gerbong kereta yang telah di pesan dan saya merasakan hal tersebut saat saya berada di stasiun lempuyangan jogja.
Selain itu, terjadi peningktan kecelakaan lalulintas pada saat lebaran tiba. Peningkatan ini terjadi karena kepadatan pengendara yang ada di jalan raya. Dari riset yang saya temukan pemotor menempati kedudukan pertama dari angka tertinggi kecelakaan pada mudik lebaran tahun 2024 ini.
"Yang terlibat kecelakaan masih sepeda motor yang tertinggi. Sepeda motor ini masih tertinggi itu 73%," "Disusul oleh kendaraan angkut orang atau bus 12%. Kemudian disusul oleh angkutan barang 10% dan mobil pribadi 2%. Yang lainnya 3%," ujar Kakorlantas Polri, Irjen Aan Suhanan.
Karena hal tersebut kita harus selalu berhati-hati untuk berkendara terutama pemotor karena pemotor beresiko besar saat terjadinya keceakaan. Bila merasa lelah atau mengantuk saat mengendarai transportasi baik motor atau mobil lebih baik berhenti sejenak untuk beristirahat untuk mengurangi angka peningkatan yang terjadi.