Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Lainnya

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Puasa Ramadan dan 4 Macam Kesehatan Penunjang

9 Maret 2024   20:32 Diperbarui: 11 Maret 2024   13:06 2577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa Ramadan dan 4 Macam Kesehatan Penunjang
Puasa Ramadan dan kesehatan (Sumber : Strategi.id)

Bulan suci Ramadan sebentar lagi tiba. Di bulan kesembilan tahun Hijriah ini, umat Islam akan menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Setiap muslim diwajibkan berpuasa sesuai dengan syariat Islam.

Bersungguh-sungguh dalam melaksanakan rukun Islam ketiga ini agar ibadah berjalan dengan penuh khidmat. Mengingat ibadah puasa bukan sekadar ibadah lahiriah semata melainkan juga batiniah. Dibutuhkan segala macam "perbekalan" untuk menyambut bulan yang penuh berkah ini.

Adapun perbekalan yang paling utama dipersiapkan adalah kesehatan meliputi (1) kesehatan fisik, (2) kesehatan mental, (3) kesehatan sosial, dan (4) kesehatan ekonomi.

Keempat macam kesehatan tersebut memiliki peran vital sebagai tiang penguat umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa dengan tertib, tenang, dan lancar.

Kesehatan Fisik

Kesehatan fisik atau badan merupakan kesehatan secara lahiriah yang meliputi segala aspek fisik seperti pancaindra, organ pernapasan, organ pencernaan, dan sebagainya. Kondisi fisik menjadi detektor awal seseorang dikatakan sehat atau sakit. Sehingga seseorang tersebut dapat dinyatakan mampu atau tidak menjalankan ibadah puasa.

Taruhlah satu contoh, seorang muslim lanjut usia (lansia) ada yang mampu dan tidak mampu berpuasa karena riwayat atau status kesehatan mereka. Apabila dimampukan berpuasa berarti kondisi jasmaninya dirasa "aman" untuk berpuasa.

Sedangkan apabila seorang muslim lansia dirasa sudah tidak mampu untuk berpuasa, kemungkinan ada satu hal yang melatarbelakangi sehingga berpengaruh terhadap kesehatannya. Maka, pilihan untuk tidak berpuasa adalah keputusan yang tepat. Dengan catatan ada kewajiban bagi muslim lansia yang harus dipenuhi apabila tidak mampu berpuasa seperti membayar fidyah.

Sebagai syarat utama sekaligus penunjang kesehatan fisik jangan sampai seseorang melupakan waktu sahur dan berbuka. Saat berpuasa tetap menjaga pola makan yang sehat, berolahraga, dan istirahat cukup. Tetap beraktivitas fisik seperti olah raga ringan agar stamina terjaga sehingga seseorang tidak ada alasan untuk malas bergerak (mager) hanya karena sedang berpuasa.

Kesehatan Mental

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun