Kebiasaan Orang Tua Produktif di Bulan Ramadan
Melalui goal tersebut, orang tua selanjutnya bisa mengevaluasi serta instrospeksi diri perihal kegiatan mana yang terlewatkan dan yang sesuai dengan target.
2. Tidak makan berlebihan.
Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, termasuk perihal makan. Yang sebagian orang tidak sadari saat menyambut waktu berbuka dengan hidangan meriah hingga kebingungan makanan atau minuman mana yang pertama akan "dihampiri". Hal demikian memicu keinginan untuk mengonsumsi makanan atau minuman tersebut dalam jumlah yang banyak sehingga terjadilah kekenyangan.
Oleh sebab itu, tanpa melupakan esensi dari berpuasa yakni bukan sebatas menahan lapar dan nafsu tetapi juga menahan diri untuk tidak makan berlebihan di waktu sahur dan berbuka. Salah satu dampaknya adalah kekenyangan hingga memungkinkan menyebabkan rasa kantuk yang berlebihan dan pada akhirnya serangkaian ibadah selanjutnya jadi terhambat.
Dengan demikian, agar ibadah terasa lebih ringan maka perhatikan ritme dalam mengonsumsi makanan yang terkontrol dengan baik. Hal ini juga tidak terlepas dari membentuk sebuah prinsip kesederhanaan dalam kehidupan keluarga tanpa melupakan asupan nutrisi makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh tubuh.
3. Tilawah sekeluarga.
Tilawah merupakan membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar. Kegiatan tilawah sekeluarga memberikan banyak manfaat diantaranya Insya Allah mendatangkan pahala, menjadi keluarga yang ahli Al-Qur'an, rumah diberkahi Allah, senantiasa dalam lindungan Allah, dan lain-lain.
Pada kegiatan ini orang tua dapat belajar sekaligus menjadi tutor atau pembimbing anak-anaknya untuk membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar sesuai dengan ilmu tajwid.
4. Jalan kaki setelah sahur.
Kalimat tersebut dimaksudkan menuju masjid untuk menunaikan jamaah sholat subuh misalnya seorang ayah bersama anak laki-lakinya. Maka, waktu sahur bisa disiasati mendekati waktu subuh dengan catatan semua hidangan sahur sudah dipersiapkan sebelumnya.
Ayah merupakan teladan utama bagi anak khususnya jika memiliki anak laki-laki. Seorang istri (ibu dari anak-anak) juga jangan pernah menyerah mengingatkan suami untuk sholat ke masjid. Berumah tangga itu ibadah terpanjang, maka sepanjang itulah terus ikhtiar saling mengingatkan.