Wahyu Barata
Wahyu Barata Penulis

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bijak Belanja Menjelang Lebaran

7 Mei 2021   23:48 Diperbarui: 8 Mei 2021   00:09 1286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bijak Belanja Menjelang Lebaran
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Beberapa hari lagi umat Islam akan merayakan hari kemenangan, hari raya Idul Fitri, setelah sebulan penuh berpuasa. Tetapi di tahun sekarang pun masih di tengah pandemi covid-19. Masih harus mentaati kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar di beberapa daerah. Aktivitas lebaran pun masih harus dilakukan di rumah dan di lingkungan sekitar.

Banyak orang merasa perlu menyediakan berbagai hidangan maupun baju lebaran, hingga harus berbelanja untuk memenuhinya. Pemerintah tidak melarang masyarakat berbelanja, tetapi jangan sampai menimbulkan kerumunan di tempat perbelanjaan, apa lagi sampai mengabaikan dan melanggar protokol kesehatan. Atau sebaiknya berbelanja secara on line saja.

Menjelang lebaran anggaran belanja bulanan selama bulan Ramadhan sampai menjelang Lebaran biasanya bertambah.

Kita sebaiknya berbelanja dengan bijak  untuk menghemat uang dan waktu.Tips-tips ini bisa kita lakukan dalam  merencanakan anggaran belanja agar kita tidak boros saat berbelanja untuk memenuhi kebutuhan kita, meskipun kita menerima THR  yang besarnya sama dengan gaji :

1). Kita sebaiknya berbelanja jauh hari sebelum bulan Ramadhan dan Lebaran tiba, sebelum harga bahan-bahan mulai naik. Sehingga kita dapat menghemat pengeluaran.

2). Sebelum berbelanja lihat apa yang kita miliki. Buatlah daftar apa yang harus dibeli. Sehingga kita tidak perlu membeli barang yang ternyata sudah dimiliki.  Kalau perangkat alat salat, peci, baju taqwa, mukena, sajadah masih bagus-bagus dan bersih, masih bisa kita pakai, tidak perlu membeli yang baru. Kalau ingin membeli baju baru untuk sendiri atau untuk dibagi-bagikan saat Lebaran tiba, kita bisa memanfaatkan moment diskon besar-besaran di toko-toko fashion, mall, supermarket,  atau on line shop. Tetapi harus teliti dan cermat memilih barang diskon.

3). Tinjau lagi daftar apa yang harus dibeli. Kita perlu memilah mana barang yang kita butuhkan dan mana barang yang hanya diinginkan. Kebutuhan pokok dulu kita prioritaskan untuk sehari-hari di bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.

4). Sebelum berbelanja kita bisa mencari informasi yang ada diskon besar-besaran  menjelang Lebaran, di toko, supermarket, mall, maupun on line shop. Sebaiknya kita cek dulu harga-harga barang yang mau dibeli.  Bila belanjanya di on line shop kita bisa cek beberapa market place dan membandingkan harganya. Di jaman now bisa dicek secara on line. Kita akan tahu berapa harga standarnya, dan menyiapkan uangnya sesuai kebutuhan. Tetapi tetap bijak saat berbelanja, agar pengeluaran lebih hemat. Kita harus pandai menghindarkan diri dari membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan hanya karena label diskon.

5). Memanfaatkan kartu kredit di saat tertentu memang memudahkan, tetapi menjelang Lebaran jangan digunakan dulu, biar tidak pusing membayar tagihan nantinya.

6). Berbelanja di saat bad mood apa lagi sambil emosi akan merugikan diri sendiri. Memilih waktu yang tepat untuk berbelanja sangat penting. Lebih baik berbelanja setelah kita berbuka puasa saat perasaan tenang, ramah, dan nyaman.

7). Mengajak teman atau saudara yang bisa mengingatkan kita, sangat baik, sebab ada yang mengoreksi kita saat berbelanja, sehingga kita terbantu dalam mengontrol pengeluaran.

8). Siapkan dana untuk membeli kuota, agar kita bisa bersilaturahmi virtual dengan Ibu dan Bapak, keluarga, saudara-saudara, dan teman-teman yang berada di tempat jauh.

9). Sedapat mungkin kita tidak menghabiskan anggaran belanja. Sebagian kita sisihkan untuk dana darurat, meskipun penghasilan kita berlebih.

10). Jangan lupa bersedekah dan membayar zakat, sebelum membeli kue-kue lebaran, minuman, ketupat, opor ayam, dan lain-lain. Siapkan uang untuk dibagikan kepada anak-anak, keponakan-keponakan, untuk menyantuni anak-anak yatim piatu, dan fakir miskin di sekitar wilayah tempat tinggal kita. Atau memberi donasi untuk para pejuang medis di tengah kerja dan upaya mereka menangani dan merawat para pasien yang menderita akibat pandemi covid-19. Bisa juga donasi untuk korban bencana dan lain-lain.

Masih banyak kebaikan yang bisa kita lakukan untuk membagi berkah sampai ke ujung bulan suci Ramadhan. Untungnya sudah banyak platform donasi on line yang memudahkan kita berkontribusi untuk menolong sesama, dan besar manfaatnya bagi mereka yang membutuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun