Sukino Kinoi
Sukino Kinoi Wiraswasta

Saya Sukino tinggal di Jogja. Sejak usia sekolah saya hobi baca dan nulis. Berulang kali hasil tulisan saya tampil di koran local Jogja. Topik favorit selama ini, saya suka parenting dan motivasi.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Resep Apem, Kue Khas Lebaran Warisan Keluarga

7 April 2024   16:39 Diperbarui: 7 April 2024   16:45 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Resep Apem, Kue Khas Lebaran Warisan Keluarga
Ilustrasi Apem Resep Warisan Keluarga (Sumber: cookpad)

Sebelum dijabarkan resep pembuatan kue apem, tidak ada salahnya apabila kita mengulik sejarahnya agar mengenal lebih detail. Karena mengacu kata bijak yang berbunyi: Tak kenal maka tak saying.

Sejarah Kue Apem

Melansir laman Wikipedia, berdasarkan legenda, kue apem dibawa Ki Ageng Gribig yang merupakan keturunan Prabu Brawijaya kembali dari perjalanannya dari tanah suci. Ia membawa oleh-oleh 3 buah makanan dari sana. Namun karena terlalu sedikit, kue apem ini dibuat ulang oleh istrinya. Setelah jadi, kue-kue ini kemudian disebarkan kepada penduduk setempat. Pada penduduk yang berebutan mendapatkannya Ki Ageng Gribig meneriakkan kata "yaqowiyu" yang artinya "Tuhan berilah kekuatan."

Pada saat itu, dikabarkan bahwa dahulu penduduk desa Jatinom, Klaten mengalami kelaparan yang sangat parah. Melihat hal tersebut, Ki Ageng Gribig kemudian membuat kue apem dan membagikannya kepada penduduk desa.

Namun, beberapa sumber menyebutkan bahwa kue apem yang diklaim sebagai kue tradisional Pulau Jawa itu sebenarnya berasal dari India. Di India sendiri, kue ini disebut "Appam", hampir mirip penyebutannya di Indonesia.

Terlepas dari asal usulnya, makanan ini kemudian dikenal oleh masyarakat sebagai kue apem, yakni berasal dari saduran bahasa arab "affan" yang bermakna ampunan. Tujuannya adalah agar masyarakat juga terdorong selalu memohon ampunan kepada Sang Pencipta. Lambat laun kebiasaan 'membagi-bagikan' kue apem ini berlanjut pada acara-acara selamatan menjelang Ramadan.

Peristiwa itu pun kemudian menjadi sebuah tradisi dan juga budaya yang dilestarikan oleh masyarakat. Maka dari itu, kue apem kerap menjadi hidangan wajib saat acara syukuran berlangsung, termasuk menjadi suguhan khas lebaran.

Resep Warisan Keluarga

Saat lebaran tiba, hampir dipastikan semua rumah tangga, termasuk keluarga besar saya,  menyediakan berbagai jenis kue dengan bermacam-macam rasa di rumahnya.  Selain untuk dimakan para anggota keluarganya, juga untuk persiapan hidangan apabila ada tamu yang datang. Dari sekian banyak macam kue yang tersedia, kue apem menjadi kue favoritku.

Sejak saya kecil belum sekolah, hingga saat ini sudah berkeluarga dan memiliki anak, kue apem ini selalu tersedia di rumah orang tua saya saat lebaran.  Rasa manis, legit dan harum dan sedikit aroma gosongnya, belum pernah saya temukan di luar musim lebaran. Meskipun saat ini banyak tersedia jajanan pasar di beberapa toko kue maupun di pasar, namun aroma rasanya belum ada yang bisa menandingi dengan apem buatan keluarga besarku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun