Yudho Sasongko
Yudho Sasongko Freelancer

narahubung: https://linkfly.to/yudhosasongko

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Kuratif Berbasis Everyday Healing (EDH)

28 April 2020   05:39 Diperbarui: 28 April 2020   10:27 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuratif Berbasis Everyday Healing (EDH)
Dok. Pribadi

Tempat jogging juga fleksibel, tidak harus luar ruangan. Kamar kamu juga bisa, yang penting kaki kamu bebas bergerak linca walau hanya lari di tempat.

2. Cukup tidur

EDH Ini jangan diremehkan. Cukup tidur adalah penyembuh yang manjur untuk segala gangguan kesehatan. Semua prosedur penanganan gangguan kesehatan pasti berakhir dengan saran agar cukup tidur.

EDH sangat membantu kami, khususnya para pendaki yang sangat perlu cukup tidur sebelum melakukan summit attack (menuju puncak gunung).

Ketika kamu mulai pusing ataupun gangguan ringan lainnya seperti flu ringan, jika belum waktunya berbuka mending tidur yang cukup. Baru setelah waktu berbuka minumlah obat sesuai dengan resep ahli kesehatan.

3. Menulis atau mengerjakan hobi lain

EDH ini sepertinya aneh saja. Orang gak enak badan kok disuruh nulis atau kerjakan hobi. Tunggu dulu, di kalangan kami pendaki ada quote yang cukup menarik seperti ini: Hiking, wilderness, and writing have been powerful tools in my journey, acting as my map and compass through absolute confusion.

Nah, menulis masuk dalam EDH kami. Kenapa begitu? Ingat di dalam jiwa yanaga sehat terdapat fisik yang bugar. Semua kebugaran yang berbasis hormonal dan syaraf sangat bergantung dengan kesehatan jiwa. Kebugaran jiwa bisa ditempuh dengan melakukan apapun yang sangat disukai (hobi) termasuk menulis.

Di dunia pendakian ada aturan penyeimbangan antara produksi hormon kecemasan (adrenalin) dengan hormon relaksasi (endorfin).

Adrenalin berproduksi sangat deras saat kami melewati masa-masa kritis penjelajahan dan pengembaraan seperti gelap malam, jurang, ancaman binatang buas dan lainnya.

Sedang hormon relaksasi mengucur saat kami berhasil gapai puncak gunung dengan perasaan gembira, bersyukur dan puas.

Nah, konsep EDH ini bisa kamu gunakan untuk mengatasi gangguan kesehatan ringan agar puasa tetap jalan. Imbangkan dengan kegiatan yang bisa memancing endorfin kamu mengucur deras.

Jika berhasil, maka metabolisme tubuh seimbang, dan penyakit pun minggat. Itu saja yang bisa kami sumbangkan dari kami para pendaki untuk berbagi EDH agar bermanfaat bagi usaha menjaga amalan Ramadan yang berpahala tinggi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun