Dilema Reuni Ramadan
Kapan mudik?
Bisa buka puasa bersama gak?
Buruan cari tiket mudik!
Begitulah kira-kira isi pesan yang masuk melalui chat Group Whatsapp dan komen di postingan media sosial setiap bulan Ramadan selama hampir 15 tahun ini. Iya, selama itu lho saya selalu tidak bisa memenuhi keinginan untuk buka puasa bersama teman lama saya di Jabodetabek. Saat ini saya tinggal di dalam site perkebunan tebu yang memproduksi gula. Jarak menuju kota terdekat (Bandar Lampung) sekitar 3 jam perjalanan dengan mobil dalam kondisi lalu lintas yang sangat lancar berjarak sekitar 136 km. Beginilah nasib perantau di pulau seberang yang waktu liburpun sering kali tidak ada waktu bertemu mereka karena waktu mudik yang habis untuk acara keluarga dari rumah orangtua, kakak, adik, oom, dan saudara lainnya. Bukan sok sibuk, tapi memang seperti itu adanya. Hikss
Sebelum menikah dan ketika masih tinggal di Depok, saya termasuk yang aktif bertemu teman-teman lama untuk sekadar makan siang bersama atau buka puasa bersama saat Ramadan. Benar-benar tipe anak nongkrong yang senang bertemu banyak orang. Hal ini sangat berbeda jauh saat ini, dimana saya sangat menikmati waktu bersama keluarga kecil walau hanya di rumah saja melakukan berbagai aktivitas. Sepertinya sudah sangat puas melewati masa-masa tersebut alias memang prioritas saat ini sudah jauh berbeda dengan masa silam. Ini adalah salah satu konsekuensi pejuang LDM (Long Distance Marriage) yang sudah pasti ada banyak pertimbangan untuk mengisi waktu libur yang lebih bermakna.
Baca juga: Cinta yang Menembus Jarak: Long Distance Marriage sebagai Pilihan Hidup
Bagaimana dengan agenda buka puasa bersama teman lama tahun ini? Sepertinya sudah bisa ditebak ya.hehee