Nur Lailatul F
Nur Lailatul F Lainnya

Awali dengan Basmallah dan akhiri dengan Hamdallah

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Harapan: Dahsyatnya Doa di Bulan Ramadan

27 April 2020   15:20 Diperbarui: 27 April 2020   15:26 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harapan: Dahsyatnya Doa di Bulan Ramadan
Sumber : Dokumen pribadi, Maret 2020 Kediri.

"Dulu sebelum berjumpa lagi dengan Ramadan, saya meminta sungguh-sungguh agar Allah memberikan kesempatan kepada saya untuk bersapa dengan bulan suci ini kembali."

Yap! Suara hati setahun yang lalu, hati itu selalu berdoa karena doa merupakan penguat setiap harapan. Harapan laksana kayuhan sepeda, cepat atau lambat akan sampai pada tujuan.

Bulan Ramadan merupakan bulan turunnya Al-Quran sebagai petunjuk bagi umat manusia, dan pembuktian adanya Nabi dan Rasul sebagai tuntunan hidup dengan kriteria yang benar. Keistimewaan pada bulan ini tidak dapat diragukan lagi, mulai dari hal terkecil sampai yang terbesar.

Tapi, Bulan Ramadan kali ini sangat berbeda baik dari suasananya, ataupun sikap perindividu menyikapinya. Apa hanya saya yang merasakan perbedaannya? 

Entahlah... Allah memberikan semua makhluk yang bernyawa cobaan dengan datangnya wabah virus corona ini, itu tandanya Allah sayang sama kita semua makanya Allah ingin melihat bagaimana cara kita menyikapi Bulan Ramadan di tengah wabah.

Ibadah yang berjuta pahala mulai dari Puasa Ramadan yang dilengkapi dengan berbuka puasa dan sahur, salat malam yang sangat special karena hanya bisa dilakukan di bulan ini yaitu Salat Tarawih dibumbui dengan Salat Malam lainnya seperti Salat Tahajud, Hajat, dan Istiqoroh ditutup dengan Salat Witir, berzakat fitrah yang dapat dilakukan khusus bulan ini sebelum selesainnya Salat Idul Fitri, perbanyakan dengan membacaan Al-Quran dan tentunya terdapat malam yang sangat special yaitu Malam Lailatul Qadar atau Malam Berjuta Bintang.

Untuk saat ini, ibadah itu sedikit berbeda dengan dilakukannya di Rumah Aja. Tetapi, itu tidak mengurangi rasa yang tercipta untuk melakukan ibadah tersebut. Ikhlas karena Allah merupakan cara terbaik untuk melakukan semua ibadah sampai kapan pun dan dan bergegas untuk memulai melakukan adalah cara paling efektif. 

Dimulai dari diri sendiri, untuk tetap menjalankan kewajibannya di Rumah Aja. Tidak akan mengurangi pahala yang akan didapatkan oleh manusia yang melakukan kebaikan.

Di Bulan Ramadan pintu surga dibuka.

"Apabila Ramadan tiba, pintu surga dibuka , pintu neraka ditutup dan setan dibelenggu." (HR. Muslim)

Hadist tersebut menjelaskan bahwa dimanapun tempatnya dan bagaimana pun kondisinya, bila melakukan ibadah dan kebaikan akan mendapatkan pahala. 

Bulan yang sangat istimewa ini datang beriringan dengan wabah virus corona, maka dari itu satukan hati, perbuatan dan doa agar harapan saya dan harapan kalian dapat terijabah atau dikabulkan dengan cepat oleh Sang Maha Pencipta yaitu segera hilangnya atau musnahnya wabah virus corana ini di muka bumi. Aamiin...

Harapan itulah yang terbesar untuk saat ini, namun tentu harapan di Bulan Suci ini tidak hanya itu. Bagaikan hujan yang turun bersamaan, itulah harapan saya sangat banyak jumlahnya.

Menunaikan Berbagai Kewajiban dengan Sempurna dan Optimal

Sebagai seorang muslim kewajiban pada Bulan Ramadan yaitu puasa Ramadan. Puasa yang ditunggu-tunggu dan akan menyapa setiap setahun sekali, begitu istimewanya puasa ini dan bersyukurnya saya Allah telah memberikan kesempatan kepada saya untuk merasakannya kembali. Berharap puasa kali ini dapat dilakukan penuh di tengah wabah virus corona.

Menjaga kesehatan dengan puasa merupakan salah satu cara yang tepat dilakukan, karena berpuasa dapat memberikan aturan bagi saya untuk menjaga pola makan dengan benar dan sesuai anjuran dibarengi dengan doa.

Selain berkewajiban puasa Ramadan, dibulan ini juga seorang muslim berkewajiban untuk membayar zakat fitrah yang berguna untuk membersihkan hati dan harta dari kotoran yang tidak perlu ada. 

Di tengah wabah virus ini, mungkin membayar zakat fitrah menjadi kendala tersendiri bagi sebagaian orang dikarenakan pendapatan dari sebagaian orang mengalami penurunan.

"Untuk mencari sesuap nasi untuk berbuka puasa aja susah, apalagi untuk membayar zakat fitrah." Namun, yakinlah bahwa Allah menguji mahkluknya pada batasnya dan cobaan itu akan digantikan dengan seribu kebaikan jika menjalankan karena Allah.

Menebar Kebaikan Perbanyak Sedekah 

Teknologi yang canggih menjadikan setiap orang untuk melakukan kebaikan dengan cara yang sangat mudah, dengan hanya klik jutaan orang akan terbantu. Semampu kita, sekuat kita dan sebisa kita. Tidak perlu dengan angka yang besar, kalau kita hanya mampu dengan angka yang kecil.

Berbagai platform online untuk sedekah atau membantu orang yang membutuhkan tersebar luas. Tinggal bagaimana cara setiap individunya menjalankan hal itu, menyebarkan informasi dengan benar agar orang yang ingin membantu dapat menyalurkan bantuannya, dan orang yang membutuhkan dapat terbantu. Jika setiap orang bersedekah, maka kata kelaparan atau tidak bisa berbuka itu akan segera hilang.

Menghatamkan Al-Quran 

Saya hanya manusia biasa dengan kadar iman yang sangat kecil, selalu fluktuatif naik turun kadar keimanannya hingga berjuang keras untuk kembali naik atau normal. 

Maka dari itu, di bulan Ramadan kali ini saya selalu berdoa dan usaha untuk mengembalikan kesalahan yang saya perbuat. Menghatamkan Al-Quran merupakan tombak terbesar penyemat untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di waktu yang berbeda.

Berulang-ulang kali berdoa, berulang-ulangi kali pula berbuat salah.

Menjemput Malam Lailatul Qadar

Malam yang akan turun pada malam ganjil sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Malam yang lebih baik dari seribu bulan. Di malam ini dosa mahkluk hidup akan di ampuni oleh Allah, di malam ini pula keberkahan akan disebarkan oleh Allah, pada malam ini juga malaikat turun ke bumi.

Indah bukan jika di malam itu saya dapat bermesraan dengan Allah lewat ibadah-ibadah yang saya jalankan. Begitu nikmat, seakan tidak ingin diganggu dengan siapapun. Salat malam, mambaca Al-Quran, berzikir, bersholawat uhhhh... Sungguh ingin segera sampai di malam itu agar dosa saya yang sebanyak lautan dan setinggi gunung ini diampuni oleh-Nya, dan berdoa agar wabah ini cepat berlalu.

Istiqomah dan Menjadi Pribadi yang Lebih Baik

Istiqomah, hal tersulit untuk saya saat ini. Apalagi jika setalah Bulan Ramadan berlalu. Sungguh miris, tak mampu mempertahankan dengan apa yang diperbuat di Bulan Ramadan. Selalu berdoa di setiap sujud pada bulan ini, bahwa berharap dapat tetap istiqomah menjalankan hal-hal baik.

Dan pribadi yang lebih baik untuk diwaktu itu dan setalah Ramadan. Pribadi yang tidak emosional, pribadi yang tidak berlebihan ambisiusnya dan pribadi yang mampu menghilangkan penyakit hati yang ada dalam diri saya.

"Sekarang setalah berjumpa lagi dengan Ramadan, saya meminta sungguh-sungguh agar Allah memberikan kesempatan kepada saya untuk bersapa dengan bulan suci ini kembali di tahun berikutnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun