Penulis lahir di Jakarta. Seorang ibu rumah tangga yang sedang berusaha kembali mengasah talenta menulis dan belajar blogging.
Musik Kombat
***
“Anda pikir selera musik Anda bagus? Tidak sama sekali! Anda hanya mengenal musik-musik duniawi saja, maka sebab itu Anda merasa panas ketika mendengar saya memutar musik religi!” ucapku dengan tegangan tinggi.
“Kamu saja yang tidak berwawasan luas. Dibuka itu pikirannya biar tidak sempit!” ucap Kak Altaf sengit.
Belum sempat aku membalas perkataannya, tiba-tiba saja pak Gunawan datang menghardik kami. Pak Gunawan adalah kepala cabang di tempat kami bekerja.
“Cukup Altaf dan Tara! Kalian masuk ke ruangan saya sekarang juga!” perintahnya
Gawat apabila pak Gunawan marah akan lebih menakutkan daripada singa, pikirku. Pak Gunawan adalah seorang kepala yang tegas, ramah dan menyenangkan, namun apabila marah sangat menakutkan.
“Apa yang kalian berdua lakukan? Tolong jelaskan kepada saya!”
“Maaf, pak karena sudah membuat keributan! Saya sadar perbuatan saya tidak tepat, hanya karena musik kami harus bertengkar seperti tadi.” ucap kak Altaf.
“Musik apa yang kalian ributkan?”
“Musik pop dan religi, pak. Saya memohon maaf atas tindakan saya, pak.” jawabku
“Sebenarnya saya sering mendengar keluhan dari rekan-rekan kerja kalian. Mereka merasa terganggu ketika kalian sedang bertengkar. Saya mohon hilangkan ego dari dalam diri kalian dan coba kalian masing-masing renungkan apa akar dari perselisihan kalian ini. Lalu kalian tuliskan di kertas ini 5 musik yang kalian suka karena akan saya putar di kantor selama jam kerja. Saya akan membuat musik kombat selama satu minggu ini. Coba kalian dengarkan baik-baik setiap musik yang saya putar. Satu minggu lagi kita akan bertemu untuk menentukan pemenang musik kombat ini dan bermediasi tentang akar masalah kalian. Jadi saya mohon selama satu minggu ini usahakan tidak ada perselisihan di antara kalian. Apalagi besok kita sudah memasuki bulan Ramadan. Mari, bantu saya menciptakan suasana yang kondusif dalam bekerja. Apa kalian setuju?”