Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster
Manisnya Saya Cukup untuk Menemani Berbuka Puasanya Suami
Diapun melangkah ke mini market yang ada di dalam stasiun. Dia membelikan dua botol air mineral.
Kami akan menaiki kereta yang berangkat pukul 18.00 WIB artinya kami berbuka di stasiun Bandung.
Setelah mengobrol ngalor ngidul sambil sesekali melihat jam akhirnya adzan magrib berkumandang . Segera kami meminum air mineral yang telah dibeli. Segar terasa saat air itu melewati kerongkongan. Laksana kemarau setahun terhapus oleh hujan satu hari.
Selepas minum kami makan kue balok tadi. Jika saya makan sampai habis dua,sementara suami hanya setengah. Niat saya untuk memakan kue ketiga dibatalkan.
"Kok makan kue baloknya satu,ini kue balok ternama loh,yang harus ngantri saat beli!"
"Satu aja cukup!"
"Ini kan yang manis pi,baik untuk mengembalikan kondisi tubuh!"saya sedikit menaikkan intonasi karena mencurigai dia tak suka kue balok pembelian istri tercintanya.
"Yang penting berbuka dengan yang manis kan?"
"Iya!"
"Satu kue balok mewakili,adanya kamu yang manis disisiku cukup untuk berbuka hari ini . Kalau berlebihan terus diabetes gimana?!"