Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Guru

Seorang suka ngajarin kimia, demen nulis , plus hobi bikin konten

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Mau Finansial Sehat Saat Ramadan? Pecahkan Dulu Misteri Pembengkakan Biaya Hidup Saat Ramadan!

16 April 2023   14:08 Diperbarui: 16 April 2023   14:18 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mau Finansial Sehat Saat Ramadan? Pecahkan Dulu Misteri Pembengkakan  Biaya Hidup Saat Ramadan!
Bingung biaya Ramadan membengkak. Ilustrasi : Irma Tri Handayani

Meskipun Makan frekuensi makan berkurang menjadi 2 kali, lalu mengapa biaya hidup saat Ramadan malah membengkak? 

Misteri ini harus terpecahkan agar financial selama Ramadan sehat. 

Logikanya kan kalau pada hari biasa makan sehari 3 kali ,sekali makan misal Rp. 20.000,00 maka biaya makan Rp 60.000.

Pas puasa harusnya berkurang dong jadi Rp. 40.000,00 ada lebih tiap hari Rp. 20.000,00.

Nyatanya tak demikian banyak emak-emak yang menjerit karena biaya hidup membengkak saat bulan Ramadan. 

Lalu mengapa bisa terjadi? Jangan pura-pura lupa ya, sepertinya ini yang jadi penyebabnya. 

Pertama, biasanya harga bahan pokok naik saat Ramadan dan semakin naik menjelang Lebaran. 

Kesalahan berarti bukan pada ketidak mampuan kita dalam memperhitungkan tapi memang urusan para pemangku jabatan. 

Meskipun penyebab dari luar yang tak bisa kita hindari tapi harus disiasti ya gaeees. 

Yang kedua memang makan kita frekuensinya jadi dua kali tapi, kita  biasa beli tambahan untuk takjil atau buka. Hayo bener apa betul? 

Siang lapar rasanya ingin balas dendam makan segala nanti saat buka. 

Coba deh kalo 1 penghuni rumah beli takjil Rp. 10.000 maka untuk 5 anggota keluarga sudah Rp. 50.000 . Total sebulan sudah nambah Rp. 1.500.000 , mayan banget kan! 

Ketiga ,  rajin ikut acara buka bersama alias bukber. Bukber teman SD, SMP, SMA, Kuliah, atau rekan kerja. 

Sekali bukber Rp. 50.000 aja dah  berapa? Belum kita pasti ga bisa pergi bukber sendirian  minimal 1 bocil ngikut, jadi double deh jadinya  

Selanjutnya keempat dengan judul males masak kita mulai sering pesen makanan on line. Sekali O.K, kalau berulang-ulang jadinya ya  K. O. 

Atau ga males sih tapi tergoda diskon Ramadan, nah ini juga bikin bengkak pengeluaran. 

Jadi dah sadar kan kenapa tiap Ramadan dompet sering mangap lebar kayak kita yang lagi kelaparan. 

Nah untuk mengamankan keuangan secara Ramadan kita harus tetap menganggap Ramadan tak berbeda dalam urusan belanja dengan bulan lain. 

Menjelang Ramadan pastikan pisahkan keuangan untuk kebutuhan sudah dipisahkan jangan sampai tak sadar terpakai saat ingin jajan beli takjilan atau keinginan dadakan. 

Formula keuangan  bisa pilih 45% kebutuhan, lau 20% untuk cicilan, lalu 25% nabung sisanya 10% untuk operasional harian

Setelah urusan spp anak kelar, bayar listrik pulsa atau wifie aman begitupun cicilan tertutupi. Segera kita persiapkan biaya untuk kebutuhan harian. 

Semisal nih kalau saya mengusahakan sehari biaya makan dan jajan anak Rp. 50.000 dari awal sudah kita buat 30 amplop berisi uang harian. 

Dompet bulanan solusi pisahkan uang harian. Foto: Irma Tri Handayani
Dompet bulanan solusi pisahkan uang harian. Foto: Irma Tri Handayani

Atau sekarang sudah ada dompet bulanan yang juga  bisa dipakai. 

Untuk urusan makan sayur dan buka, buatlah menu untuk satu bulan. 

Nanti kita bisa perkirakan butuh berapa banyak sayuran, bumbu, atau daging. 

Jika kita mampu menyimpan dengan maka sayuran dan bumbu bisa kita beli satu bulan. 

Paling ikan atau ayam yang sebaiknya tak terlalu lama. 

Belanja lah sayuran dan atau bumbu untuk satu bulan. 

Buat menu sesuai anggaran yang memang disiapkan untuk urusan masak

Perlakukan gaji kita tak terlalu beda dengan selain Ramadan, jikapun memang berbeda karena kita harus  beli baju lebaran dan mudik serta kebutuhan tak terduga, maka kita bisa gunakan dana THR yang memang untuk kebutuhan hari raya. 

Itupun jangan dihabiskan, ingat abis lebaran jangan sampai makan mie Instan terus tiap hari karena sudah tak ada lagi uang pegangan. 

Apalagi kalau sampai kasbon ke warung terdekat, timbul masalah baru saat gajian karena uang berkurang demi bayar hutang. 

Lebaran usai hidup masih harus berjalan sampai gajian di bulan depan ya gaess? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun