Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster
5 Cara Ampuh Puasa Media Sosial, Tuk Jaga Hati Lewat Jari
Puasa itu kan menahan makan dan minum ya, lalu mengapa juga harus puasa media sosial?
Padahal bermain media sosial kan bisa kita gunakan untuk menunggu waktu berbuka, ya ga sih? Lah kok malah harus puasa media sosial.
Eits lupa ya kalau selain nahan makan dan minum puasa juga untuk menahan hawa nafsu? Puasa media sosial untuk mendukung itu!
Menahan makan dan minum merupakan cara untuk membersihkan tubuh kita yang 11 bulan digenjot makan sembarangan.
Mengapa kita sebaiknya puasa media sosial selama Ramadan?
Menahan hawa nafsu melatih kita menjadi orang yang sabar, ikhlas dan berhati mulia agar lebaran kita menjelma menjadi jiwa yang Fitri.
Nah proses menahan nafsu inilah yang rawan tercemari oleh media sosial.
Melihat akun orang lain sedang berbelanja rawan menimbulkan keirian.
Apalagi kalau THR kita belum ada hilal sementara orang lain sudah menghambur-hamburkan.
Melihat penampilan orang yang gunakan barang bermerk berpotensi menimbulkan kejulidan, apalagi kalau orangnya sehari-hari tak sesuai dengan apa yang ditunjukkan di media sosial.
Dia biasa pinjam seratus tapi gaya selalu mak nyus pasti bikin kita mengomel berkepanjangan.
Baca berita politik bikin hati ga asyik. Apalagi kalau yang terjadi perdebatan berisik selepas pemilu kemarin.
Pas scroll-scroll lewatlah di beranda berita perceraian artis yang langsung bikin kita miris lalu kita menghujat kehidupan mereka.
Tuh kan banyak banget hal yang memang mengancam kebersihan hati ketika kita bermedia sosial?
Kenyataannya jika kita tak bisa mengendalikan bermedia sosial berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan mental loh!
Hal menjadi temuan penelitian berjudul "Social Media Use and Its Connection to Mental Health: A Systematic Review" dalam jurnal Cureus tahun 2020.
Kebayang ga sih di bulan Ramadan potensi itu akan mengancam keberlangsungan proses menahan hawa nafsu.
Jadi jika memang kita ingin mengamankan hati selama bulan suci sebaiknya kita lakukan puasa media sosial.
Lalu bagaimana caranya kita berkuasa media sosial secara kita terbiasa senam jari dan begitu bestie dengan ponsel!
Memang untuk berhenti total itu sulit karena sudah jadi kebiasaan harian. Namun inilah beberapa cara untuk puasa media sosial.
1.Kurangi durasi menggunakan media sosial secara bertahap
Jika biasanya sejam bermedia sosial, besoknya kurangi per 10 menit. Berhenti total tentu akan sulit karena ada efek kecanduan yang harus dilawan.
2.Cari kesibukan lain yang bisa mengalihkan kita untuk bermedia sosial
Kesibukan lain bisa membuat kita melupakan sejenak media sosial. Misalnya meningkatkan aktifitas mengaji, membaca buku, atau hadiri pengajian di mesjid.
3.Jalani hobi kita dengan sepenuh hati agar lupa punya media sosial
Yang hobi masak buatlah inovasi baru dalam membuat makanan.
Yang hobi jahit bisa mulai membuat baju lebaran.
Yang hobi nulis, ikutan Ramadan bercerita di Kompasiana.
Mengerjakan hobi ampuh untuk mengalihkan perhatian di media sosial.
4.Meningkatkan komunikasi dengan keluarga dan teman
Coba deh lebih sering lagi ngobrol sama suami dan anak. Curhat sama suami sekaligus minta dua beri masukan bisa menghabiskan waktu berjam-jam.
Ngobrol dalam sama anak saat sedang bersama mereka ditingkatkan lagi. Membiarkan mereka bercerita dan mendengarkan apa yang mereka rasakan.
5.Lakukan hal teknis yang mempersulit penggunaan ponsel
Simpan ponsel di tempat yang susah dijangkau agar kita malas mencari hingga membuat kita tak jadi bermedia sosial.
Misal simpan di atas lemari yang paling tinggi, atau masukan kedalam berlapis-lapis kardus atau kalau perlu beli brangkas yang passwordnya pakain rumus fisika.
Buat ponsel kita sering "low bat" hingga kita urung bermedia sosial karena harus melakukan pengecharge-an. Kalaupun ponsel dicharge tak udah penuh cukup seperempat nya saja agar gampang kosong lagi.
Lakukan puasa media sosial agar hati kita tak teracuni dengan jari.
Selamat mencoba!