RAMADAN
Puisi Ramadan: Tenggelam
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
terkikisnya bentang kepercayaan
repihnya sebentuk rasa yang pernah ada
menadikan molekul-molekul kebencian
hingga ke setiap jengkal nyawa
Kita terpenggal tajamnya kenyataan
Kau jauh melangkah bersamanya
membuka lembaran baru
penuh tawa; warna; menggelora
Sedang aku
menari bersama kenangan
yang serupa bisa ular
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!