Tips Sederhana agar Tetap Sehat Saat Puasa
Tips Sederhana Agar Tetap Sehat Saat Puasa
Oleh: Latifah Hardiyatni
Puasa adalah ibadah wajib yang harus dilakukan oleh umat muslim dimana pun dia berada. Puasa juga memiliki banyak hikmah dan pelajaran yang dapat kita petik.
Selain itu, puasa juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Ada sebuah cerita nyata yang penulis dapatkan dari salah satu guru penulis saat masih sekolah di Madrasah Aliyah dulu.
Beliau bercerita bahwa suatu ketika guru penulis yang sebut saja namanya Bu Rahma melakukan medical check di salah satu rumah sakit di Magelang bersama ayah beliau.
Bu Rahma memang memiliki postur tubuh yang berisi. Menurut beliau, ayahnya juga memiliki tubuh yang tinggi besar. Saat itu dokter berucap pada ayah Bu Rahma.
"Waduh, Bapak gemuk sekali. Semoga tak banyak penyakit yang bersarang."
Bu Rahma dan ayahnya tak menanggapi berlebih. Mereka hanya tersenyum dan mengaminkan pernyataan sang dokter. Lalu, pemeriksaan dimulai. Selang beberapa saat kemudian, hasil tes keluar.
"Wah, kok bisa semua normal?" tanya sang dokter keheranan.
Bu Rahma hanya bercerita kepada kami (baca: murid-muridnya) bahwa sang ayah sering melakukan puasa sunnah daud. Yaitu puasa yang selang seling antara satu hari puasa satu hari libur dan seterusnya.
Sebagai umat muslim, pasti kita senang untuk melakukan puasa. Terlebih jika hasil yang diperoleh sangat besar seperti ayah Bu Rahma tadi. Kesehatan saat menjalankan ibadah puasa juga menjadi salah satu alasan untuk melakukan ibadah ini.
Kita tetap bisa menjaga stamina dan kebugaran saat berpuasa. Bahkan dengan cara sederhana yang pasti bisa dilakukan oleh siapa saja.
Perbanyak minum air putih
Sudah menjadi rahasia umum jika air putih sangat penting bagi tubuh. Selain agar cairan dalam tubuh tak terganggu, juga berfungsi untuk penyerapan makanan, sirkulasi pencernaan, dan menjaga suhu tubuh.
Saat bulan puasa di mana saat siang hari yang cuacanya lebih panas dari biasanya tubuh membutuhkan cairan lebih babyak guna mengatur suhu tubuh tetap normal. Meminum banyak air putih saat malam hari menjadi salah satu alternatif agar tetap bugar saat siang hari.
Kurangi gorengan dan mie instan
Gorengan menjadi menu andalan dan paling mudah didapatkan untuk lauk berbuka dan sahur. Namun, sebaiknya jangan terlalu banyak mengonsumsi gorengan saat sahur. Dikhawatirkan lemak yang tersimpan dalam gorengan membuat tenggorokan kering saat siang hari.
Tak hanya gorengan, ikan asin dan mie instan juga tak disarankan dikonsumsi saat bulan puasa. Ikan asin dan mie instan akan membuat tenggorokan kering dan cenderung haus.
Perbanyak makan sayur dan buah
Saat sahur dan berbuka puasa sebaiknya mengonsumsi sayuran hijau dan buah-buahan yang kaya akan serat. Tak hanya memperlancar pencernaan, memakan buah dan sayur juga dapat membantu tubuh agar tetap fit.
Jangan begadang
Saat bulan puasa semua orang akan terbangun sebelum fajar untuk melaksanakan sahur. Sebaiknya kita tak melakukan tidur terlalu larut yang menyebabkan terlambat sahur.
Meski tak terlambat sahur, setelah begadang pasti kita akan mengantuk. Tidur selepas sahur sangat tak dianjurkan sebab dapat membuat perut terasa perih dan tenggorokan kering. Sebaiknya jaga pola tidur yang benar agar tenaga tetap terjaga dan bugar hingga hari raya.
Melakukan aktivitas seperti biasa dan tak bermalas-malasan
Kadang ada manusia yang menganggap puasa itu berat. Mereka lantas hanya berbaring di tempat tidur, bermain ponsel, atau menonton televisi sepanjang hari. Meski tidur saat puasa itu ibadah, tidur seharian juga tak bagus.
Selain berdampak kepada tubuh yang menjadi lemas dan gemetar, juga berdampak pada kita sering menengok jam. Saat bermalas-malasan waktu akan terasa sangat lambat dan menguras kesabaran. Melakukan aktivitas seperti biasa atau bahkan olahraga ringan beberapa saat sebelum berbuka juga menjadi alternatif untuk menjaga kesehatan tubuh.
Sekian tips sederhana agar tetap bugar saat berpuasa. Semoga bermanfaat.*
Magelang, 6 April 2023
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?
