Saya terlahir dengan nama LELY SURYANI. Saat ini saya sebagai guru di SD N 1 Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Propinsi Jawa Tengah, Kode Pos 53475
Ketika Kesederhanaan Sudah Menjadi Tatanan, Maka dalam Bulan Ramadhan pun Tetap Menjadi Pegangan
Ketika Kesederhanaan Sudah Menjadi Tatanan, Maka Di Dalam Bulan Ramadhan pun Tetap Menjadi Pegangan
Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh
Halo para sahabat, teman, dan handai taulan dimanapun berada. Khusus para sahabat yang beragama Islam, hari ini telah memasuki hari ke 4. Wah tidak terasa ya?
Terus bagaimana dalam menyikapi perbedaan waktu makan antara hari - hari biasa dan hari - hari berpuasa? Karena puasa itu kan menahan makan dan minum dari dari terbit fajar sampai terbenam matahari, serta menjauhi perbuatan - perbuatan yang dapat merusak dan membatalkan puasa. Jadi pada bulan Ramadhan ini, waktu untuk makan - makan berganti malam hari.
Dari pergantian waktu ini tentu harus ada adaptasi agar puasa tetap bisa berjalan lancar. Pola makan dan jenis makanannya menjadi sesuatu yang harus diperhatikan. Bukan banyaknya porsi makanannya namun lebih mementingkan jenis' jenis makanan yang dibutuhkan oleh tubuh.
Dari perbedaan ini akan memunculkan pandangan pada masyarakat antara "makan untuk hidup" dan "hidup untuk makan". Padahal antara "Makan untuk hidup" dan "hidup untuk makan" adalah dua konsep yang berbeda dalam arti dan makna.
"Makan untuk hidup" mengacu pada kebutuhan manusia akan nutrisi dan energi untuk menjaga kesehatan dan kehidupan. Manusia makan untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya, sehingga tubuh dapat berfungsi dengan baik dan sehat. Konsep ini menekankan pada pentingnya nutrisi dan keseimbangan diet yang sehat, sehingga tubuh manusia dapat berfungsi dengan optimal dan sehat.
Di sisi lain, "hidup untuk makan" mengacu pada pandangan yang berlebihan dan tidak seimbang tentang makanan dan konsumsi makanan yang tidak sehat. Konsep ini menekankan pada kepuasan dalam makanan dan kenikmatan yang diberikan oleh makanan, sehingga makanan menjadi fokus utama dalam hidup seseorang. Orang yang hidup untuk makan mungkin cenderung terobsesi dengan makanan, mengabaikan kesehatan dan nutrisi yang penting untuk menjaga tubuh mereka.
Dalam rangka menjaga kesehatan dan kebahagiaan manusia, penting untuk memahami perbedaan antara kedua konsep ini. Makan untuk hidup menekankan pentingnya nutrisi dan kesehatan, sementara hidup untuk makan dapat berdampak negatif pada kesehatan dan kesejahteraan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan dan memilih diet sehat yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh manusia tanpa kecanduan atau obsesi dengan makanan.
Dari perbedaan konsep dan makna tersebut, para sahabat pilih yang mana? Biasanya ibu - ibu yang suka belanja dan memasak dalam porsi banyak dalam jumlah maupun ragam jenisnya. Karena keterbatasan waktu makan, pada akhirnya masakan dihangatkan lagi dan dihangatkan lagi. Bersamaan dengan itu, juga masak beragam lainnya lagi. Ujung - ujungnya, yang dihangatkan tidak termakan, yang baru juga tidak habis lagi. Mubazir kan?
Adanya pengalaman inilah yang mengakibatkan pengeluaran juga melonjak dengan pesatnya, perlu penanaman pola hidup sederhana, kita terapkan "makan untuk hidup. Perhatian fokusnya pada nutrisi untuk kepentingan kebugaran dan kesehatan tubuh. Perbanyak makanan segar baik buah maupun sayuran. Berganti - ganti sayuran dan buah adalah solusinya, bukan menumpuk beragam jenisnya. Sesuaikan dengan kesepakatan seluruh anggota keluarga. Jika ada yang beda, tetapkan pilihan terbanyak, besoknya tinggal memenuhi yang berbeda. Jadinya tertanam juga prinsip musyawarah untuk mufakat.
Kesederhanaan ini adalah perintah agama, yang nyata - nyata ada di dalam Al Quran yaitu surat Al Furqon ayat 67 yang artinya "Hidup sederhana adalah di antara tidak berlebihan dan tidak terlalu pelit"
Kemudian Rosululloh SAW bersabda, " Tidak ada seseorang yang makan, yang lebih baik dari orang makan dari usahanya sendiri.Sesungguhnya Nabi Daud makan dari hasil usahanya sendiri" ( H.R. Bukhari )
Selanjutnya, sebagai warganegara yang baik, yang menjalankan amalan Pancasila, hidup sederhana juga merupakan analan Pancasila khususnya sila ke 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Tidak boros dan tidak hidup konsumtif yang berlebihan.
Bagaimana sahabatku? Sudah jelas kan? Hidup sederhana adalah ajaran agama dan ajaran sesuai dasar negara, yang harus ditanamkan dalam seluruh perikehidupan. Biarpun mungkin sedang hidup berkecukupan, prinsip kesederhanaan harus tetap kita pegang dengan kuat. Harus diingat kehidupan selanjutnya, yang kita tidak tahu keadaan yang akan kita hadapi. Jadi inilah pentingnya hidup sederhana yang memikirkan juga hidup di masa depan.
Mari bersama - masa belajar hidup sederhana, agar hidup kita semakin sentatusa. Semoga bermanfaat, retap semangat dan terimakasih
Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh