Lely Suryani official
Lely Suryani official Guru

Saya terlahir dengan nama LELY SURYANI. Saat ini saya sebagai guru di SD N 1 Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Propinsi Jawa Tengah, Kode Pos 53475

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Dzikrulmaut Melalui Ziarah Kubur kepada Orangtua

5 April 2023   15:35 Diperbarui: 5 April 2023   15:40 1337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peristiwa terpisahnya ruh dari jasad . Sebenarnya esensi kehidupan ada pada ruh, jika tubuh tanpa ruh ia hanyalah benda mati saja, berupa bersifat materi. Jika sudah menjadi jasad , asalnya dari tanah, dikembalikan lagi ke tanah, dan merupakan bagian dari dunia. Sedangkan ruh dia tetap ada , bersifat abstrak, berasal dari langit, walau kita hanya sedikit ilmu mengenai eksistensinya ruh yang misteri dan akan menjalani kehidupan akhirat yang kekal abadi.

Perasaan sedih dan takut, membicarakan tentang kematian bukanlah hal yang menyenangkan. Kita rasanya ingin hidup lebih lama dan jika hal itu datang secara mendadak tanpa kita tahu waktu banyak di antara kita yang belum siap. Indahnya dunia yang membuat terlena meski kita sadar itu adalah fana. Persiapan menghadapi kematian terkadang belumlah ada. Kalau bisa ditunda tentu mungkin kita minta tangguhkan waktunya.

"Dan setiap umat mempunyai batas waktu ajal, maka mereka tidak akan dapat mengundurkannya sesaat pun, dan mereka tidak akan dapat pula memajukannya" (QS. Al-A'raaf 7:34)

Demikian juga pada hadish Rasullulah mengatakan

 "Perbanyaklah kalian mengingat kematian, sebab seorang hamba yang banyak mengingat mati, maka Allah akan menghidupkan hatinya, dan Allah akan meringankan baginya rasa sakit saat kematian."

Seharusnya kematian menjadikan pengingat bagi kita untuk menjadi orang cerdas versi nabi besar Muhammad SAW. Beliau menyatakan bahwa orang yang cerdas adalah orang yang  mengendalikan dirinya dan mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah kematian. Kematian adalah pintu gerbang untuk memasuki fase kehidupan berikutnya.

Kematian bukanlah akhir dari segalanya. Sebagian orang bahkan percaya kematian hanyalah ketiadaan yang mutlak, tidak ada kehidupan, tidak ada alam kubur dan akhirat, kepunahan. Ia merasa dunianya berat, penuh nista, dan kesengsaraan dan memutuskan bunuh diri maka azab yang tak kunjung lepas menanti.

Ketika manusia kembali kepadaNya, maka pertanggungjawaban atas apa yang telah diperbuat. Jika mampu melewati semua ujian hidup dan beramal ibadah maka akan mendapat balasan yang terbaik dari Allah, begitupun sebaliknya jika hidup berkalang dosa bersiaplah siksa api neraka. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa kematian itu harus terjadi. Manusia itu ketika mati ada tiga bagian yaitu :

"Jasad",  hanya wadah yang menampilkan bentuk serta karakteristik. Setelah ditinggal ruh hanyalah seperti barang dan membusuk menjadi santapan cacing tanah.

"Ruh",  adalah milik Allah tepatnya dijelaskan pada QS. Al-Isra 85" Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah roh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit. Naaah, dengan mengingat kematian maka akan muncul kesadaran bahwa persiapan sebelum menuju ke alam sana mutlak harus disiapkan melalui memperbanyak amal ibadah kita dengan sebaik- baiknya dan setulus - tulusnya .

Sahabatku Rahimakumullah,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun