Arsitek yang Terapis, Fotografer, menyukai menulis, eksperimen masak, tanaman, anabul, senang belajar hal baru. Buku : The Miracle of Doa, The Wonderful Sedekah
Dua Keseruan Masa Kecilku di Bulan Ramadhan
Siapa yang kalau ketemu teman masa kecil, akan rebutan menceritakan kembali kejadian atau pengalaman saat kecil dulu?
Siapa yang suka kangen dengan kejadian atau situasi saat masa kecil?
Aakkkuuuu.... hehehe
Termasuk juga pengalaman yang khusus terjadi di bulan Ramadhan aja. Keseruan khusus inilah yang sering membuat kami sebagai anak-anak merindukan Ramadhan.
Sinniii....aku mau cerita dua pengalaman Ramadhan sangat berkesan saat masa kecil.
Ke Masjid Bersama Teman
Dengan tergesa aku menyeruput teh manis hangat dan menyantap takjil. Kemudian sholat maghrib.
"Aarriii....taraweeehhh yyookkk"
Waahhh...suara teman-temanku sudah terdengar.
Dengan membawa mukena aku keluar rumah menemui teman-temanku. Kami pun berjalan kaki menuju masjid komplek. Di perjalanan ke masjid kami menjemput teman lagi,"Wullaannn...taraweh yoookkk".
Lalu beramai-ramai menuju Masjid.
Setelah taraweh, kami berburu jajanan di sekitaran rumah kami. Beberapa tetangga setiap Ramadhan mendadak berjualan aneka jajanan yang buka setelah Maghrib. Aku sendiri jarang jajan. Tapi aku menikmati kumpul dan bermain bersama.
Setelah sahur, teman-teman akan kembali nyamperin aku untuk sholat Subuh di Masjid komplek. Jarak rumahku ke masjid komplek sekitar 1km. Seru aja jalan ramai-ramai menyusuri gang-gang dan jalanan yang kadang gelap karena saat itu belum semua dilengkapi lampu jalan.
Bermain Seluncuran Kelaher
Bagi anak-anak laki, ada permainan yang saat itu seru banget. Permainan ini biasanya dilakukan setelah sholat subuh. Dengan patungan, anak-anak laki membeli roda kelaher. Kelaher adalah roda yang biasanya dibuat untuk gerobak sederhana para pedagang untuk membawa dagangannya. Kemudian menggunakan selembar papan, dipasangi 4 buah kelaher. Di bagian depan diberi kayu lagi berbentuk T yang berfungsi untuk pegangan.
Dekat rumah kami jalanan sudah beraspal membentuk cekungan semacam lembah.
Nah....mereka akan membawa seluncuran kelaher tersebut ke jalanan yang tinggi. Kemudian 1-2 anak akan duduk di papan tersebut, kaki naik juga di papan. Kemudian seluncuran akan didorong sedikit menuruni jalanan.
Karena kemiringan jalan cukup curam, dan seluncur tidak ada rem dan tidak bisa dibelokkan, jadi kadang pemain jatuh dan lecet. Tapi itu justru menambah keseruan hahaha...
Permainan akan terhenti jika lalulintas semakin ramai. Namanya juga jalan raya. Walai dulu kendaraan belum sebanyak sekarang, jika matahari semakin terang, aktifitas semakin ramai, tentunya tidak aman lagi bermain.
Seru banget kan.... Ahhh...jadi pingin kecil lagi....