Leyla Imtichanah
Leyla Imtichanah Novelis

Ibu rumah tangga dengan dua anak, dan penulis. Sudah menerbitkan kurang lebih 23 novel dan dua buku panduan pernikahan.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadan 2020, Semoga Virus Corona Musnah

27 April 2020   22:49 Diperbarui: 27 April 2020   23:07 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan 2020, Semoga Virus Corona Musnah
Marhaban Ramadan. Foto: dok. pribadi

Biasanya walaupun berpuasa, kita akan berlebihan makan saat berbuka. Kini kita benar-benar diajak untuk menahan diri dalam berlebihan berbelanja karena kondisi ekonomi yang pas-pasan akibat virus Corona. Jadi, buka puasa dengan makan secukupnya dan seadanya. Uang yang ada harus dihemat karena masa depan belum pasti selama virus Corona masih menghantui. Kita harus hemat dan menabung. 

Tidak Ingin Cepat-cepat Lebaran 

Lucunya setiap memasuki Ramadan, kita sudah ingin cepat-cepat Lebaran. Ingin beli kue lebaran, baju lebaran, dan belanja keperluan lebaran. Sekarang? Saya merasa tidak bersemangat untuk berbelanja keperluan lebaran karena toh tidak mudik dan tidak ada tamu juga. Puasa pun tidak disibukkan dengan memikirkan kebutuhan lebaran. Bisa puasa dengan sehat saja sudah jadi kebahagiaan, ketika banyak orang yang dirawat di rumah sakit karena virus Corona. 

Berpuasa Sebaik-baiknya 

Meskipun virus Corona bisa disembuhkan, tetapi jumlah kematian juga tak bisa dipandang sebelah mata. Tentu saya berharap puasa Ramadan tahun ini bukan yang terakhir kalinya, tetapi dengan banyaknya kabar kematian belakangan ini, siapa yang bisa menjamin apakah tahun depan kita bisa berjumpa kembali dengan Ramadan. Jadi, sebaik mungkin menjalankan ibadah puasa Ramadan seakan-akan tahun ini adalah kesempatan kita yang terakhir. 

Kemaksiatan berhasil Ditekan

Virus Corona memaksa setiap orang untuk tetap di dalam rumah. Barangkali memang masih ada orang yang nakal, tapi jumlahnya berkurang. Alhasil, kemaksiatan juga berhasil ditekan karena sudah sedikit orang yang kumpul-kumpul di luar. Selain juga karena pemberlakuan PSBB. 

Ramadan Tanpa Pro-Kontra 

Setiap tahun di bulan Ramadan, kita selalu dihadapkan pada Pro-Kontra apakah rumah makan boleh buka di bulan Ramadan. Tahun ini, tidak terdengar perdebatan soal itu karena rumah makan harus tutup untuk menghindari penyebaran virus Corona. Tidak boleh menerima pelanggan yang makan di tempat. Hanya boleh untuk dibawa pulang.  Jadi, alhamdulillah tidak ada orang-orang yang bertengkar soal rumah makan yang buka di bulan Ramadan. 

Semangat Berbagi 

Kehadiran virus Corona menyebabkan banyak pengangguran baru akibat gelombang PHK massal karena peraturan PSBB. Banyak orang yang tiba-tiba menjadi miskin, karena penghasilannya berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali akibat virus Corona. Akan tetapi di sisi lain, banyak orang yang berbondong-bondong bersedekah mengulurkan tangan untuk membantu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun