Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Mengatur Tidur, Sebuah Tantangan Selama Bulan Ramadan

6 Mei 2019   19:58 Diperbarui: 6 Mei 2019   23:29 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengatur Tidur, Sebuah Tantangan Selama Bulan Ramadan
ilustrasi | https://www.alaraby.co.uk

Anggaplah kita baru benar-benar tidur jam 11 malam lalu terbangun kembali pukul 3 pagi. Jika dihitung baru 4 jam saja kita tidur. Ada 4 jam tidur malam kita yang hilang. Untuk menggantikannya, apakah bisa kita tebus saat siang harinya?

Mengejar kuantitas atau jumlah waktu tidur yang cukup (7-8 jam untuk orang dewasa)  selama Ramadan nampaknya memang menyulitkan. Apalagi jika kita disibukan dengan kegiatan lain seperti bekerja atau bersekolah di pagi hari sampai menjelang siang.

Kalaupun ingin mengganti tidur yang hilang semalam, tidak ada salahnya jika ingin tidur siang,kok. Toh, tidur siang selama puasa ternyata bisa berguna bagi tubuhmu. Diwaktu tingkat energimu mulai rendah, tidur siang selama 20 menit sudah cukup. Usahakan tidak lebih dari 20 menit, sebab  hal tersebut akan membuatmu menjadi tidur lelap dan bangun-bangun dengan perasaan lelah. Duhh...

  • Kualitas Tidur, Waktunya Tidur ya Tidur

Jika kuantitas sulit dikejar, cobalah untuk mendapat kualitas tidur yang baik. 

Lingkungan adalah salah satu pendukung tidur yang penting. Saat menjelang tidur, buatlah lingkungan senyaman mungkin dan gelap. Sebab pada kondisi terang bisa menyumbat rasa kantukmu,lho. Jauhkan juga barang-barang yang memancarkan cahaya seperti smartphone, televisi dan laptop. Kurang-kurangilah kepoin mantan menjelang tidur!

 Soal makanan juga tak kalah diperhatikan, makanan berat (tinggi kalori tinggi gula) sebelum tidur bisa menganggu kualitas tidurmu sepanjang malam karena tubuh tetap bekerja untuk mencernanya. Jadi pastikan makanlah makanan yang seimbang dan beri jeda antara makan dan tidur, jangan balas dendam terutama saat iftar (berbuka). 

Membiarkan tubuh untuk tertidur meski masih lapar juga sama tidak disarankannya. Solusi cerdas cobalah konsumsi camilan ringan seperti buah pisang atau susu sebelum benar-benar terlelap nanti.

 Hindari makanan yang terlalu pedas sebab selama puasa seharian dinding lambungmu bisa lebih sensitif. Kurangi jugalah itu goreng-gorengan (makanan berlemak akan sulit dicerna). Jangan tergiur konsumsi makanan olahan yang mengandung tinggi garam, sebab tahu-tahu bisa membuatmu dehidrasi jadi mudah haus.

Pikir-pikir dulu sebelum menyeduh kopi jika berniat untuk tidur, sebab kafein bisa bertahan dalam tubuh selama 5-7 jam setelah kamu meminumnya.

  • Lainnya

Jika sulit tidur, berwudhu sebelum tidur juga bisa dilakukan untuk mengundang kantuk. Bukan hanya karena sunnah Nabi, pun wudu diketahui dapat menurunkan suhu tubuh yang nantinya membuatmu ingin tertidur.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun