Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Berburu Takjil dari Kota Tembakau hingga Kota Getuk

12 Mei 2019   23:53 Diperbarui: 12 Mei 2019   23:57 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berburu Takjil dari Kota Tembakau hingga Kota Getuk
ilustrasi | http://makassar.tribunnews.com

Jangan khawatir urusan takjil jika sedang melintasi kedua kota yang saling bertetanggan ini, sebab ketersediaannya melimpah dan menemukannya pun mudah!

Hari ini adalah hari minggu, hari yang biasanya saya dan Bapak juga Ibu (selanjutnya saya sebut kami saja,ya) gunakan untuk pergi menengok adik di Magelang. Ya, meski di bulan puasa seperti sekarang, rutinitas tersebut nyatanya tidak ada yang berubah kecuali jika adik memberikan kabar sedang ada urusan lain. Namun, kemarin adik sudah menghubungi bahwa minggu besok (hari ini), adik akan pesiar. Jadi bisa keluar asrama, meski sebentar.

Kesempatan itu tentu tidak kami sia-siakan. Terlebih sudah hampir tiga minggu ini kami juga tidak sempat bertemu adik karena berbagai hal. Mumpung ada kesempatan juga waktu yang memungkinkan, jadilah hari ini kami meluncur ke Magelang untuk mengunjungi adik, sembari mengisi sisa waktu puasa sampai nanti berbuka. Berburu takjil.

Dari Temanggung ke Magelang...

Kami berangkat selepas salat dhuhur, sekitar pukul dua belas lebih sedikit. Sengaja berangkat tidak terlalu siang, agar kami memiliki banyak waktu  disana.

Kira-kira butuh waktu satu jam kami sampai di Magelang. Namun sesampainya disana, ternyata adik belum muncul di lokasi biasa kami bertemu. Akhirnya kami harus menunggu sekitar dua puluhan menit sampai adik benar-benar terlihat.Setelah kami berkumpul di dalam mobil, perjalanan dilanjutkan.

Jam menunjukkan pukul tiga sore. Meski menuju buka masih beberapa jam lagi, kami sudah mulai mencari makanan berbuka. Beruntung, penjual sate yang sering kami beli ketika di Magelang  ternyata sudah buka. Sudah mulai melayani pembeli. Kami putuskan untuk mampir, membeli beberapa tusuk dan lontongnya. Lokasinya berada di sekitar lembah tidar. Bungkus!

Selesai membeli sate, kami mulai berburu lagi. Kali ini minuman segar. Kami memilih untuk mencari minuman jus buah. Soal tempat belinya dimana, kami pilih secara acak saja. Alhamdulilah, ketemu. Lokasinya berada di depan warug ayam geprek. Melihat proses pembuatan dan tampilannya, rasanya sih tidak akan mengecewakan. Dan, benar...saat waktu berbuka tiba, ternyata jus buatan tempat ini boleh diulang untuk dibeli lagi. Masuk daftar rekomendasi.

Menemukan Titik Keramaian di Alun-alun Kota  

Menjelang pukul 4, kami mulai merapat menuju alun-alun kota Magelang. Di titik inilah keramaian biasanya sangat terlihat. Apalagi di bulan puasa seperti sekarang.

Kami tidak bisa turun karena mendapat parkir di lokasi memang agak susah, sering kali penuh. Akhirnya kami memutuskan untuk mengelilingi menggunakan mobil.

Ada banyak hal yang bisa ditemukan di alun-alun Magelang. Tidak hanya dalam bentuk makanan atau minuman, melainkan juga bentuk permainan anak-anak. Jadi tidak heran, jika kemudian tempat ini menjadi tempat favorit untuk menghabiskan waktu menuju buka bersama keluarga.

Soal makanan dan minuman apa yang bisa menjadi teman berbukamu, siap-siap saja menjadi dilema. Ada banyak rekomendasi mulai dari siomay, batagor, bakso, mie ayam, nasi goreng, martabak, gorengan, es buah dan hal ngiler lainnya. Di sisi lain juga bisa kamu temukan angkringan yang berjejer, jadi mau nongkrong dimana itu urusan pilihanmu saja.

Tidak jauh berbeda saat saya datang kembali di Temanggung. Titik keramaian yang bisa ditemukan saat jelang berbuka ada juga di alun-alunnya.

Setelah selesai urusan di Magelang, kami (tanpa adik, karena adik memilih untuk ditinggal saja sampai berbuka) kami pun kembali pulang ke Temanggung. Perjalanan mencari titik keramaian masih berlanjut.

Jam menunju pukul lima lebih ketika kami sampai di Temanggung.

Nah, lokasi pemburu takjil yang cukup terkenal di Temanggung adalah di seberang Telkom. Jika ditarik titik mulai dari lokasi tersebut mulai sampai titik nol Temanggung (tugu jam) banyak sekali jajanan beraneka ragam rupa yang berjejer di bahu jalan sebelah kanan.

Dari tugu jam, alun-alun kota Temanggung tidak sampai kilometer saja sudah sampai,kok. Tinggal pilih saja takjil yang mana di sepanjang Telkom sampai alun-alun Kotanya.

Kalau masih ingin mencari, dari alun-alun pergilah ke arah barat, jalan pandean. Di sepanjang jalan tersebut niscaya ada banyak juga penjaja makanan yang bisa kamu pilih sesuka hati.

Hanya mengingatkan, awas jangan lapar mata. Ingat puasa bukan berarti mengajakmu untuk membeli sesuatu berlebihan, apalagi perihal makanan.

Selamat berbuka puasa,ges..

Simak petualangan saya disini, harap maklum ye...

Salam,
Listhia H. Rahman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun