Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tidak Semua yang Manis Berupa Janji, Si Manis Ini Nyata dan Baik Untukmu!

20 April 2021   22:29 Diperbarui: 20 April 2021   23:12 1560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tidak Semua yang Manis Berupa Janji, Si Manis Ini Nyata dan Baik Untukmu!
Ilustrasi | unsplash.com

Ada yang manis tapi bukan janji-janjimu.

Apa yang terpikirakan olehmu ketika mendengarkan kata "madu"? Ingat beruang bernama winnie the pooh karena madunya? atau lagu madu dan racun? atau malah madu tiga? #eh 

Siapa yang tidak kenal madu? Berupa cairan dengan rasa manis yang dibuat oleh lebah dari nektar bunga ini memang sudah akrab kita temui, dengar, bahkan dikonsumsi. Apa kamu juga salah satunya?

Ya, selain rasa manisnya, madu pun sudah sering dikaitkan pada manfaat kesehatan yang menyertainya.

Kalau menilik sejarahnya, madu bukanlah barang baru.  Sudah sejak 8000 tahun yang lalu manusia sudah memanfaatkannya. 

Hal ini dibuktikan dari lukisan gua yang ditemukan. Pun fakta lain menujukkan bahwa sudah dari beribu tahun yang lalu madu sudah dipercaya manfaatnya untuk kesehatan. Wow!

Semanis Manfaat Si Manis

Mari menggali manfaat madu bersama-sama. Mengandung 70 sampai 80 persen gula membuat madu memiliki rasa manis. Kandungan gulanya ini pun membuat madu memiliki kalori yang cukup tinggi. Dalam satu sendok makan madu kurang lebih mengandung 64 kalori.

Eits, tapi jangan sama kan madu dengan gula-gula yang biasa kita gunakan, karena madu juga dikenal sebagai antioksidan yang bisa menangkal radikal bebas dan antimikroba karena pHnya yang asam mampu menghambat pertumbuhan bakteri.

 Jangan lupakan juga kandungan berbagai mineral seperti besi, kalsium, fosfat, natrium, kalium, dan magnesium.

Karena kandungannya yang beragam (tidak hanya gula saja), tidak heran jika kemudian banyak orang mengganti peran gula dengan menggunakan madu untuk mendapat manfaat lainnya. 

Hanya saja ada yang perlu diperhatikan bahwa madu sebaiknya tidak dikonsumsi bagi anak di bawah satu tahun. Dan ingat bahwa madu adalah madu. Maksudnya, perannya sebagai pemanis harus tetap memperhatikan banyak (kuantitas) madu yang dikonsumsi, ya.

Madu-madu Apa yang Baiknya Lebih Dari Satu?

dok. Kompasiana
dok. Kompasiana
KOJIMA madu dengan 3 kebaikan yaitu korma, jinten (habbatussauda), dan madu.

Ya, tidak hanya satu yang baik, tapi tiga. Sekilas saya kira seperti bahasa Jepang, rupanya kalau diperhatikan madu KOJIMA diambil dari bahan-bahan utamanya yaitu KO-rma, JI-nten, dan MAdu.

Mari kita bedah satu per satu.

Yang pertama, Korma atau kurma. Buah yang identik dengan kehadiran bulan Ramadan ini sudah dikenal sebagai sumber energi yang kaya manfaat. Kurma mengandung berbagai mineral seperti besi, mangan, dan kalium. Vitaminnya juga ada, yang terkenal adalah kandungan vitamin B6 (piridoksin).

Yang kedua ada jinten hitam atau dikenal juga dengan sebutan habbatussauda. Thymoquinone adalah senyawa aktif yang terkandung dalam biji jintan hitam yang dapat melindungi tubih dari kerusakan sel dan penyakit kronis.

Yang selanjutnya madu. Seperti yang sudah diceritakan sejak awal, madu sudah dikenal dapat memberikan manfaat kesehatan karena kandungan di dalamnya.

Nah, kini ketiga bahan-bahan yang bermanfaat itu dijadikan satu dan bisa kita rasakan manfaatnya secara bersamaan melalui KOJIMA. 

Menurut hasil pengujian di Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM mennyatakan bahwa "perpaduan ketiga bahan utama membuat KOJIMA efektif untuk meningkatkan daya tahan tubuh (immuno stimulant) dalam melawan virus agar tidak mudah sakit dan menambah nilai nutrisi/gizi secara alami."

Bagaimana cara mengonsumsi KOJIMA? Tenang, tidak merepotkan. Sebab KOJIMA ini bisa diminum langsung atau dikreasikan dengan makanan atau minuman.

Ya,  di masa-masa seperti saat ini, di mana kita harus berpuasa di situasi yang masih pandemi, kita harus pandai menjaga diri dengan membangun daya tahan tubuh yang kuat sebagai benteng pertahanan melawan virus yang semakin dekat di sekitar kita.

Jangan lupa jaga kesehatan dan selamat berpuasa!

Salam,

Listhia H. Rahman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun